Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT26774, author = {Jodhi Kusumayudha Fitriyan and Widianingsih Widianingsih and Ita Widowati and Retno Hartati and Ita Riniatsih}, title = {Identifikasi Dan Kelimpahan Famili Acartiidae (Copepoda) Di Perairan Banggai, Sulawesi Tengah}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {28}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Acartiidae; Morfologi; Keberadaan; Banggai; Sulawesi Tengah}, abstract = { Perairan Banggai merupakan salah satu laut yang memiliki upwelling atau fenomena kenaikan massa air pada periode tertentu. Peristiwa ini menyebabkan meningkatnya kandungan nutrien pada perairan disebabkan adanya proses pengadukkan massa air menuju kolom atas perairan yang mempengaruhi kelimpahan produsen primer dan produsen sekunder, salah satunya zooplankton dari Famili Acartiidae. Penelitian mengenai keberadaan dan kelimpahan spesies zooplankton belum banyak dilakukan di perairan bagian timur, terutama studi mengenai spesies-spesies dari Famili Acartiidae. Berdasarkan keterangan di atas, perlu adanya pengkajian keberadaan dan kelimpahan Acartiidae. Sampel zooplankton diperoleh dari proses pengambilan di 35 stasiun secara aktif vertikal menggunakan plankton net . Pengamatan dan pengambilan foto spesies plankon dilakukan di bawah Mikroskop Stereo Olympus SZ61 yang disesuaikan dengan ukuran zooplankton dengan perbesaran 30x sampai 45x. Hasil pencacahan diolah menggunakan Ms. Office Excel 2016 (Excel 16) untuk mengetahui jumlah keberadaan dan kelimpahan Famili Acartiidae. Terdapat 7 spesies famili Acartiidae dari genus Acartia dan Acartiella yang didapatkan di Perairan Banggai, Sulawesi Tengah, yaitu Acartia clausi , Acartia longiremis , Acartiella faoensis , Acartiella gravelyi , Acartiella minor , Acartiella natalensis , dan Acartiella tortaniformis . Spesies dengan sebaran distribusi terbesar atau memiliki kemunculan terbanyak adalah dari genus Acartia dengan Acartia clausi muncul di 14 stasiun. Total keberadaan famili Acartiidae di Perairan Banggai sebanyak 41 individu, meliputi 35 betina dan 6 jantan dengan rata-rata di semua stasiun penelitian sebanyak 2 individu. }, issn = {2528-3111}, pages = {299--310} doi = {10.14710/jkt.v28i2.26774}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/26774} }
Refworks Citation Data :
Perairan Banggai merupakan salah satu laut yang memiliki upwelling atau fenomena kenaikan massa air pada periode tertentu. Peristiwa ini menyebabkan meningkatnya kandungan nutrien pada perairan disebabkan adanya proses pengadukkan massa air menuju kolom atas perairan yang mempengaruhi kelimpahan produsen primer dan produsen sekunder, salah satunya zooplankton dari Famili Acartiidae. Penelitian mengenai keberadaan dan kelimpahan spesies zooplankton belum banyak dilakukan di perairan bagian timur, terutama studi mengenai spesies-spesies dari Famili Acartiidae. Berdasarkan keterangan di atas, perlu adanya pengkajian keberadaan dan kelimpahan Acartiidae. Sampel zooplankton diperoleh dari proses pengambilan di 35 stasiun secara aktif vertikal menggunakan plankton net. Pengamatan dan pengambilan foto spesies plankon dilakukan di bawah Mikroskop Stereo Olympus SZ61 yang disesuaikan dengan ukuran zooplankton dengan perbesaran 30x sampai 45x. Hasil pencacahan diolah menggunakan Ms. Office Excel 2016 (Excel 16) untuk mengetahui jumlah keberadaan dan kelimpahan Famili Acartiidae. Terdapat 7 spesies famili Acartiidae dari genus Acartia dan Acartiella yang didapatkan di Perairan Banggai, Sulawesi Tengah, yaitu Acartia clausi, Acartia longiremis, Acartiella faoensis, Acartiella gravelyi, Acartiella minor, Acartiella natalensis, dan Acartiella tortaniformis. Spesies dengan sebaran distribusi terbesar atau memiliki kemunculan terbanyak adalah dari genus Acartia dengan Acartia clausi muncul di 14 stasiun. Total keberadaan famili Acartiidae di Perairan Banggai sebanyak 41 individu, meliputi 35 betina dan 6 jantan dengan rata-rata di semua stasiun penelitian sebanyak 2 individu.
Article Metrics:
Last update:
Upon acceptance for publication, authors agree to transfer the copyright of their article to Jurnal Kelautan Tropis, while retaining the right to reuse their work under the terms of the open license applied.
From the date of publication, the copyright for each article is held by Jurnal Kelautan Tropis. This transfer allows the journal to manage, disseminate, and preserve scholarly content in accordance with international standards and open access best practices.
Although copyright is held by the journal, all published articles are made available under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0). Under this license, anyone may:
Copy and redistribute the material in any medium or format
Remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially
provided that:
Appropriate credit is given to the original author(s) and the source
Indications are made of any changes that were made
Derivative works are distributed under the same license (CC BY-SA 4.0)
While copyright is held by the journal, authors retain important reuse rights. Authors may:
Reuse the published version of their article in future works, including books, compilations, and lectures
Deposit the published version in institutional or subject repositories
Share the article freely, including on personal websites or academic networks
as long as the original publication in Jurnal Kelautan Tropis is cited and the CC BY-SA 4.0 license terms are respected.
Authors must ensure that any third-party content included in the article (e.g., figures, images, datasets) is either original, in the public domain, or licensed for reuse under compatible terms. If specific permissions are required, authors must obtain them prior to submission.
For questions regarding copyright or licensing, please contact the editorial office at: j.kelautantropis@gmail.com
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.