BibTex Citation Data :
@article{JPHCS15437, author = {Khuliyah Diyanah and Aditya Pawitra and Nuzulul Putri}, title = {Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Pondok Pesantren di Era Adaptasi Kebiasaan Baru}, journal = {Journal of Public Health and Community Service}, volume = {2}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {pondok pesantren, phbs, covid-19, santri}, abstract = { Pondok pesantren merupakan tempat berisiko terjadinya penularan Covid-19 karena santri tinggal dan melakukan kegiatan bersama-sama setiap hari. Kondisi seperti ini perlu adanya komitmen pimpinan, pengelola, santri dan seluruh masyarakat pesantren agar aktif melakukan pengendalian dan pencegahan penularan Covid-19. Beberapa permasalahan pesantren terkait PHBS salah satunya berasal dari para santri yang saling meminjam alat makan, alat ibadah bahkan pakaian masih belum 100% hilang. Santri masih belum terbiasa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, belum menggunakan masker dengan baik atau bahkan tidak menggunakan masker sama sekali, sulit mejaga jarak, kurangnya aktifitas fisik, dan konsumsi makanan yang kurang bergizi. Program pemberdayaan ini dilaksanakan dengan metode Community Based Research (CBR) yang memperhatikan identifikasi permasalahan serta upaya preventif bagi masyarakat dan proritas dukungan, pengembangan sistem serta pembangunan sosial yang fokus pada masyarakat, dan menjawab kebutuhan masyarakat. Adapun tahapan CBR adalah: laying the foundation , research planning , information gathering and analysis , dan acting on findings . Luaran yang diharapkan yaitu tersusunnya kebijakan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di pesantren, terlaksanakannya analisis situasi pondok pesantren, terbentuknya organisasi pencegahan dan pengendalian Covid-19, pesantren bisa bermitra dengan mitra potensial, terbentuknya duta PHBS santri, pengelola pesantren dapat membuat media KIE, dan 75% santri mempunyai PHBS yang lebih baik dibanding sebelum adanya program. }, issn = {2829-4289}, pages = {12--17} doi = {10.14710/jphcs.2023.15437}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jphcs/article/view/15437} }
Refworks Citation Data :
Pondok pesantren merupakan tempat berisiko terjadinya penularan Covid-19 karena santri tinggal dan melakukan kegiatan bersama-sama setiap hari. Kondisi seperti ini perlu adanya komitmen pimpinan, pengelola, santri dan seluruh masyarakat pesantren agar aktif melakukan pengendalian dan pencegahan penularan Covid-19. Beberapa permasalahan pesantren terkait PHBS salah satunya berasal dari para santri yang saling meminjam alat makan, alat ibadah bahkan pakaian masih belum 100% hilang. Santri masih belum terbiasa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, belum menggunakan masker dengan baik atau bahkan tidak menggunakan masker sama sekali, sulit mejaga jarak, kurangnya aktifitas fisik, dan konsumsi makanan yang kurang bergizi. Program pemberdayaan ini dilaksanakan dengan metode Community Based Research (CBR) yang memperhatikan identifikasi permasalahan serta upaya preventif bagi masyarakat dan proritas dukungan, pengembangan sistem serta pembangunan sosial yang fokus pada masyarakat, dan menjawab kebutuhan masyarakat. Adapun tahapan CBR adalah: laying the foundation, research planning, information gathering and analysis, dan acting on findings. Luaran yang diharapkan yaitu tersusunnya kebijakan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di pesantren, terlaksanakannya analisis situasi pondok pesantren, terbentuknya organisasi pencegahan dan pengendalian Covid-19, pesantren bisa bermitra dengan mitra potensial, terbentuknya duta PHBS santri, pengelola pesantren dapat membuat media KIE, dan 75% santri mempunyai PHBS yang lebih baik dibanding sebelum adanya program.
Article Metrics:
Last update: