skip to main content

REDESAIN OBJEK WISATA LEMBAH GUNUNG MADU DI KABUPATEN BOYOLALI

*Adinda Irmalia Putri  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Lembah Gunung Madu merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali tepatnya pada Jalan Raya Simo-Klego. Modernisasi dan penekanan konsep objek wisata yang jelas terhadap Lembah Gunung Madu menjadi suatu keharusan. Hal ini menuntut adanya perancangan ulang dan penambahan beberapa bangunan maupun fasilitas yang ada dengan penggabungan unsur tradisional dan modern. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengevaluasi rancangan Objek Wisata Lembah Gunung Madu kemudian merancang kembali terkait untuk memaksimalkan potensi edukasi dan pariwisata yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih baik. Metode dalam penyusunan Tugas Akhir Landasan Program Perencanaan dan Perancangan dengan judul “Redesain Objek Wisata Lembah Gunung Madu di Kabupaten Boyolali” menggunakan metode deskripif. Selain itu, metode selanjutnya adalah metode observasi yang dilakukan dengan cara pengumpulan data. Metode terakhir adalah komparatif. Data yang telah didapatkan akan dibandingkan untuk mengetahui perbedaan objek dengan tujuan studi banding. Objek Wisata Lembah Gunung Madu merupakan salah satu objek wisata buatan di Kabupaten Boyolali. Lembah Gunung Madu memiliki daya tarik view hutan dan pedesaan dengan penawaran fasilitas menarik bagi semua kalangan
Fulltext
  1. Alqarni, Wayis dan Sulistyani, Andri. (2017). Pengelolaan Fasilitas Pengunjung Ekowisata Mangrove di Bandar Bakau Kota Dumai. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, vol. 4, no. 1, Feb. 2017, pp. 1-15
  2. Badan Pusat Statistik [BPS]. (2022). Kabupaten Boyolali Dalam Angka 2022 :Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. Buckley, R. (1994). A framework for ecotourism. Annals of tourism research, 21(3), 661-665
  3. Riley, R., Baker, D., & Van Doren, C. S. (1998). Movie induced tourism. Annals of tourism research, 25(4), 919-935
  4. Sari, D. P., Asyifa, I., Derman, I. F., Jayanti, D. R., & Hanatya, F. Y. (2018). A Rural Transformation Model: The facts of rural development in the Surakarta Metropolitan Region. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 158, No. 1, p. 012056). IOP Publishing. Refrensi Disertasi/ Thesis/ Skripsi
  5. Aini, Qurrotul. (2021). TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB WAITER/SS DI RESTORAN WHITE HOUSE SURABAYA. Diploma thesis, Politeknik NSC Surabaya
  6. Hendrawan, Reinaldo. (2016). LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REVITALISASI TAMAN SATWA TARU JURUG DAN WISATA AIR BENGAWAN SOLO, JAWA TENGAH. S1 thesis, UAJY
  7. Khoirunnisa, A. Y. (2021). Redesain Wisata Berbasis Sejarah (Penerapan pada Kawasan Wisata Lembah Gunung Madu di Kecamatan Simo). [Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta]
  8. Wahyu Desi.L, Maria and Ratih Sari, Suzana and Suprapti, Atik. (2018). EDU FARM TOURISM di BOYOLALI. Undergraduate thesis, undip. Refrensi Buku Bonal, B.S .(2012). Guidelines on Minimum Dimensions of Enclosure for Housing Exotic Animals of Different Species. Central Zoo Authority. Carr, Stephen., Francis, Mark., Rivlin, Leanne G.,
  9. Stone, Andrew M. (1992). Environment and Behavior Series: Public Space. Press Syndicate of the University of Cambridge
  10. Chiara, J. D., & Crosbie, M. J. (2001). Time Saver Standards for Building Types (Fourth Edition). Singapore: McGraw-Hill Companies
  11. Hakim, R. (2012). Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap(Edisi Kedua). Bumi Aksara
  12. Marsum, W. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Edisi 4. Yogyakarta: Andi
  13. Neufert, Ernest. (2002). Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2. Jakarta: Erlangga (Alih Bahasa oleh Sjamsu Amril) PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia). (2008). Buku Panduan Kebun Binatang. Jakarta
  14. Rufaida, Ratu Anna. (2014). “Hubungan Media Promosi Dengan Keberhasilan Ekowisata.”
  15. Seaton, AV & Bennet. (1996). The marketing of Tourism Products: Concepts, Issues and Cases. London International Thomson Business Press
  16. World Tourism Organization. (2005). UNWTO Tourism Highlights, 2004 Edition, UNWTO, Madrid. Refrensi Dokumen Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (1996). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1(1), 41
  17. Menteri. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Penataan Ruang DepartemenPekerjaanUmum
  18. Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Diakses [ https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_10.pdf] Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 12 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.53/Menhut-Ii/2006 Tentang Lembaga Konservasi Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.31/Menhut-Ii/2012
  19. Jakarta Republik Indonesia. (2021). Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 4 Tahun 2021 tentang Taman Rekreasi. Peraturan Menteri, 2017, Permen PUPR No. 14 tahun 2017, Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung, diakses pada maret 2024
  20. Badan Pusat Statistik [BPS]. (2022). Kabupaten Boyolali Dalam Angka 2022 :Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. https://boyolalikab.bps.go.id/
  21. Binus. (2016). Sumber Daya Pengembangan Produk Ekowisata Budaya. https://tourism.binus.ac.id/2016/07/11/sumber-daya-pengembangan-produk-ekowisata-budaya/

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.