skip to main content

Pemaknaan Kebijakan Kriminal Perbuatan Santet dalam RUU KUHP

*Faisal Faisal orcid publons  -  Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
Derita Prapti Rahayu orcid scopus publons  -  Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
Anri Darmawan  -  Program Studi Magister Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
Muhamad Irfani  -  Program Studi Magister Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
Ahda Muttaqin  -  Program Studi Magister Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Santet kerap kali menimbulkan keresahan masyarakat, belum ada hukum positif yang mengatur tentang santet. RUU KUHP Nasional yang akan datang, santet dirumuskan dalam Pasal 252. Politik hukum dalam memformulasikan santet hanya menjangkau dimensi perbuatan bukan akibat dari perbuatan tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis konstruksi nilai dan pemaknaan kebijakan kriminal perbuatan santet. Hasil kajian menunjukkan, bahwa berdasarkan maksud dari Pasal 252 mencegah praktik main hakim sendiri, konstruksi nilai dibangun berbasis pada ide dasar pencegahan berorientasi pada kebijakan perlindungan masyarakat (social defence policy). Perspektif nilai yang ingin ditegaskan tercermin dalam teori relatif dicirikan bahwa tujuan pidana adalah mencegah kejahatan terjadi dan sebagai sarana memperbaiki pelaku kejahatan. Pemaknaan normatif, santet merupakan delik formil yang dilarang adalah perbuatannya bukan akibat yang ditimbulkan. Pemaknaan integrasi-sosial ialah upaya mendukung terwujudnya masyarakat yang patuh hukum maka kriminalisasi santet ditujukan pemeliharaan stabilitas masyarakat agar saling melindungi tidak membalas dengan perbuatan main hakim sendiri.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Untitled
Subject
Type Research Instrument
  Download (120KB)    Indexing metadata
Keywords: Pemaknaan; Kebijakan Kriminal; Perbuatan Santet; Ide Dasar

Article Metrics:

  1. Anwar, Reski. (2021). Eksistensi Pemaknaan Santet Pada Pembaharuan Hukum Pidana (Telaah Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia). Jurnal Islamitsch Familierecht,Vol.02,(No.01),pp.1-15. https://doi.org/10.32923/ifj.v2i01.1700
  2. Ali, Rachmad Alif Al Buchori., Sepud, I Made., & Widyantara, I Made Minggu. (2021). Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Santet. Jurnal Preferensi Hukum. Vol.2, (No 03),p.458. https://doi.org/10.22225/jph.2.3. 3980.454-458
  3. Baharudin, E. (2007). Perlunya Pengesahan Pasal Di Dalam Ruu Kuhp Mengenai Santet (Pro Dan Kontra Seputar Isu Santet Di Indonesia). Lex Jurnalica. Vol.4, (No.2), p. 101. https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Lex/article/view/263
  4. Fitrah, Farel A. (2021). Perbandingan Hukum Terkait Pembentukan Pasal Penghinaan Terhadap Peradilan, Perzinahan dan Santet dalam RKUHP Indonesia. SIGn Jurnal Hukum,Vol.02,(No.02),pp.123-137. https://doi.org/10.37276/sjh.v2i2.93
  5. Harianja, Frans Capri Y., Jaya, Nyoman Serikat Putra., & Rozah, Umi. (2019). Kajian Yuridis Sosiologis Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Tindak Pidana Santet Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia. Diponegoro Law Journal, Vol.08, (No.04), pp.2863-2879. https://ejournal3.undip.ac.id/ index.php/dlr/article/view/27788
  6. Hendrik., Damaryanti, Henny., & Budimansyah. (2018). The Criminal Policy On Regulation Concerning Black Magic In Indonesian Law. International Journal of Multi Disipline Science,Vo.01,(No.01),p.41. http://dx.doi.org/10.26737/ij-mds.v1i1.418
  7. Irmawanti, Noveria Devy., & Arief, Barda Nawawi. (2021). Urgensi Tujuan Dan Pedoman Pemidanaan Dalam Rangka Pembaharuan Sistem Pemidanaan Hukum Pidana. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, Vol.03, (No.02),pp.217-227. https://doi.org/10.147 10/jphi.v3i2.217-227
  8. Muliati., & Irfan. (2022). Sanksi Hukum Terhadap Santet dalam Rancangan Undang-Undang KUHP (RUU KUHP) dan Hukum Islam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab,Vol.1,(No.02),pp18-19. https://doi. org/10.24252/shautuna.v1i2.13717
  9. Prastowo, RB Budi. (2006). Sifat Melawan Hukum Formil/ Materil dan Pertanggungjawaban Pidana dalam Tindak Pidana Korupsi Kajian Teori Hukum Pidana Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi RI Perkara Nomor 003/PUU-IV/2006. Jurnal Hukum Pro Justitia,Vol.24,(No.03),p.214. https://journal.unpar.ac.id/index.php/projustitia/article/view/1157
  10. Putra, I Gusti Agung Gede Asmara., & Wirasila, Ngurah AA. (2020). Tinjauan Yuridis Terhadap Delik Santet Dalam Perspektif Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia, Jurnal Kertha Negara, Vol.09, (No. 02), pp.73-82. https://doi.org/10.32923/ifj.v2i01. 1700
  11. Rahayu, Derita P. (2015). Delik Izin Lingkungan Yang Terabaikan. Jurnal Yudisial, Vol.08, (No.02),p.213. http://dx.doi.org/10.29123/jy.v8i2
  12. Satriadi. (2020). Delik Santet Dalam Konstruksi Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Jurnal Al-Adalah, Vol.05, (No. 02), pp.135-149. https://doi.org/10.35673/ajmpi. v5i2.807
  13. Setiadi, E. (2011). Membangun KUHP Nasional yang Berbasis Ke-Indonesiaan. Mimbar; Jurnal Sosial dan Pembangunan, Vol.27, (No.2),pp.203-212. https://doi.org/10.29313/ mimbar.v27i2.329
  14. Syamsuddin., Ridwan., & Iksan. (2021). The Crime of Witchcraft and Vigilante Action (Eigenrichting). Jurnal Daulat Hukum, Vol.04,(No.04),p.249. http://dx.doi.org/10.30659/jdh.v4i4.17951
  15. Sulistyo, Wahyu., & Firmansyah, Farrell Charlton. (2022). Perbandingan Pengaturan Pembuktian Tindak Pidana Santet dalam Konstruksi RKUHP, Papua Nugini, dan Afrika Selatan. Jurnal Studia Legalia, Vol.3 (No.01).p.60. https://studialegalia.ub.ac.id/ index.php/studialegalia/article/view/27
  16. Putra, I Putu Surya Wicaksana., Yuliartini Ni Putu Rai., & Mangku, Dewa Gede Sudika. (2020).Kebijakan Hukum Tentang Pengaturan Santet Dalam Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Komunitas Yustisia, Vol.03,(No.01),pp.69-78. https://doi.org/10.23887/jatayu.v3i1.28836
  17. Yudianto, O. (2016). Karakter Hukum Pancasila Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia. DIH; Jurnal Ilmu Hukum, Vol.12,(No.23),pp.35-44. https://doi.org/10.30996/dih.v12i23.890
  18. Narwatury, Dian. (2013). Tinjauan Yuridis Terhadap Ancaman Pidana Untuk Kasus Santet Dalam Pembaharuan KUHP Ditinjau Dari KUHP Indonesia dan Pidana Adat. Call for Papers Seminar MUSENA MAHUPIKI Universitas Sebelas Maret Solo, (08-10 September), pp.463-478
  19. Arief, Barda Nawawi. (2011). Pembaharuan Hukum Pidana Dalam Perspektif Kajian Perbandingan. Bandung: Citra Aditya Bakti
  20. Arief, Barda Nawawi. (2012). Pembangunan Sistem Hukum Nasional. Semarang: Pustaka Magister Semarang
  21. Arief, Barda Nawawi. (2012). Pendekatan Keilmuan dan Pendekatan Religius dalam Rangka Optimalisasi dan Reformasi Penegakan Hukum (Pidana) di Indonesia. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
  22. Arief, Barda Nawawi. (2012). RUU KUHP Baru Sebuah Restrukturisasi/ Rekonstruksi Sistem Hukum Pidana Indonesia. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
  23. Arief, Barda Nawawi. (2016). Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Jakarta: Prenadamedia Group
  24. Faisal. (2020). Politik Hukum Pidana. Tangerang: Rangkang Education
  25. Kaplele, F. (2014). Revitalisasi Sanksi yang Hidup di Masyarakat dalam Pembaharuan Hukum Pidana Nasional. Bandung: Logoz Publishing
  26. Prasetyo Teguh. (2018). Kriminalisasi Dalam Hukum Pidana. Bandung: Nusa Media
  27. Santoso, Muhari Agus. (2002). Paradigma Baru Hukum Pidana. Malang: Pustaka Pelajar

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.