BibTex Citation Data :
@article{JPHCS25138, author = {Novia Handayani and Ratih Indraswari and Aditya Kusumawati and Zahroh Shaluhiyah and Alda Puspita}, title = {EduGames pada Remaja Awal untuk Mengenali Dampak Perilaku Seksual Berisiko}, journal = {Journal of Public Health and Community Service}, volume = {3}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {perilaku seksual berisiko; remaja awal; foster care; edugames}, abstract = { Remaja awal merupakan kelompok usia rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, terutama perilaku seksual berisiko. Diperparah dengan fakta keterbatasan akses pengetahuan mengenai seksualitas dan pengaruh mitos yang salah. Edukasi dengan metode gamifikasai memberikan pendekatan yang interaktif dan efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja awal mengenai mitos dan fakta dampak perilaku seksual di SOS Children’s Village Semarang. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Resarch (PAR) dengan melibatkan 33 remaja awal berusia 11-14 tahun. Intervensi yang dilakukan meliputi pemberian pre-test, pelaksaan lima jenis EduGames, pemberian materi edukasi, dan pengisian post-test. Hasil yang ada menujukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan dengan skor rata-rata post-test lebih tinggi dibanding skor pre-test. . Dengan demikian, program pendidikan kesehatan reproduksi yang berkelanjutan diharapkan dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan remaja dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka. }, issn = {2829-4289}, pages = {90--95} doi = {10.14710/jphcs.2024.25138}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jphcs/article/view/25138} }
Refworks Citation Data :
Remaja awal merupakan kelompok usia rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, terutama perilaku seksual berisiko. Diperparah dengan fakta keterbatasan akses pengetahuan mengenai seksualitas dan pengaruh mitos yang salah. Edukasi dengan metode gamifikasai memberikan pendekatan yang interaktif dan efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja awal mengenai mitos dan fakta dampak perilaku seksual di SOS Children’s Village Semarang. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Resarch (PAR) dengan melibatkan 33 remaja awal berusia 11-14 tahun. Intervensi yang dilakukan meliputi pemberian pre-test, pelaksaan lima jenis EduGames, pemberian materi edukasi, dan pengisian post-test. Hasil yang ada menujukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan dengan skor rata-rata post-test lebih tinggi dibanding skor pre-test. . Dengan demikian, program pendidikan kesehatan reproduksi yang berkelanjutan diharapkan dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan remaja dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka.
Article Metrics:
Last update: