skip to main content

PUSAT PENANGANAN KRISIS PEREMPUAN DAN ANAK DI KOTA SEMARANG

*Rr. Prabaning Maryam Anyakrawati Dechan  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Tingginyaangkakekerasanterhadapperempuan dan anak di ProvinsiJawa Tengah, terutama di Kota Semarang, dan peningkatanjumlahkasusdalamsetahunterakhirmenimbulkanurgensiuntukmenciptakanupayapenanganan, perlindungan, dan pemberdayaanbagimasyarakat. Hadirnyapusatpenanganankrisisperempuan dan anaktidakhanyaberfokus pada penanganankasus, tetapi juga pemulihan korban agar dapatkembaliberpartisipasidengansehatdalammasyarakat. Oleh karenaitu, perluadanyasuatuperancanganpusatlayananberupa Pusat PenangananKrisis Perempuan dan Anak Di Kota Semarang denganpendekatanhealing environment.

Fulltext View|Download
  1. Huisman, E. R. C. M., Morales, E., van Hoof, J., & Kort, H. S. M. (2012). Healing environment: A review of the impact of physical environmental factors on users. Building and Environment, 58, 70–80
  2. Kemenpppa. (2009). Panduan Pembentukan dan Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu. Sekretariat Negara
  3. Nijhuis, J. van. (2017). Healing environment and patients’ well-being
  4. Stichler, J. F. (2001). Creating Healing Environments in Critical Care Units. Critical Care Nursing Quarterly. Critical Care Nursing Quarterly, 24(3), 1–20
  5. White, E. T. (1983). Site analysis : diagramming information for architectural design. Architectural Media

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.