BibTex Citation Data :
@article{mmm2644, author = {Edy Prasetyo and Udadi Sadhana and Meira Dewi Astuti}, title = {PERBEDAAN EKSPRESI p53 DAN PR (PROGESTERONE RECEPTOR) PADA MENINGIOMA DERAJAT I, II, III DI RSUP DR. KARIADI}, journal = {Media Medika Muda}, volume = {2}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {}, abstract = { Latar belakang: Meningioma berasal dari sel-sel selaput arachnoid pada meninges, menyumbang sekitar 30% dari semua tumor primer di otak. WHO 2016 membagi menjadi 3 grade : Grade I (jinak), Grade II (atipik) dan Grade III (anaplastik). Sistem derajat histopatologi tersebut belum mampu memprediksi prognosis dan rekurensi meningioma, sehingga dibutuhkan penanda protein dan hormonal yang bertanggung jawab pada proses tumorigenesis. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan ekspresi p53 dan PR pada meningioma grade I, II, III di RSUP dr. Kariadi periode antara tahun 2011 sampai 2014. Metode: Sebanyak 30 sampel meningioma yang telah diklasifikasikan diberi pewarnaan khusus imunohistokimia p53 dan PR. Ekspresinya dinilai dengan menggunakan Allred score. Hasil: Dari 30 sampel didapatkan 14 grade I, 10 grade II dan 6 grade III. Jumlah wanita 23(76,67%) dan laki-laki 7(23,33%), kejadian meningioma terbanyak pada usia 36-45 tahun yaitu sebanyak 19 kasus (63,33%) dan paling sedikit usia 5-11 tahun sebanyak 1 kasus (3,33%). Dari hasil uji Kruskal Wallis didapatkan nilai p hasil pemeriksaan ekspresi p53 pada tiap derajat meningioma adalah 0,163. Nilai p hasil pemeriksaan ekspresi PR pada tiap derajat meningioma adalah 0,045. S impulan : Tidak terdapat perbedaan bermakna hasil pemeriksaan ekspresi p53 dan terdapat perbedaan ekspresi PR dengan ketiga grade meningioma. Kata kunci : Meningioma, p53, PR}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2644} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Meningioma berasal dari sel-sel selaput arachnoid pada meninges, menyumbang sekitar 30% dari semua tumor primer di otak. WHO 2016 membagi menjadi 3 grade : Grade I (jinak), Grade II (atipik) dan Grade III (anaplastik). Sistem derajat histopatologi tersebut belum mampu memprediksi prognosis dan rekurensi meningioma, sehingga dibutuhkan penanda protein dan hormonal yang bertanggung jawab pada proses tumorigenesis. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan ekspresi p53 dan PR pada meningioma grade I, II, III di RSUP dr. Kariadi periode antara tahun 2011 sampai 2014.
Metode: Sebanyak 30 sampel meningioma yang telah diklasifikasikan diberi pewarnaan khusus imunohistokimia p53 dan PR. Ekspresinya dinilai dengan menggunakan Allred score.
Hasil: Dari 30 sampel didapatkan 14 grade I, 10 grade II dan 6 grade III. Jumlah wanita 23(76,67%) dan laki-laki 7(23,33%), kejadian meningioma terbanyak pada usia 36-45 tahun yaitu sebanyak 19 kasus (63,33%) dan paling sedikit usia 5-11 tahun sebanyak 1 kasus (3,33%). Dari hasil uji Kruskal Wallis didapatkan nilai p hasil pemeriksaan ekspresi p53 pada tiap derajat meningioma adalah 0,163. Nilai p hasil pemeriksaan ekspresi PR pada tiap derajat meningioma adalah 0,045.
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna hasil pemeriksaan ekspresi p53 dan terdapat perbedaan ekspresi PR dengan ketiga grade meningioma.
Last update: