skip to main content

Analisis Sosial Ekonomi Pembentuk Tipologi Wilayah Peri Urban Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya

*Nana Novita Pratiwi  -  Universitas Tanjungpura, Indonesia
Agustiah Wulandari  -  Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Tanjungpura, Indonesia
Hukma Zulfinanda  -  Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Sungai Raya sub-district is one of a peri-urban areas of Pontianak City as an urban core. As the provincial capital, Pontianak City has a high dynamic of development that has an impact on the development of Sungai Raya Subdistrict as a peri-urban area with direct borders. One of the impacts is the socio-economic aspect. In general, the socio-economic conditions in Sungai Raya District have changed from an agricultural to non-agricultural character. In addition, population growth in Sungai Raya District has also increased over the last five years. It is feared that the development will become uncontrollable. The study aims to determine the typology of the area based on the socio-economic aspects in Sungai Raya District. The method used is a scoring analysis that produces three typologies, namely the primary urban peri, secondary urban peri, and rural peri urban. Based on the results of the analysis, it is known that livelihoods, economic resilience index, growth and population density show a relevant relationship between the conditions of peri-urban areas in characterizing urban and rural characters. This is evidenced by the deviation value of the correlation between these variabels, which is <50%. Furthermore, the scoring analysis showed that 35% of Sungai Raya District (seven villages) were classified as primary peri urban typology, 10% (two villages) were secondary peri urban typology and 55% (eleven villages) were rural peri urban.
Fulltext View|Download
Keywords: peri-urban; regional typology; socio-economy; Sungai Raya District

Article Metrics:

  1. Aristina, I., Budhi, M. K., Wirathi, I. G. A. ., & Darsana, I. B. (2017). Pengaruh tingkat pendidikan, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 6(5), 677–704
  2. Arsandi, A., R, D., Ismiyati, I., & Hermawan, F. (2017). Dampak pertumbuhan penduduk terhadap infrastruktur di Kota Semarang. Jurnal Karya Teknik Sipil S1 Undip, 6(4), 1–14
  3. BPS Kubu Raya. (2019). Kecamatan Sungai Raya dalam angka 2019. Kabupaten Kubu Raya: Badan Pusat Statistik
  4. Dewi, N. K., & Rudiarto, I. (2013). Identifikasi alih fungsi lahan pertanian dan kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah pinggiran di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 1(2), 175-188. doi: 10.14710/jwl.1.2.175-188
  5. Hamidah, N., Rijanta, R., Setiawan, B., & Marfai, M. A. (2014). Urban riverside settlement model case: Kahayan riverside settlement, Palangkaraya. Jurnal Pemukiman, 9(1), 17–27
  6. Hardati, P., Rijanta, R., & Ritohardoyo, S. (2014). Struktur mata pencaharian penduduk dan diversifikasi perdesaan di Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian, 11(1), 84–95. doi: 10.15294/jg.v11i1.8042
  7. Kurnaianingsih, N. A. (2013). Klasifikasi tipologi zona perwilayahan wilayah peri-urban di kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 1(3), 251-264. doi: 10.14710/jwl.1.3.251-264
  8. Kurnianingsih, N. A., & Rudiarto, I. (2014). Analisis Transformasi wilayah peri-urban pada aspek fisik dan sosial ekonomi (Kecamatan Kartasura). Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 10(3), 265-277. doi: 10.14710/pwk.v10i3.7784
  9. Mardiansjah, F. H., Handayani, W., & Setyono, J. S. (2018). Pertumbuhan penduduk perkotaan dan perkembangan pola distribusinya pada Kawasan Metropolitan Surakarta. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(3), 215-23. doi: 10.14710/jwl.6.3.215-233
  10. Maryaningsih, N., Hermansyah, O., & Savitri, M. (2014). Pengaruh infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 17(1), 61–97. doi: 10.21098/bemp.v17i1.44
  11. Muhtar, G. A., Dangkua, T., & Matalaptu, I. (2019). Transformasi wilayah peri-urban Kota Makassar Ghinia. Journal of Humanity & Social Justice, 1(2), 168–184. doi: 10.1007/978-3-030-02006-4_186-1
  12. Mujiandari, R. (2014). Perkembangan urban sprawl Kota Semarang pada wilayah Kabupaten Demak tahun 2001-2012. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 2(2), 129-142. doi: 10.14710/jwl.2.2.129-142
  13. Nandi, & Dewiyanti, V. R. (2019). Urban sprawl development in Eastern Bandung Region. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 286(1), 1–8. doi: 10.1088/1755-1315/286/1/012031
  14. Nations, U. (1973). Determinants and consequences of population trends. New York: Department of Economics and Social Affairs. Retrieved from: https://www.un.org/development/desa/pd/es/node/3006
  15. Putra, D. R., & Pradoto, W. (2016). Pola dan faktor perkembangan pemanfaatan lahan di Kecamatan Maranggen, Kabupaten Demak. Jurnal Pengembangan Kota, 4(1), 67-75. doi10.14710/jpk.4.1.67-75
  16. Rosyidi, A. Z., & Aulia, B. U. (2019). Pola keterkaitan kota-desa dari segi pergerakan orang antara Kota Mojokerto dengan wilayah peri urban di Kabupaten Mojokerto. Jurnal Teknik ITS, 8(2), 96–101. doi: 10.12962/j23373539.v8i2.48393
  17. Rudiarto, I., Handayani, W., Pigawati, B., & Pangi, P. (2013). Zona peri-urban Semarang Metropolitan: Perkembangan dan tipologi sosial ekonomi. Jurnal Tataloka, 15(2), 116-128. doi: 10.14710/tataloka.15.2.116-128
  18. Sari, K. D. R., & Santoso, E. B. (2017). Analisis keterkaitan wilayah peri urban di Kabupaten Gresik dengan wilayah desa-kota di sekitarnya. Jurnal Teknik ITS, 6(2), 2–7. doi: 10.12962/j23373539.v6i2.24971
  19. Sarwono, S. W. (1992). Psikologi lingkungan. Grasindo
  20. Setiawan, I. (2006). Peran sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja Indonesia. Jurnal Geografi GEA, 6(1), 1–6. doi: 10.17509/gea.v6i1.1733.g1183
  21. Singh, R. P. B. (2011). Changing rural landscape in the peri-urban zone of varanasi and strategies for sustainable planning. In IFLA APR CLC International Symposium (pp.169–184)
  22. Sudjana. (1996). Metode statistika. Sinar Baru Algasindo
  23. Weeks, J. R. (2012). Population: An introduction to concepts and issues, (10th ed.). San Diego State University
  24. Yunus, H. S. (2001). Perubahan pemanfaatan lahan di daerah pinggiran kota kasus di pinggiran Kota Yogyakarta. Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  25. Yunus, H. S. (2008). Dinamika wilayah peri urban (determinan masa depan kota) (I). Pustaka Belajar
  26. Zulfinanda, H., Pratiwi, N. N., & Wulandari, A. (2020). Analisis tipologi wilayah peri urban berdasarkan aspek fisik di kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 7(3), 1–10. doi: 10.26418/jelast.v7i3.42689

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.