skip to main content

EDUKASI HIPERTENSI & DIABETES DI MASA PANDEMI COVID-19 SEBAGAI TINDAK LANJUT SKRINING KESEHATAN MASYARAKAT

*Tri Nur Kristina  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Arlita Leniseptaria Antari  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Endang Sri Lestari  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Stefani Candra Firmanti  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Awal Prasetyo  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Penderita hipertensi dan Diabetes seringkali tidak mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit tersebut, dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi dan kerusakan organ. Oleh karena itu, perlu dilakukan skrining penyakit ini secara periodik. Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro melakukan skrining hipertensi dan diabetes di masyarakat yang tinggal di rural area. Pengabdian dilakukan 2 tahap. Tahap I dilakukan pada bulan November 2019 untuk melakukan skrining hipertensi dan diabetes serta memberi penyuluhan tentang cara cuci tangan untuk mencegah COVID-19. Hasil skrining digunakan sebagai dasar untuk pengabdian tahap II. Sayangnya, saat itu sudah terjadi pandemi COVID-19 sehingga dilakukan penyesuaian-penyesuaian. Hasil skrining di desa Giriroto menunjukkan prevalensi hipertensi tingkat I 30,16 %, tingkat II 42,06%, pra diabetes 7,94% dan diabetes 10,32%. Sedangkan di Desa Banyuanyar, didapatkan prevalensi hipertensi tingkat I 23,23%, tingkat II 13,13%, pra Diabetes 13,13 % dan diabetes 11,11% %. Setelah koordinasi dengan pihak kelurahan, maka disepakati bahwa edukasi dilakukan menggunakan media yang bersifat berkelanjutan disertai pemberian paket sembako, masker dan sabun cuci tangan pada para penderita tersebut. Skrining hipertensi dan diabetes perlu ditindak lanjuti dengan edukasi yang berkelanjutan dan monitoring hasilnya. Meskipun demikian dalam masa pandemi COVID-19, sebagian kegiatan masih dapat dilaksanakan dengan penyesuaian.

Fulltext View|Download
Keywords: Pengabdian masyarakat, skrining, hipertensi, DM, edukasi, pandemi COVID-19
  1. Kemenkes. (2021). Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung, Gagal Ginjal, dan Stroke. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210506/3137700/hipertensi-penyebab-utama-penyakit-jantung-gagal-ginjal-dan stroke
  2. American Diabetes Association. (2015). Standards of Medical Care in Diabetes. Clinical Diabetes, 33(2),97–111. doi: 10.2337/diaclin.33.2.97
  3. Kemenkes Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Diabetes Melitus adalah Masalah Kita. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1131/diabetes-melitus-adalah-masalah-kita
  4. Gibney, MJ., Margetts, B.M., Kearney, G.M., Arab, L. (2015). Diabetes Melitus dalam Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
  5. Soegondo. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. (2015). Jakarta: Balai Penerbit FKUI
  6. Thiruvoipati, T. K. (2015). Peripheral Artery Disease in Patients With Diabetes: Epidemiology, Mechanism, and Outcomes. World Journal of Diabetes, 6 (7), 961-969
  7. Purnamasari, D. (2009). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam S. B. Sudoyo AW, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 1880-83. Jakarta: Interna Publishing
  8. Janitra, F. E. (2017). Hubungan Kontrol Glukosa Darah dengan Penurunan Vaskularisasi Perifer pada Pasien Diabetes Melitus. Nurscope: Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah, 4 (3):18-22
  9. Kemenkes Sarjito. (2022). Ayo kendalikan hipertensi. Available from: https://sardjito.co.id/2022/08/31/ayo-kendalikan-hipertensi/
  10. Wild, S., Roglic, G.,, Gren A., Sicree, R., King, H. (2004). Global prevalence of diabetes: estimates for the year 2000 and projections for 2030. Diabetes Care, 27(5),1047-53. doi: 10.2337/diacare.27.5.1047
  11. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
  12. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2022). Profil Kesehatan. 2022. https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/dokumen/Profil_Kesehatan_2021/index.html#p=125

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.