skip to main content

Lingkungan Habitat Larva Vektor Malaria pada Breeding Place Potensial Anopheles spp Wilayah Pantai di Desa Gaura Kabupaten Sumba Barat

*Justus Edyson Tangkuyah  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan Entomologi Kesehatan, Universitas Diponegoro, JL.Prof.Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia, 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK Malaria merupakan salah satu penyakit dan menjadi masalah kesehatan di daerah tropis dan sub tropis, dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita dan ibu hamil. Data Dinas Kesehatan Sumba Barat 5 tahun terakhir (2019 s/d 2023), Annual Parasite Index (API) terus mengalami peningkatan dari tahun-ketahun yaitu 68,80/00, 68.440/00, 87,370/00 dan ditahun 2022 meningkat sebesar 113,240/00, namun API mengalami penurunan signifikan di tahun 2023 yaitu 47,42 0/00. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif observasional  dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara NonProbability Sampling dengan metode Accidental Sampling. Survei breeding place dilakukan sebanyak dua kali kegiatan dengan cara melakukan observasi semua breeding place dan dalam waktu yang bersamaan melakukan pengukuran parameter lingkungan fisik, kimia dan biologi sebagi indikator potensial breeding place. Analisis data adalah univariat untuk mendeskripsikan satu variabel penelitian meliputi parameter fisik, kimia dan biologi keberadaan nyamuk pradewasa pada breeding place. Hasil penelitian mencatat bahwa terdapat 12 kali 2 (kegiatan) habitat perkembangbiakan Anopheles spp. Hasil pengukuran ketiga parameter lingkungan berupa fisik, kimia dan biologi pemukiman pantai di Desa Gaura menunjukan angka yang berbeda pada masing-masing parameter lingkungan pada setiap breeding place. Kepadatan nyamuk larva berkisar antara 0,2-3,5 ekor percidukkan. Indeks habitat 62,5% atau 17 habitat positif larva dari 24 breeding place. Terdapat 6 jenis Annopheles, yaitu; An. sundaicus, An.subpictus, An.barbirostris sebagai vektor malaria di NTT dan An.vagus, An.flavirostris sebagai dugaan vektor dan juga terdapat An.annularis. Ditemukannya vektor malaria dan indeks habitat >1%, maka dapat disimpulkan bahwa pemukiman wilayah pantai di Desa Gaura berisiko terjadinya transmisi malaria

Kata Kunci: Larva, Vektor, Zoofilik

 

Fulltext

Article Metrics:

  1. Turki H, Shekari M, Soltani A. A Comprehensive Survey of Asymptomatic Malaria Cases in an Endemic Focus in Iran: A Successful Experience on the Road to Eliminate Malaria. Arch Clin Infect Dis. 2021 Jul 7;16(3):1–1
  2. Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Jumlah Kasus Penyakit Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Penyakit (Jiwa). 2022;1–5
  3. Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat. Data Kasus Malaria Puskesmas Gaura Tahun 2019-2022
  4. Adriyani R. Ekologi, Pemanasan Global, dan Kesehatan. Aseni. 2019
  5. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta; 2012
  6. Sugiono 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta
  7. O’Connor,C.T,Soepanto,A. Kunci Bergambar Nyamuk Anopheles Dewasa Di Indonesia. Jakarta: Depkes RI Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular Dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman; 1999
  8. Kemenkes RI. (2017). “Permenkes No. 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
  9. Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor dan Binatang Pembawa
  10. Penyakit serta Pengendaliannya,” hlm. 27
  11. S. Septilia, W. Riyan, and K. Betta, “Jhons FS │ Karakteristik fisik, kimia, dan biologi tempat perindukan nyamuk Anopheles sp. di Wilayah Kerja Puskesmas Hanura Medula I Volume 10 I Nomor 2 I Juli 2020 I 272,” Madula, vol. 10, Jul. 2020
  12. Depkes RI. 2004. Pedoman Ekologi & Aspek Perilaku Vektor. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan Pemukima (DITJEN PPM & PLP)
  13. Ernawati K., Achmadi UF.,Soemardi TP.,Thoyyib H.R.,Sri Mutia 2012. Tambak Terlantar Sebagai Tempat Perindukan Nyamuk di Daerah Endemis Malaria (Penyebab & Penangananya). Jurnal Ilmu Lingkungan;10(2);54-63
  14. Mulyadi. 2010. Potensi Persawahan Sebagai Habitat Larva Nyamuk Vektor Malaria Serta Pengendalian Melalui Pola Irig Berk (Eksperimen di Desa Sihipeng Kecamatan Siabu Kabupaten Mandaling Natal Provinsi Sumatera Utara
  15. A. T. T. H. I. F. D. Taher, “Karakteristik Fisik, Kimia, Dan Biologi Tempat Perindukan Potensial Larva Anopheles Sp. Dan Indeks Habitat Di Desa Sukamaju Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran,” MAHESA:Malahayati Health Student Journal, vol. 1, no. 2, pp. 122–133, Jun. 2021
  16. N. Wayan and D. Adnyana, “Beberapa Aspek Bionomikanopheles Sp Di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur,” Media Litbang Kesehatan, vol. 21, no. 2, pp. 62–70, 2011
  17. M. Mading et al., “Ekologi Anopheles Spp. Di Kabupaten Lombok Tengah Ecology of Anopheles spp. in Central Lombok Regency,” Aspirator, vol. 6, no. 1, pp. 13–20, 2014
  18. D. Febriani, I. Husna, and D. Hermawan, “Korelasi Karakteristik Ekologi Tempat Perindukan Vektor Malaria Dengan Kepadatan Larva Anopheles Spp Di Desa Hanura Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung 2019,” Mahesa: Malahayati Health Student Journa, 2019
  19. Jastal 2005, Perilaku Nyamuk Anopheles Mengisap Darah di Desa Tongoa, Donggala, Sulawesi Tengah; Master Tesis; Bogor; IPB
  20. Laumalay,M,Hanani. Laporan Strategi Percepatan Eliminasi Malaria di Kabupaten Sumba Barat Daya. Loka litbangkes Waikabubak; Badan Litbangkes; Kemenkes RI;2022
  21. Depkes RI. 2004. Pedoman Ekologi & Aspek Perilaku Vektor. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan Pemukima (DITJEN PPM & PLP)
  22. Heriyanto,B.Boewono,D.T,Widiarti,Boesri,H.,Widyastuti,U.,P.,B.C., Soewasono,H.,Ristiyanto,pujiyanti,A.,Alfiah,S.,Prastowo,D.,Anggraeni,Y.M.,Irawan,A.S. & Mujiyono. (2011). Atlas Vektor Penyakit di Indonesia. Jakarta, Kementerian Kesehatan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.