skip to main content

GROBOGAN ART CENTER BERBASIS ARSITEKTUR KONTEMPORER

*Alex Sandro Sabastino Sidauruk  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Seni yang ada di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yaitu bersifat lentur dan cair. Kesenian yang ada di lingkungan masyarakat umumnya tercipta dari salah satu kebiasaan yang berada di masyarakat itu sendiri, baik secara individu maupun kelompok. Maka dari itu, setiap kesenian mempunyai fungsinya tersendiri dalam lingkungan masyarakat. Kabupaten Grobogan adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terdapat berbagai macam kesenian yang berkembang dengan cukup baik. Terbukti dengan banyaknya komunitas kesenian yang berkembang. Namun masih kurangnya wadah bagi komunitas dan pekerja seni untuk melakukan pentas seni maupun untuk memamerkan karya seni yang berada di daerah Kabupaten Grobogan.Kesenian tradisional yang terdapat di Kabupaten Grobogan diantaranya Campursari, Khetoprak, Tayub, Reog, Karawitan, dan Angguk.Tidak hanya kesenian tradisioanl, di Kabupaten Grobogan terdapat juga beberapa kesenian modern diantaranya terdapat seni rupa modern dan seni musik modern.Dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No 84 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Seni dan Budaya Pasal 3 Ayat 1 dijelaskan mengenai pemanfaatan seni dan budaya dilaksanakan dengan menampilkan dan memasarkan seni yang potensial.Adapun upaya pemerintah Kabupaten Grobogan yang mengupayakan Program Pembangunan Misi VIII tahun 2016-2021 untuk melestarikan kesenian melalui pelibatan kesenian di setiap acara besar di Kabupaten Grobogan.

Fulltext View|Download
  1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No 84 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Seni dan Budaya
  2. Program Pembangunan Misi VIII tahun 2016-2021 untuk melestarikan kebudayaan termasuk kesenian melalui pelibatan kesenian di setiap acara besar di Kabupaten Grobogan
  3. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan No 4 Tahun 2013 Tentang Bangunan Gedung
  4. Cerver, Fransisco Asensio (2005). The World of Contemporary Architecture. German: Könemann
  5. Hilberseimer, L. (1964). Contemporary architecture:its roots and tren. Chicago : Chicago, P. Theobald
  6. Schirmbeck, E. (1988). Gagasan, Bentuk, dan Arsitektur: Prinsip-prinsip dalam Arsitektur Kontemporer. Bandung : Intermatra

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.