skip to main content

Kompleks Parlemen Nusantara: Perwujudan Konsep Arsitektur Demokratis Melalui Sinestesia Musik Naratif Sosial Politik

*Maheswara Rizky Pasopati  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Arsitektur bangunan pemerintahan berideologi demokrasi dilihat pada umumnya dibangun dengan konsep formal, menghasilkan pencerminan pemerintahan yang otoriter. Dilihat dari sisi lain, arsitektur formal ini menjadi cerminan sistem dan struktur pemerintahan demokrasi dalam dialog pemerintah-rakyat. Cerminan ini perlu diwujudkan melalui penghadiran wadah dialog formal-informal, menghubungkan ide-ide statis tentang demokrasi dengan kondisi dan pengalaman kontekstual dinamis dari rakyat pemegang kedaulatan dalam ranah demokrasi. Eksplorasi perwujudan konsep Arsitektur Demokratis dengan Kompleks Parlemen Nusantara menjadi uji coba perwujudan konsep mediasi tersebut melalui media sinestesia musik sosio politik sebagai bentuk representasi informal.
Fulltext
  1. Psarra, Sophia and Staiger, Uta and Sternberg, Claudia (Eds). (2023) Parliament Buildings: The architecture of politics in Europe. [Book]. UCL Press: London, UK
  2. Ingram, C. Z. (2007). States of Feeling: Using Emotion to Connect Artist and Viewer. Art Education, 60(3), 25–32. http://www.jstor.org/stable/27696213

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.