BibTex Citation Data :
@article{JPII24582, author = {Eko Yulianto and Aghus Sofwan and Jaka Windarta}, title = {Metode Pemilihan Tindak Lanjut Pemeliharaan Pemutus Tegangan (PMT) 150 kV Berdasarkan Nilai Condition Assesment Factor (CAF) dan Certainty Level (CL)}, journal = {Jurnal Profesi Insinyur Indonesia}, volume = {2}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {}, abstract = { Kebutuhan pelanggan listrik di Indonesia untuk mendapatkan keandalan pasokan listrik semakin besar dengan semakin meningkatnya kegiatan ekonomi yang bergantung kepada pasokan listrik. Dalam memastikan keandalan pasokan listrik, salah satu lokasi yang sangat penting untuk dilakukan pengujian rutin adalah gardu induk 150 kV, di mana salah satu material transmisi utamanya Pemutus Tegangan (PMT) memiliki fungsi sebagai saklar sehingga memerlukan evaluasi kondisi kesehatannya. Salah satu metode evaluasi kesehatan PMT 150 kV yang dikembangkan [A11] oleh PT PLN Divisi Transmisi berdasarkan data hasil pengujian rutin dinamakan Condition Assessment Factor (CAF) serta Certainty Level (CL). Hasil dari nilai CAF menunjukkan kondisi kesehatan keseluruhan dari PMT yang dinilai, berdasarkan standar PLN digunakan batasan nilai 1-9 di mana nilai 1 kondisi buruk dan nilai 9 kondisi sangat baik. Untuk hasil nilai CL menggunakan satuan persentase dengan nilai 100% merupakan kondisi seluruh pengujian terpenuhi sedangakan nilai di bawahnya menunjukkan beberapa pengujian belum dilaksanakan. Kombinasi antara nilai CAF dan CL akan digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam menghasilkan bentuk tindak lanjut yang tepat pada proses pemeliharaan PMT 150 kV. Kata kunci : condition assessment factor, pemutus tegangan, certainty level, pemeliharaan }, issn = {2985-8100}, doi = {10.14710/jpii.2024.24582}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpii/article/view/24582} }
Refworks Citation Data :
Kebutuhan pelanggan listrik di Indonesia untuk mendapatkan keandalan pasokan listrik semakin besar dengan semakin meningkatnya kegiatan ekonomi yang bergantung kepada pasokan listrik. Dalam memastikan keandalan pasokan listrik, salah satu lokasi yang sangat penting untuk dilakukan pengujian rutin adalah gardu induk 150 kV, di mana salah satu material transmisi utamanya Pemutus Tegangan (PMT) memiliki fungsi sebagai saklar sehingga memerlukan evaluasi kondisi kesehatannya. Salah satu metode evaluasi kesehatan PMT 150 kV yang dikembangkan [A11] oleh PT PLN Divisi Transmisi berdasarkan data hasil pengujian rutin dinamakan Condition Assessment Factor (CAF) serta Certainty Level (CL). Hasil dari nilai CAF menunjukkan kondisi kesehatan keseluruhan dari PMT yang dinilai, berdasarkan standar PLN digunakan batasan nilai 1-9 di mana nilai 1 kondisi buruk dan nilai 9 kondisi sangat baik. Untuk hasil nilai CL menggunakan satuan persentase dengan nilai 100% merupakan kondisi seluruh pengujian terpenuhi sedangakan nilai di bawahnya menunjukkan beberapa pengujian belum dilaksanakan. Kombinasi antara nilai CAF dan CL akan digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam menghasilkan bentuk tindak lanjut yang tepat pada proses pemeliharaan PMT 150 kV.
Kata kunci: condition assessment factor, pemutus tegangan, certainty level, pemeliharaan
Article Metrics:
Last update:
Indexing:
Google Scholar
Garuda
Alamat Kontak:
Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Gedung Dekanat Baru Lt 3. Prof. Sudarto SH Tembalang Semarang 50275
www.psppi.ft.undip.ac.id