skip to main content

PABRIK GARMENT DAN SHOWROOM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR JAWA TENGAH

*Kristian Agni Prakosa  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

 Jawa Tengah merupakansalahsatupengerakrodaperekonomian yang besar. indusrti yang cukupbanyakadalahindustriTekstil. Industri garment adalahindustri yang memproduksibahankainberupapakaian. Sektorindustriinisangatmenguntungkanbagiperekonomiannegaraselainitujugamemberikanlapanganpekerjaanbagimasyarakat. Industri garment sendirimasukkedalamkategoriindustritekstilhilir yang mengolahkainmenjadipakaianjadi.  Proses produksiindustriinidimulaidari sampling (perancanganpola), cutting (pemotonganpoladarikain), sewing (penjahitan), finishing (penyetrikaandanpemasanganaksesori), packing, danpengiriman. BerdasarkanPeraturanMenteriTenagaKerja Dan TransmigrasiRepublik Indonesia No. 4 Tahun 2014, perkejadiwajibkanuntukbekerjaselama  7-8 jam padaharikerja. Salah satujenisbebankerja yang diterimaadalah External Load ataubebankerja yang diterimaolehfaktoreksternalcontohnya, task, lingkungansekitar, danorganisasi (Adiputra, et al., 1998; Manuaba, 2000). MenurutRoszak (1992), kebosananjugadapatterjadikarenakurangnyainteraksidenganalamdalamwaktu yang panjang. Kurangnyainteraksidenganalammenyebabkanefekpisikologisnegatifyaitu Psychological Alienation (keterasinganpsikologis) yang berdampakkepadakurangnya rasa empatiterhadapalamdanmengurangikenyamanan.

Fulltext View|Download
  1. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014
  2. Roszak, T. (1992). Voice of the Earth. New York: Simon & Schuster

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.