skip to main content

Probolinggo Mango Community Hall dengan Pendekatan Regionalism Architecture dan Walkability

*Andy Yusuf Nugraha  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Mangga manalagi merupakan komoditas unggulan Kota Probolinggo yang semakin berkurang akibat alih fungsi lahan, minimnya edukasi, dan kurangnya promosi. Probolinggo Mango Community Hall dirancang sebagai pusat komunitas untuk melestarikan, mempromosikan, dan mengembangkan mangga manalagi dengan pendekatan regionalism architecture yang menyesuaikan desain dengan karakter lokal serta konsep walkability yang menciptakan lingkungan nyaman dan mudah diakses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain berbasis regionalism architecture memperkuat identitas budaya lokal, sedangkan walkability meningkatkan aksesibilitas dan interaksi sosial. Dengan adanya community hall ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian mangga manalagi meningkat serta membuka peluang ekonomi baru bagi petani, UMKM, dan investor.  Kata Kunci: Mangga Manalagi, Community Hall, Regionalism Architecture, Walkability, Kota Probolinggo
Fulltext View|Download
  1. Canizaro, V. (2007). Architectural Regionalism: Collected Writings on Place, Identity, Modernity, and Tradition. Princeton Architectural Press
  2. Reardon, T., Timmer, C. P., Barrett, C. B., & Berdegué, J. (2009). The Rise of Supermarkets in Africa, Asia, and Latin America. American Journal of Agricultural Economics, 85(5), 1140-1146
  3. Tibbalds, F. (2012). Making People-Friendly Towns: Improving the Public Environment in Towns and Cities. Taylor & Francis

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.