BibTex Citation Data :
@article{mmm2649, author = {Muh Barliyan and Ria Triwardhani and Banundari Rachmawati}, title = {PERBEDAAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA ST-ELEVATION MYOCARD INFARCTION (STEMI) DAN NON ST ELEVATION MYOCARD INFARCTION (N-STEMI)}, journal = {Media Medika Muda}, volume = {2}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {}, abstract = { Latar belakang: Infark Miokard Akut (IMA) menyebabkan penurunan curah jantung dan aliran darah menuju ginjal sehingga dapat mengakibatkan fungsi ginjal menurun yang dapat dilihat dari kenaikan ureum dan kreatinin. Kenaikan ureum dan kreatinin dapat sebagai petanda laboratorium untuk membedakan antara ST-e levation myocard infartion (STEMI) dengan non ST elevation myocard infarction (NSTEMI) sehingga mempercepat penanganan dan menurunkan kasus kematian IMA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar ureum dan kreatinin antara pasien STEMI dengan NSTEMI. Metode: Desain penelitian belah lintang, data sekunder diambil dari rekam medik dari bulan Januari - September 2017 di RSUP Dr. Kariadi. Jumlah sampel 80 pasien, digolongkan dua kelompok yaitu STEMI dan NSTEMI berdasarkan pemeriksaan EKG dan enzim jantung (troponin dan CKMB). Kadar ureum dan kreatinin serum diperiksa dengan alat ADVIA 1800. Data dianalisis dengan program statistik SPSS v.15 menggunakan uji beda mann whitney . Hasil: Ada perbedaan bermakna kadar ureum dan kreatinin antara STEMI dan NSTEMI (p=0,010 dan p=0,003). Hal ini dikarenakan kerusakan otot jantung menyebabkan penurunan curah jantung yang menuju ginjal lebih tinggi pada kasus STEMI dibandingkan NSTEMI. Simpulan: Simpulan: Kadar Ureum dan kreatinin lebih tinggi bermakna pada STEMI. Peningkatan kadar ureum dan kreatinin perlu diperhatikan pada kasus infark miokard. Kata Kunci: Ureum, kreatinin, Infark Miokard Akut, STEMI, NSTEMI }, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2649} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Infark Miokard Akut (IMA) menyebabkan penurunan curah jantung dan aliran darah menuju ginjal sehingga dapat mengakibatkan fungsi ginjal menurun yang dapat dilihat dari kenaikan ureum dan kreatinin. Kenaikan ureum dan kreatinin dapat sebagai petanda laboratorium untuk membedakan antara ST-elevation myocard infartion (STEMI) dengan non ST elevation myocard infarction (NSTEMI) sehingga mempercepat penanganan dan menurunkan kasus kematian IMA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar ureum dan kreatinin antara pasien STEMI dengan NSTEMI.
Metode: Desain penelitian belah lintang, data sekunder diambil dari rekam medik dari bulan Januari - September 2017 di RSUP Dr. Kariadi. Jumlah sampel 80 pasien, digolongkan dua kelompok yaitu STEMI dan NSTEMI berdasarkan pemeriksaan EKG dan enzim jantung (troponin dan CKMB). Kadar ureum dan kreatinin serum diperiksa dengan alat ADVIA 1800. Data dianalisis dengan program statistik SPSS v.15 menggunakan uji beda mann whitney.
Hasil: Ada perbedaan bermakna kadar ureum dan kreatinin antara STEMI dan NSTEMI (p=0,010 dan p=0,003). Hal ini dikarenakan kerusakan otot jantung menyebabkan penurunan curah jantung yang menuju ginjal lebih tinggi pada kasus STEMI dibandingkan NSTEMI.
Simpulan: Simpulan: Kadar Ureum dan kreatinin lebih tinggi bermakna pada STEMI. Peningkatan kadar ureum dan kreatinin perlu diperhatikan pada kasus infark miokard.
Kata Kunci: Ureum, kreatinin, Infark Miokard Akut, STEMI, NSTEMI
Last update: