skip to main content

Komunikasi Informasi dan Edukasi tentang Bahaya Pajanan dan Residu Pestisida pada Petani Bawang Merah

*Tri Joko  -  Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Sulistyani Sulistyani  -  Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Onny Setiani  -  Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Mursid Rahardjo  -  Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Yusniar Hanani Darundiati  -  Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat | Universitas Diponegoro, Indonesia
Intan Sekar Arumdani  -  Darundiati, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Perilaku penggunaan pestisda dengan dosis yang tidak sesuai, frekuensi penyemprotan yang tidak terkendali menyebabkan tingginya residu pestisida di lingkungan dan dampaknya menimbulkan paparan pestisida yang memiliki dampak negatif pada kesehatan petani dan masyarakat sekitarnya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat (kelompok tani dan petani bawang merah) dalam mengendalikan bahaya paparan dan residu pestisida di area pertanian bawang merah .Adapun bentuk kegiatan dalam pengabdian ini terdiri dari beberapa kegiatan seperti penyampaian materi KIE yang terkait pestisida, bahaya pestisida bagi lingkungan dan kesehatan; melakukan FGD serta pendampingan pada sasaran; dan melakukan monitoring serta evaluasi pada khalayak sasaran dalam rangka mengukur partisipasi sasaran. Setelah dilaksanakan penyampaian materi petani lebih memahami serta terjadi peningkatan kemampuan dan keterampilan para petani di wilayah Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Keberhasilan program pengabdian masyarakat terukur dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah kegiatan KIE. Nilai rata- rata pengetahuan dan perilaku petani sebelum kegiatan KIE adalah 47,9. Sedangkan nilai rata- rata pengetahuan dan perilaku petani setelah kegiatan KIE adalah 85,2. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 77,7 %  pada pengetahuan dan perilaku petani  setelah kegiatan KIE

 

Fulltext View|Download
Keywords: Komposting; Paparan pestisida; residu pesitisida; pemberdayaan masyarakat

Article Metrics:

  1. AW, Budiono sugeng. bunga rampai hyperkes dan keselamatan kerja. semarang: PT. tritunggal tata fajar, 2001
  2. Achmadi, Umar Fahmi. Manajemen penyakit berbasis wilayah. jakarta: PT. Kompoas media nuswantoro, 2005
  3. Joko, Enny s purwukir. hubungan antara penggunaan pestisida dan dampak kesehatan: studi kasus di dataran tinggi sumata, manusia dan lingkunga, vol IX No.3 November 2002 hal 126-136. yogyakarta : pusat studi lingkungan hidup universitas gadjahmada, 2002. R,
  4. Prijanto, T.B. “Analisis Faktor Risiko Keracunan Pestisida Organofosfat Pada Keluarga Petani Hortikultural Di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang No Title.” Universitas Diponegoro. 2009
  5. Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta, Gajah Mada University Press. 2004
  6. Statistik. Kecamatan Wanasari dalam Angka. Badan Pusat Statistik. 2021
  7. Wudianto. petunjuk penggunaan pestisida. jakarta: swadaya, 2008
  8. Wijaya,K.A. Nutrisi Tanaman sebagai Penentu Kualitas Hasil dan Resistensi Alami pada Tanaman. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2008
  9. Sulandari. Analisis Terhadap Metoda Pembelajaran Klasikal Dan Metoda Pembelajaran E-Learning Di Lingkungan Badiklat Kemhan. Jurnal Pendidikan Indonesia . 2020, 1(2)
  10. Widayati, Metode Mengajar Sebagai Strategi dalam Mencapai Tujuan Belajar Mengajar. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 2004, 3(1)
  11. Savira,dkk. Peningkatan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah Interaktif. Journal M. 2008, 1(1)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.