skip to main content

Adaptasi Nelayan Pesisir Kabupaten Pacitan Akibat Perubahan Iklim

*Luthfi Alif Dinar Choirunnisa  -  Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Yunastiti Purwaningsih  -  Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Dwi Prasetyani  -  Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

The phenomenon of climate change is one of the events that affect coastal communities. But in life, there are always changes from several events at a time, namely climate change. With these changes, fishers must adapt to all the changes. The purpose of this study is to analyze the adaptation of coastal fishers in Pacitan Regency to climate change. This study uses the method of library research with the approach used by researchers namely the descriptive analysis approach. The results of the study indicate that adaptation activities due to climate change can be done with three aspects that must synergize for adaptation strategies and minimize the impact of climate change. Adaptation includes environmental adaptation, socio-economic adaptation, and institutional adaptation. Environmental adaptation by protecting coastal areas with mangroves. Socio-economic adaptation by minimizing risk (fisherman's application and insurance), social relations for assistance between fishermen and knowledge management, involvement in adaptation planning in the form of socialization, alternative skills of fishermen for entrepreneurship, and credit facilities to help fishermen's economy. Institutional adaptation by making regulations on climate change adaptation activities that continue to develop.

Fulltext View|Download
Keywords: adaptation of coastal fishers; climate change; impacts of climate change

Article Metrics:

  1. Akbar, T., & Huda, M. (2017). Nelayan, lingkungan, dan perubahan iklim (studi terhadap kondisi sosial ekonomi pesisir di Kabupaten Malang). WAHANA, 68(1), 49–52. doi: 10.36456/wahana.v68i1.630
  2. Ansaar, A. (2019). Pola adaptasi nelayan terhadap perubahan iklim: Studi kasus nelayan Desa Bambu, Kabupaten Mamuju. Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora, 5(2), 349–364. doi: 10.36869/pjhpish.v5i2.40
  3. Astuti, S., Susanto, E. E., & Lestari, E. (2015). Kelompok nelayan usaha kecap dari limbah ikan laut dengan teknologi hidrolisis enzimatis di Desa Watukarung Pacitan. Seminar Nasional Teknologi 2015 Institut Teknologi Nasional Malang, 770–774. Malang
  4. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan. (2020). Kabupaten Pacitan dalam Angka 2020. In Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan
  5. darilaut.id. (2019). Enam aplikasi digital nelayan Indonesia
  6. Deswati, R. H., & Hikmah, H. (2016). Keragaan penerapan teknologi dan analisis kelayakan usaha pengolahan ikan tuna di Kabupaten Pacitan. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, 2(1), 29–35. doi: 10.15578/marina.v2i1.3278
  7. Dewiyanti, S., Maruf, A., & Indriyani, L. (2019). Adaptasi nelayan Bajau terhadap dampak perubahan iklim di Pesisir Soropia Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Ecogreen, 5(1), 23–29
  8. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. (2008). Surat Keputusan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur No. 06.1/568/118.4/2008
  9. Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan. (2018). Potensi perikanan Kabupaten Pacitan
  10. Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan. (2020). Potensi perikanan Kabupaten Pacitan
  11. Diposaptono, S., Budiman, B., & Agung, F. (2013). Menyiasati perubahan iklim di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (III). Jakarta: PT. Sarana Komunikasi Utama
  12. Freduah, G., Fidelman, P., & Smith, T. F. (2017). The impacts of environmental and socio-economic stressors on small scale fisheries and livelihoods of fishers in Ghana. Applied Geography, 89(November 2016), 1–11. doi: 10.1016/j.apgeog.2017.09.009
  13. Greenhill, L., Kenter, J. O., & Dannevig, H. (2020). Adaptation to climate change–related ocean acidification: An adaptive governance approach. Ocean and Coastal Management, 191(105176), 1–12. doi: 10.1016/j.ocecoaman.2020.105176
  14. Hafni, R. (2016). Analisis dampak rehabilitasi hutan mangrove terhadap pendapatan masyarakat Desa Lubuk Kertang Kabupaten Langkat. Jurnal Kelautan Nasional, 1(2), 1–12
  15. Ikbal, I., Tantu, A. G., & Salam, S. (2019). Analisis kerusakan ekosistem mangrove terhadap pendapatan masyarakat pesisir di Desa Tongke-Tongke Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Journal of Aquaculture and Environment, 1(2), 59–62. doi: 10.35965/jae.v1i2.1070
  16. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2007). Climate change 2007: Impacts, adaptation and vulnerability. In International Encyclopedia of Human Geography. canada: Cambridge University Press. doi: 10.1016/B978-008044910-4.00250-9
  17. Jackson, D. (2012). Testing a model of undergraduate competence in employability skills and its implications for stakeholders. Journal of Education and Work, 27(August), 220–242. doi: 10.1080/13639080.2012.718750
  18. Kementerian Dalam Negeri. (2010). Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sumber Daya di Wilayah Laut
  19. Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2020). Konservasi Perairan Sebagai Upaya menjaga Potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia
  20. Kementerian Kelautan dan Perikananan. (2021). Kondisi mangrove di Indonesia
  21. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pedoman Aksi Adaptasi Perubahan Iklim
  22. Kristianti, K., Kusai, K., & Bathara, L. (2014). Strategi bertahan hidup nelayan buruh di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Berkala Perikanan Terubuk, 42(1), 62–68. doi: 10.31258/terubuk.42.1.62-68
  23. Linnerooth-bayer, J., & Mechler, R. (2011). Insurance for assisting adaptation to climate change in developing countries: A proposed strategy. Climate Policy, 6(6), 621–636. doi: 10.1080/14693062.2006.9685628
  24. Maas, L. T., Sirojuzilam;, Erlina;, & Badaruddin. (2015). The effect of social capital on governance and sustainable livelihood of coastal city community Medan. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 211, 718–722. doi: 10.1016/j.sbspro.2015.11.092
  25. Maurizka, I. S., & Adiwibowo, S. (2021). Strategi adaptasi nelayan menghadapi dampak perubahan iklim (Kasus: nelayan Desa Pecakaran, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat, 05(04), 497–508. doi: 10.29244/jskpm.v5i3.845
  26. Mueller, V., & Quisumbing, A. (2010). Short- and long-term effects of the 1998 Bangladesh flood on rural wages. In International Food Policy Research Institute (IFPRI)
  27. Muhajir, M. (Ed.). (2010). REDD di Indonesia, ke mana akan melangkah? Studi tentang kebijakan pemerintah dan kerentanan sosial masyarakat (1st ed.). Jakarta: HuMa
  28. Nadjib, M. (2013). Optimalisasi pemanfaatan sumber daya ekonomi kelautan: Sistem pembiayaan nelayan. Jakarta: LIPI Press
  29. Nurlaili, N. (2012). Strategi adaptasi nelayan Bajo menghadapi perubahan iklim: Studi nelayan Bajo di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 14(3), 599–624. doi: https:10.14203/jmb.v14i3.107
  30. Patriana, R., & Satria, A. (2013). Pola adaptasi nelayan terhadap perubahan iklim: Studi kasus nelayan Dusun Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 8(1), 11–23. doi: 10.15578/jsekp.v8i1.1191
  31. Pemerintah Kabupaten Pacitan. (2010). Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
  32. Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010 Pasal 1 (4)
  33. Pianto, H. A., Hadi, S., & Wiratomo, G. H. (2017). Membongkar ketersembunyian potensi sumber daya alam pelabuhan perikanan Pacitan melalui perspektif sejarah maritim guna mewujudkan kesejahteraan nelayan di Pacitan. Forum Ilmu Sosial, 44(2), 72–81. doi: 10.15294/fis.v44i1.10113
  34. Poernomo, A., & Kuswardani, A. (2019). Ocean policy perspectives: The case of Indonesia. Climate Change and Ocean Governance: Politics and Policy for Threatened Seas, 102–117. doi: 10.1017/9781108502238.007
  35. Priyowidodo, G., & Luik, J. E. (2013). Literasi mitigasi bencana tsunami untuk masyarakat pesisir di Kabupaten Pacitan. Ekotrans, 13(1), 47–61
  36. Qudratullah, M., Asrizal, A., & Kamus, Z. (2017). Analysis of weather elements based on measurement results of Automated Weather System (AWS) type Vaisala MAWS 201. Pillar of Physics, 9, 17–24. doi: 10.24036/2502171074
  37. Rahayu, S., Jayusman, J., & Romadi, R. (2017). Dinamika kehidupan sosial ekonomi nelayan Desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan tahun 1998-2014. Journal of Indonesian History, 6(1), 55–65
  38. Res, C., Ford, J. D., & Goldhar, C. (2012). Climate change vulnerability and adaptation in resource dependent communities : A case study from West Greenland. 54(IPCC 2007), 181–196. doi: 10.3354/cr01118
  39. Shaffril, H. A. M., Samah, A. A., & D’Silva, J. L. (2017). Climate change: Social adaptation strategies for fishermen. Marine Policy, 81, 256–261. doi: 10.1016/j.marpol.2017.03.031
  40. Stuchtey, M. R., Vincent, A., Merkl, A., Bucher, M., Haugan, P. M., Lubchenco, J., & Pangestu, M. E. (2020). Solusi dari laut yang menguntungkan manusia, alam, dan ekonomi. Washington DC, USA
  41. Szymkowiak, M. (2020). Adaptations and well-being: Gulf of Alaska fishing families in a changing landscape. Ocean and Coastal Management, 197, 1–12. doi: 10.1016/j.ocecoaman.2020.105321
  42. United Nations. (1992). United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Pasal 1
  43. Velentina, R. A. (2018). Kebijakan pembiayaan bagi nelayan tradisional. Masalah-Masalah Hukum, 47(3), 184–197. doi: 10.14710/mmh.47.3.2018.184-197
  44. Wahyono, A. (2016). Ketahanan sosial nelayan: Upaya merumuskan indikator kerentanan (vulnerability) terkait dengan bencana perubahan iklim. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, 42(2), 185–200. doi: 10.14203/jmi.v42i2.665
  45. Weart, S., Cicerone, R., Gleick, P., & Oreskes, N. (2014). Climate change. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 111(SUPPL. 2), 9340–9345. doi: 10.1177/1368431015579968
  46. Wibowo, A., & Satria, A. (2016). Strategi adaptasi nelayan di pulau-pulau kecil terhadap dampak perubahan iklim (Kasus: Desa Pulau Panjang, Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 3(2), 108–124. doi: 10.22500/sodality.v3i2.11336
  47. Zeyen, A., Beckmann, M., Mueller, S., Dees, J. G., Khanin, D., Krueger, N., … Zacharakis, A. (2013). Social entrepreneurship and broader theories: Shedding new light on the “Bigger Picture". Journal of Social Entrepreneurship, 4(1), 88–107. doi: 10.1080/19420676.2012.725422

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.