skip to main content

Konservasi Elang Bido di Taman Kehati Pupuk Kujang

1Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hakli, Jl. Dr. Ismangil No.27 Bongsari, Semarang, Indonesia

2Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia


Citation Format:
Abstract

Ekosistem di kawasan Taman Keanekaragaman Hayati Pupuk Kujang sangat beragam, namun belum banyak informasi keberadaan satwa yang dilindungi khususnya burung elang ular bido yang ada di kawasan ini. Dalam operasi pabriknya PT Pupuk Kujang menghasilkan debu urea yang mengandung ammonia tidak disukai oleh binatang tikus dan ular karena aromanya yang tajam serta dapat dimanfaatkan sebagai bio indikator untuk dapat merangsang mangsa elang ular bido (Spilornis cheela Latham,1790) yaitu tikus dan ular keluar dari sarangnya. Manajemen PT Pupuk Kujang mencanangkan program konservasi hewan langka dan dilindungi salah satunya adalah elang ular bido  yang kerap melintas di area penyangga/koridor satwa dekat lapangan golf dan hutan inti. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor penentu yang mempengaruhi keberhasilan konservasi elang ular bido di kawasan TKHPK. Pengambilan data dilakukan secara observasi dan penelurusan dokumen. Hasil penelusuran dijumpai beberapa satwa yang dilindungi berada di kawasan ini antara lain Burung Elang Bido (Spilornis cheela Latham,1790), Burung Madu Sriganti (Nectarinea jugularis) dan Burung Cekakak Sungai (Halcyhon chloris). Kriteria yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan konservasi elang ular bido, yaitu kesesuaian kondisi habitat TKHPK sebagai refugia elang ular bido, perjumpaan di alam & kemampuan untuk berkembang biak. Program rehabilitasi koridor satwa dengan penanaman pohon yang berstruktur tinggi di tepi kawasan TKHPK selain untuk konservasi elang ular bido, menjaga keseimbangan rantai makanan juga meminimasi pencemaran emisi debu urea yang dihasilkan. 

Kata kunci : konservasi; elang ular bido

Fulltext View|Download
Keywords: Konservasi; Elang Ular Bido
  1. Alamendah. 2011. Jenis-jenis bambu di Indonesia. Website: http://alamendah.wordpress.com/2011/01/28/jenis-jenis-bambu-diindonesia/
  2. Bappenas, 2016. Indonesian Biodeiversity Strategy and Action Plan 2015 – 2020. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta
  3. Behera RC, Das DK. 2008. Environmental Science: Principles and Practice. Kindle edition, PHI, New Delhi
  4. Departemen Pertanian, 2005. Statistik Pertanian Indonesia
  5. Gunawan H, Sugiarti, Rianti A, Sihombing V S. 2016. Diversity of faunal communities in the Biodiversity Park of Ciherang, Bogor, West Java, Indonesia. Biodiversitas 7: 479-486
  6. Husnil, Y. A. 2009. Perlakuan gelombang mikro dan hidrolisis enzimatik pada bambu untuk pembuatan bioetanol. Fakultas Teknik UI. Departemen Teknik Kimia. Jakarta. Website: http://eprints.lib.ui.ac.id/3718/1/122682-T%2025899-Perlakuan%20gelombang-Pendahuluan.pdf
  7. Mittermeier RA, Gil PR, Hoffman M, Pilgrim J, Brooks T, Mittermeier CG, Lamoreux J, da Fonseca GAB, Seligmann PA, Ford H. 2005. Hotspots Revisited: Earth's Biologically Richest and Most Endangered Terrestrial Ecoregions. Conservation International, NewYork
  8. Mittermeier, R.et.al. 1997. Megadiversity: Earth’s Biologically Wealthist Nations.Raven, P. and E. O. Wilson. 1992. A Fifty-Year Plan for Biodiversity Surveys. Science 258: 1099-1100
  9. Mulyanto.H.R. 2007. Ilmu Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta
  10. PT Pupuk Kujang.2015. Koleksi Penting Tumbuhan Taman Kehati Pupuk Kujang. PT Pupuk Kujang -BPLHD Provinsi Jawa Barat
  11. Purvis A, Hector A. 2000. Getting the measure of biodiversity. Nature 405: 212-219
  12. Rifai, M. 1994. A Discourse on Biodiversity Utilization in Indonesia. In: Tropical Biodiversity. IFABS, Jakarta
  13. Roemantyo dkk. 2015. Kajian Akademis Taman Kehati Pupuk Kujang. PT Pupuk Kujang -BPLHD Provinsi Jawa Barat
  14. Widjaja EA, Rahayuningsih, Rahajoe JS, Ubaidilah R, Maryanto I, Walujo EB, Semiadi G. 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia. LIPI Press, Jakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.