skip to main content

Analisis Karakteristik Operasional Kapal Rawai Tuna yang Berpangkalan di PPS Cilacap Menggunakan Data Vessel Monitoring System (Studi Kasus WPPNRI 573)

*Dimas Rizki Yuniar  -  Departemen Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
Faik Kurohman  -  Departemen Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
Agus Suherman  -  Departemen Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Rawai tuna merupakan alat tangkap terbanyak di PPS Cilacap. Illegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF) menjadi ancaman terhadap kelestarian sumberdaya perikanan. Kerugian yang diakibatkan adanya IUUF mencapai 300 triliun rupiah per tahunnya. Pemerintah telah melakukan upaya pencegahan IUUF dengan menetapkan beberapa instrumen seperti transmiter Vessel Monitoring System (VMS), dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik alur pelayaran operasional penangkapan ikan rawai tuna di WPP 573 yang terpantau pada VMS, dan menganalisis kesesuain data SPB dengan VMS. Adapun pengawasan terhadap kapal rawai tuna agar beroperasi sesuai dengan peraturan, maka diperlukan data SPB dari PPS Cilacap sehingga dapat dilihat kesesuaiannya dengan data VMS pada akhirnya mendapat data cross-matching antara SPB dan VMS. Penelitian ini menggunakan data SPB, dan data VMS. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi fluktuasi setiap bulannya, pada tahun 2019 kapal rawai tuna banyak beroperasi di bulan September-Desember, pada tahun 2020 terjadi pada bulan Mei-Oktober, dan pada tahun 2021 pada bulan Maret-April. Hasil cross-matching kesesuaian antara SPB dan VMS dari 2019, 2020, 2021 adalah sebesar 40%, 56%, dan 49%. Kesesuaian pada waktu kedatangan 16%,26%,26%.
Fulltext View|Download
Keywords: kapal, pemantauan, rawai, tuna
  1. Ariyanto, R. Y., E. Lubis., I. Solihin, dan A.B. Pane. 2020. Tingkat Kepatuhan Pelaku Usaha Penangkapan Ikan Terhadap Regulasi dan Permasalahannya di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng. Marine Fisheries. 11(2):169-179
  2. Ayu, H. 2019. Arah Kebijakan Pemerintah Mengenai Illegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF) di Indonesia. Humani (HUKUM dan Masyarakat Madani). 9(2):181-192
  3. Barata. A., D. Novianto, dan A. Bahtiar. 2011. Sebaran Ikan Tuna Berdasarkan Suhu dan Kedalaman di Samudera Hindia. ILMU KELAUTAN. 16(3):165-170
  4. Cahya. C.N., D. Setyohadi, dan D. Surinati. 2016. Pengaruh Parameter Oseanografi Terhadap Distribusi Ikan. Oseana. 41(4):1-14
  5. Dalegi. J., R.C. Pamikiran, dan F. P.T.Pangalila. 2020. Musim Penangkapan Ikan Tuna (Thunnus sp) dengan Alat Tangkap Hand Line di Laut Maluku. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap. 5(2):46-53
  6. Fakhrunnisa, K. H., I. Triarso., H. A. Setyawan. 2021. Analysis of Operational Characteristics of Purse Seine Vessels Based in PPS Nizam Zachman Using Vessel Monitoring System Data (Case Study WPP 572). Saintek Perikanan: Indonesia Journal of Fisheries Science and Technology. 17(3):188-195
  7. Harahap, S. A., M.L. Syamsudin, dan N.P. Purba.2015. Pendugaan Hotspot Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Jawa Barat. Omni Akuatika. 11(2): 49-59
  8. Imanda, S. N., I. Setiyanto, dan T. D. Hapsari. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tangkapan Kapal Mini Purse Seine di Pelabuhan Nusantara Pekalongan. Journal of Fisheries Resource Utilization Management and Technology. 5(1):145-153
  9. Jaelani, A. Q, dan U. Basuki. 2014. Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing: Upaya Mencegah dan Memberantas Illegal Fishing dalam Membangun Poros Maritim Indonesia. SUPREMASI HUKUM. 3(1):169-192
  10. Kementerian Kelautan Perikanan. 2013. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 3/PERMEN-KP/2013 Tentang Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan. Jakarta: KKP
  11. Kementerian Perhubungan. 2014. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor:PM 82 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar. Jakarta
  12. Mahardi. I. G. N. K, dan N. Suhery. 2022. Penerapan Standar Laik Operasi (SLO) pada Kapal Penangkapan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan. ALBACORE. 6(3): 305-314
  13. Murni, Z., J. M. Affan, dan A. Rahmah. 2018. Analisis Faktor Produksi Alat Tangkap Payang di Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 3(1): 102-111
  14. Ramdhani, N. M., M.F.A. Sondita, dan T.W. Nurani. 2022 Strategi Pengembangan Sistem Pemantauan Kuota Penangkapan pada Perikanan Indonesia. Marine Fisheries. 13(1):15-29
  15. Sudarmo, A.P., M. S. Baskoro., B. Wiryawan, dan E. S. Wiyono. 2013. Perikanan Skala Kecil: Proses Pengambilan Keputusan Nelayan Dalam Kaitannya dengan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penangkapan Ikan. Marine Fisheries. 4(2):195-200
  16. Suman, A., H. E. Irianto., F. Satria, dan K. Amri. 2016. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI) Tahun 2015 Serta Opsi Pengelolaannya. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia. 8(2): 97-110
  17. Tawaqal, M. I., R. Yusfiandayani dan M. Imron. 2019. Analisis Fishing Activity Kapal Tuna Longline Menggunakan Vessel Monitoring System Yang Berbasis Di Benoa Bali. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 10(1):109-119
  18. Winarti, N. 2017. Illegal Fishing di Kepulauan Riau: “Aset Bersama” Negara-Negara Sekitar Kemudi. Jurnal Ilmu Pemerintahan. 1(2):1-19
  19. Wiryawan, B., R. Palevi, dan P.I. Wahyuningrum. 2021. Prospek Penerapan Traceability Perikanan Udang di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 11(1): 78-88

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.