skip to main content

Analisis Kualitas Fisik dan Sosial Ekonomi Masyarakat sebagai Aspek Penilaian Keadilan Lingkungan Daerah Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Desa Jatirejo

*Hafizh Asfari  -  Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Prabang Setyono scopus  -  Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Maria Theresia Sri Budiastuti scopus  -  Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Environmental justice is the same situation for all generations, both now and in the future. Environmental justice is measured based on differences in environmental impacts perceived by the community and statistics. This study aims to analyze environmental justice based on the physical and socio-economic of the community near the Putri Cempo Landfill, Jatirejo. This research was conducted in July-December 2021 in Jatirejo Village. The data collection on physical conditions was taken by laboratory tests, while socio-economic conditions were taken based on interviews and questionnaires. The results on the physical condition of the water showed that pH and iron did not exceed the standard, but the total coliform Too Numerous To Count (TNTC) and COD were quite high, 10.2 mg/L. The results of the air quality test showed that the values of NO2 and O3 were in accordance with the quality standards, 0.27 and 4.26 g/Nm3, respectively. Soil quality is in normal condition. From a socio-economic, the last education average of Jatirejo Village residents is senior high school, 36.66%. The majority of residents work as entrepreneurs, 35%. The average income of the community is IDR 500,000 – IDR 2,000,000, and some have very low incomes and even have no income. The suggested concept of environmental justice includes character building and improving human resources quality through the Job Training Center, Micro Small Medium Enterprises, Posyandu, 12-year free education, improving infrastructure, and waste management system. The conclusion of this study is that the environmental justice of the community around the Putri Cempo Landfill is quite good.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Copyright Transfer Agreement
JWL Transfer Agreement
Subject
Type Copyright Transfer Agreement
  Download (1MB)    Indexing metadata
Keywords: environmental justice; Jatirejo Village; physical environment; Putri Cempo landfill; socio-economic

Article Metrics:

  1. Badan Standarisasi Nasional. (2004). Nilai ambang batas (NAB) logam berat pada sedimen/tanah
  2. Brooks, & Simin, D. (2017). Litter and social pratices. Journal of Litter and Enviromental Quality, 1(1)
  3. Bullard, R. D. (1994). Environmental justice for all. San Fransisco: Club Books
  4. Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta. (2015). Rekapitulasi hasil pemantauan kualitas udara ambien Kota Surakarta tahun 2015
  5. Dobson, A. (2003). Justice and the environment. In Oxford Scholarship Online. Oxford University Press. doi: 10.1093/0198294956.001.0001
  6. Fitriani, F., Herman, C. D., & Septya, H. (2020). Growth externalities on the enviromental quality index Of East Java Indonesia, spasial econometrics model of stirpat. Indonesian Journal of Statistics and Its Application, 4(1), 216–233
  7. Haryoto, H. (2014). Analisis gas amoniak terhadap tingkat gangguan kesehatan pada masyarakat di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo Surakarta. Universitas Sebelas Maret
  8. Herlina, N. (2015). Permasalahan lingkungan hidup dan penegakan hukum lingkungan di Indonesia. Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, 3(2), 1–15. doi: 10.25157/jigj.v3i2.93
  9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Manajemen mutu informasi kesehatan 1: Quality assurance
  10. Kuehn, R. R. (2000). A taxonomy of environmental justice. Environmental Law Reporter, 30
  11. Langhelle, O. (2000). Sustainable development and social justice: Expanding the rawlsian framework of global justice. Environmental Values, 9(3), 295–323. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/30301747
  12. Lutfi, F. S. (2020). Penataan kawasan TPA Putri Cempo dengan fokus perancangan permukiman humanis dan lokakarya. Universitas Muhammadiyah Surakarta
  13. Maspaitella, M. J., & Rahakbauwi, N. (2014). Pembangunan kesejahteraan sosial: Pemberdayaan masyarakat dalam pendekatan pekerja sosial. Aspirasi, 5(2), 157–164. doi: 10.46807/aspirasi.v5i2.457
  14. Nurohman, Y. A., Rina, S. Q., & Fuad, H. (2019). Dana desa dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat pada Desa Wisata Menggoro. Jurnal Magisma, 7(1), 35–43. doi: 10.35829/magisma.v7i1.38
  15. Pemerintah Republik Indonesia. (2001). Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
  16. Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  17. Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  18. Purwendah, E. K. (2019). Konsep keadilan ekologi dan keadilan sosial dalam sistem hukum Indonesia antara idealisme dan realitasme. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 5(2), 139–151. doi: 10.23887/jkh.v5i2.18425
  19. Qodriyatun, S. N. (2016). Konsensi konservasi melalui kebijakan restorasi ekosistem di hutan produksi. Aspirasi, 7(1), 49–62. doi: 10.46807/aspirasi.v7i1.1279
  20. Ramadhanti, N. D., Astuti, W., & Putri, R. A. (2021). Dampak TPA Putri Cempo terhadap permukiman. Desa-Kota, 3(2), 103–121. doi: 10.20961/desa-kota.v3i2.48352.103-121
  21. Rosana, M. (2018). Kebijakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan di Indonesia. Jurnal Kelola, 1(1), 148–163
  22. Solikatun, S., Supono, S., & Yulia, M. (2014). Kemiskinan dalam pembangunan. Jurnal Analisa Sosiologi, 3(1), 70–90. doi: 10.20961/jas.v3i1.17450
  23. Suharto, E. (2005). Membangun masyarakat memberdayakan rakyat: Kajian strategis pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial. Bandung: Refika Aditama
  24. Suleman, S., Rajamuddin, U. A., & Isrun, I. (2016). Penilaian kualitas tanah pada beberapa tipe penggunaan lahan di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Agrotekbis, 4(6), 712–718
  25. Suryani, A. S. (2018). Pengaruh kualitas lingkungan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar di Provinsi Banten. Aspirasi, 9(1), 34–62. doi: 10.46807/aspirasi.v9i1.991
  26. Triyono, K., & Patola, E. (2015). Studi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah (Studi kasus di TPA Putri Cempo Kota Surakarta). Joglo: Jurnal Pertanian Dan Pangan, 27(2), 264–271
  27. Wijayanti, L., & Ihsanudin, I. (2013). Strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan Kecamatan Padamewu Kabupaten Pamekasan. Agriekonomika, 2(2), 139–152. doi: 10.21107/agriekonomika.v2i2.433
  28. Yudhyarto, B., Utomo, B., & Sulastoro. (2015). Pengaruh tempat pembuangan akhir sampah Putri Cempo Surakarta terhadap kualitas air tanah dangkal penduduk sekitar. Matriks Teknik Sipil, Juni 2015, 564–569. doi: 10.20961/mateksi.v3i2.37214
  29. Yuniarti, T., & Anggraeni, T. (2018). Dampak tempat pembuangan akhir sampah Putri Cempo Surakarta terhadap penyakit kulit pada masyarakat Mojosongo. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, 8(1), 26–29. doi: 10.47701/infokes.v8i1.193
  30. Zaini, M., & Darmawanto, A. T. (2015). Impementasi pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan studi pada Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, 15(2), 24–31. doi: 10.20961/jiep.v15i2.9904

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.