BibTex Citation Data :
@article{JRKM28083, author = {Ambar Fahanika}, title = {HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANEGARA 1 KABUPATEN BANJARNEGARA}, journal = {Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat}, volume = {5}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {}, abstract = { AMBAR FAHANIKA HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANEGARA 1 KABUPATEN BANJARNEGARA xiv + 121 halaman + 22 tabel + 8 gambar + 6 lampiran Latar belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit di Kabupaten Banjarnegara yang jumlah kasus tiap tahunnya mengalami trend (fluktuatif/naik turunPuskesmas Purwanegara 1 adalah salah satu Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara dengan kasus DBD terbanyak pada tahun 2024. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dan perilaku 3M Plus dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Purwanegara 1. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain case control. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu seluruh penderita DBD yang tercatat di Puskemas Purwanegara 1 pada tahun 2024 berjumlah 102 orang dan populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang tidak tercatat sebagai penderita DBD pada tahun 2024. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 42 sampel kasus dan 42 sampel kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran, observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan uji chi-square. Hasil : Penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara kelembaban (p value = 0,009 ) dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk ( p value = 0,017) dengan kejadian DBD. Tidak terdapat hubungan antara suhu ( p value =1,000), container index ( p=value 0,328), kebiasaan menguras ( p = value 1,000), kebiasaan menutup ( p=value 0,350) dan kebiasaan menyingkirkan barang bekas ( p = value 1,000) dengan Kejadian DBD. Simpulan : Dari 7 variabel yang diteliti, terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian DBD, yaitu variabel kelembaban dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk. Namun, tidak ada hubungan antara suhu, container index , kebiasaan menguras, kebiasaan menutup dan kebiasaan menyingkirkan barang bekas dengan kejadian DBD. Kata Kunci : DBD, 3M Plus, Lingkungan, Aedes aegypti Kepustakaan : 47, (1987-2020) }, issn = {2807-8209}, doi = {10.14710/jrkm.2025.28083}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jrkm/article/view/28083} }
Refworks Citation Data :
AMBAR FAHANIKA
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANEGARA 1 KABUPATEN BANJARNEGARA
xiv + 121 halaman + 22 tabel + 8 gambar + 6 lampiran
Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit di Kabupaten Banjarnegara yang jumlah kasus tiap tahunnya mengalami trend (fluktuatif/naik turunPuskesmas Purwanegara 1 adalah salah satu Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara dengan kasus DBD terbanyak pada tahun 2024. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dan perilaku 3M Plus dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Purwanegara 1. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain case control. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu seluruh penderita DBD yang tercatat di Puskemas Purwanegara 1 pada tahun 2024 berjumlah 102 orang dan populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang tidak tercatat sebagai penderita DBD pada tahun 2024. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 42 sampel kasus dan 42 sampel kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran, observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan uji chi-square. Hasil : Penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara kelembaban (p value = 0,009) dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk (p value= 0,017) dengan kejadian DBD. Tidak terdapat hubungan antara suhu (p value=1,000), container index (p=value 0,328), kebiasaan menguras (p= value 1,000), kebiasaan menutup (p=value 0,350) dan kebiasaan menyingkirkan barang bekas (p= value 1,000) dengan Kejadian DBD. Simpulan : Dari 7 variabel yang diteliti, terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian DBD, yaitu variabel kelembaban dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk. Namun, tidak ada hubungan antara suhu, container index, kebiasaan menguras, kebiasaan menutup dan kebiasaan menyingkirkan barang bekas dengan kejadian DBD.
Kata Kunci : DBD, 3M Plus, Lingkungan, Aedes aegypti
Kepustakaan : 47, (1987-2020)
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
JRKM: Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275