skip to main content

Penataan Ruang Wilayah Pesisir sebagai Upaya Mitigasi Bencana Tsunami di Pantai Watu Pecak, Kabupaten Lumajang

*Kurnia Maulidi Noviantoro  -  "Universitas Islam Zainul Hasan Genggong", Indonesia
Herry Rachmat Widjaja  -  Politeknik Pariwisata Lombok, Lombok, Indonesia
Masri Ridwan  -  Politeknik Pariwisata Makassar, Makassar, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Spatial planning for coastal areas is a logical effort that can be done in tsunami disaster mitigation. Including the management of the coastal area of Watu Pecak, Lumajang district which has the potential to be hit by the disaster. The purpose of this study was to map the ideal spatial arrangement in the Watu Pecak beach area, Lumajang Regency, East Java as an effort to mitigate the tsunami disaster. The research was conducted in July-August 2021. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. The data collection was done through observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis was carried out with the help of geogle earth image interpretation, then the identification results were reviewed descriptively along with the results of surveys, interviews, and other secondary sources. The research findings explain that the spatial planning of the Watu Pecak coastal area needs to be done. Spatial planning recommendations that urgently need to be implemented for tsunami mitigation include planting mangroves as a green belt, constructing a coastal embankment (breakwater), improving the position and relocation of settlement, as well as developing an early warning system and to complete coastal sign system.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Penataan Ruang Wilayah Pesisir Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Tsunami Di Pantai Watu Pecak Kabupaten Lumajang
Subject
Type Research Instrument
  Download (2MB)    Indexing metadata
Keywords: coastal; disaster mitigation; regional spatial planning; tsunami; Watu Pecak

Article Metrics:

  1. Brahmantyo, B. (1999). Geological aspects of wetland in Indonesia. Warta Konservasi Lahan Basah (Indonesia)
  2. Diposaptono, S. D. (2003). Mitigasi Bencana Alam Di Wilayah Pesisir Dalam Kerangka Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu Di Indonesia. Jurnal ALAMI: Jurnal Air, Lahan, Lingkungan, Dan Mitigasi Bencana, 8(2)
  3. Faoziyah, S. (2020). Intervensi Pengembangan Masyarakat Melalui Model Pengelolaan Pesisir Karangsong Kabupaten Indramayu. PROCEEDING INTERNATIONAL CONFERENCE ON SOCIAL WORK (ICSW), 37–57
  4. Fitriawan, R. A. (2017). Jurnalisme Sains dan Sistem Peringatan Dini di Indonesia. Jurnal Kajian Jurnalisme, 1(1)
  5. Hadjaratin, A. (2016). Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengurangan risiko bencana tanah longsor melalui kelompok kampung siaga bencana. Pekerjaan Sosial, 15(1)
  6. Irwansyah, M. (2016). IDENTIFIKASI POLA RUANG WILAYAH PESISIR KABUPATEN ACEH JAYA DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA TSUNAMI Studi Kasus: Gampong Babah Ie Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Ilmu Kebencanaan: Program Pascasarjana Unsyiah, 3(2)
  7. Kozin, M. (2016). Studi Deskriptif Koordinasi Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Kelud Tahun 2014 di Kabupaten Kediri [PhD Thesis]. UNIVERSITAS AIRLANGGA
  8. Kurniawan, Y. I. (2020). Analisis tingkat pengetahuan masyarakat terhadap potensi bencana tsunami di desa pesisir kabupaten Lumajang Jawa Timur [PhD Thesis]. UIN Sunan Ampel Surabaya
  9. Kusdianti, E. M. (2020). Valuasi ekonomi objek wisata Pantai Watu Pecak di Kabupaten Lumajang dengan metode biaya perjalanan (travel cost) [PhD Thesis]. UIN Sunan Ampel Surabaya
  10. Manik, K. E. S. (2018). Pengelolaan lingkungan hidup. Kencana
  11. Marfai, M. A., Fatchurohman, H., & Cahyadi, A. (2020). Pesisir Gunungkidul. UGM PRESS
  12. Muhammad, N. R., Lestari, W., & Syaifuddin, F. (2017). Analisa Struktur Regional Penyebab Gempa dan Tsunami Berdasarkan Anomali Gravitasi dan Dinamika Lempeng. Jurnal Geosaintek, 3(2), 75–82
  13. Noor, D. (2014). Pengantar Mitigasi Bencana Geologi. Deepublish
  14. Nur, A. M. (2010). Gempa bumi, tsunami dan mitigasinya. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 7(1)
  15. Setyowati, D. L. (2019). Pendidikan Kebencanaan. Universitas Negeri Semarang
  16. Sihotang, W. M., Subardjo, P., & Saputro, S. (2014). Analisa Pengaruh Parameter Oseanografi terhadap Sebaran Gumuk Pasir Di Pantai Parangtritis tahun 2005-2009. Journal of Oceanography, 3(2), 246–256
  17. Sitorus, P. B. R. (2018). Budaya Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat Kepulauan Mentawai Menghadapi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jurnal Vokasi Indonesia, 16(2)
  18. Subadi, S., & Buchori, I. (2013). Faktor-faktor yang Membedakan Bentuk Mitigasi Rob Masyarakat di Kawasan Pesisir Semarang. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 2(4), 1007–1017
  19. Widiastuti, L., & Pratomo, D. G. (2017). Optimalisasi Lokasi Marine Current Turbine (MCT) dengan Model Hidrodinamika 3 Dimensi (Studi Kasus: Pantai Selatan Jawa). Jurnal Teknik ITS, 6(2), G168–G171
  20. Wijayanti, H. D. K., & Abubakar, F. (2016). Analisis Arah Angin Pembentuk Gumuk Pasir Berdasarkan Data Morfologi dan Struktur Sedimen, Daerah Pantai Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta. ReTII
  21. Zaennudin, A. (2011). Perbandingan antara erupsi Gunung Bromo Tahun 2010–2011 dan erupsi Kompleks Gunung Tengger. Jurnal Lingkungan Dan Bencana Geologi, 2(1), 21–37

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.