skip to main content

Terminal Bus Penggaron, Kota Semarang 2030

*Silvi Fauziyah  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Transportasi memiliki peranan penting dalam pembangunan perkotaan.  Mobilitas masyarakat kota, terutama Kota Semarang, semakin tinggi dengan  penggunaan transportasi pribadi sebagai transportasi utama dalam kegiatan sehari hari. Apabila terjadi peningkatan secara terus menerus jumlah transportasi pribadi  di Kota Semarang setiap tahunnya tanpa dimbangi dengan pengembangan dan  pembangunan infrastruktur yang memadai, maka permasalahan kemacetan tidak  dapat dihindari.  Permasalahan yang akan muncul selain kemacetan adalah adanya polusi  udara yang semakin memburuk, kesehatan masyarakat yang menurun, ekonomi  yang mengalami kerugian, hingga kualitas hidup masyarakat yang menurun secara  umum. Upaya mengurangi dampak yang ditimbulkan dari tingginya penggunaan  kendaraan pribadi diperlukan adanya pengembangan infrastruktur untuk transisi  mobilitas ke transportasi berkelanjutan seperti kendaraan massal dan kendaraan  tidak bermotor.  Pengembangan Terminal Penggaron yang akan diintegrasikan dengan Light  Rail Transit (LRT) menjadi upaya yang relevan dalam mengatasi permasalahan  kemacetan dan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi umum karena lebih  efisien dari segi waktu dan jarak. Terminal Penggaron akan dilakukan  pengembangan dengan menerapkan basis Transit Oriented Development (TOD)  sehingga Terminal Penggaron tidak hanya terintegrasi dengan Stasiun LRT namun  juga dilengkapi dengan adanya department store sebagai bagian komponen dari  kawasan TOD dalam menunjang pengembangan transportasi berkelanjutan.
Fulltext View|Download
  1. ITDP. 2017. The Online BRT Planning Guide. Diakses pada 18 September 2024, https://brtguide.itdp.org/branch/master/guide/

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.