skip to main content

Morfometri Dan Pertumbuhan Scylla serrata (Filum: Arthropoda, Famili: Portunidae) Di Desa Panikel, Segara Anakan, Cilacap

Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 13 Apr 2019.
Open Access Copyright (c) 2019 Jurnal Kelautan Tropis under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Mud crab is one of fishery commodities which is important in Indonesia . The high demand for mud crabs needs to be balanced with the right management strategy,  so that the population will not extinction.  Penikel Village, Cilacap is one of the fishing villages which catch mud crabs because of the high demand in the big cities such as Jakarta, Bandung and Bali.  The purpose of this study is  to determine the population and growth patterns of mud crabs in the Panikel Village, Kampung Laut District, Cilacap. The location of the study was determined by purposive sampling. Wadong and bubu are fishing tools to catch mud crabs. Sampling 67 mud crabs was carried out  on Juni 2016, after that, measurement of length, carapace width and total weight were carried out. Regression analysis between carapace width and total weight and condition factors were carried out to determine growth patterns. Based on the research, the average value of the S. serrata   length was 63.94±11.31 mm while the female one was 70.29±14.57 mm. The average value of carapace width is 92.28±15.51 mm (male) while for female sex was 98.71±18.38 mm. The average weight of S. serrata male crabs was 190.31±118.43 mm, while those of female sex were 210.77±120.93 mm. Furthermore, based on the analysis of the relationship between the length of weight found negative allomatric growth pattern with the value of the condition factor included in the low category both for male sex 0.73-1.93 and for female sex 0.59-1.66.  The low condition factor shows that the condition of Segara Anakan waters especially Penikel Village does not support the growth of mud crabs (S. serrata).

 

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu komoditas perikanan yang terpenting di Indonesia.  Besarnya permintaan  kepiting bakau yang tinggi perlu diimbangi dengan strategi pengelolaan yang tepat agar populasi tidak punah. Desa Penikel, Cilacap merupakan satu desa nelayan yang banyak menangkap kepiting bakau karena tingginya permintaan di kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Bali. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui populasi dan pola pertumbuhan kepiting bakau di Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling. Wadong dan bubu merupakan alat tangkap untuk menangkap kepiting bakau. Pengambilan sampel kepiting sebanyak 67 individu  dilakukan pada bulan Juni 2016, setelah itu dilakukan pengukuran panjang, lebar karapas serta berat total. Analisa regresi kurva antara lebar karapas dan berat total serta  faktor kondisi dilakukan untuk mengetahui pola  pertumbuhan. Berdasarkan penelitian diperoleh nilai rata-rata panjang kepiting bakau S. serrta jantan adalah 63.94±11.31 mm sedang untuk yang betina adalah 70,29±14.57 mm. Nilai rata-rata lebar karapas adalah 92.28±15.51 mm (jantan) sedang untuk jenis kelamin betina adalah 98.71±18.38 mm. Rata-rata berat kepiting jantan S. serrata adalah 190.31±118.43 mm, sedangkan yang jenis kelamin betina adalah 210.77±120.93 mm. Selanjutnya berdasarkan analisa hubungan panjang berat ditemukan pola pertumbuhan allomatrik negatif dengan nilai factor kondisi termasuk dalam katagori rendah baik untuk jenis kelamin jantan 0,73–1,93 maupun untuk kelamin betina 0,59–1,66.  Rendahnya factor kondisi menunjukkan bahwa kondisi perairan Segara Anakan khususnya Desa Penikel tidak menunjang bagi petumbuhan kepiting bakau (S. serrata).

Fulltext View|Download
Keywords: Kepiting Bakau; Scylla serrate; Populasi; Segara Anakan;

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.