Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT22714, author = {Fatwa Dinnabhan and Aditya Pamungkas and Irma Akhrianti and Mohammad Agung Nugraha}, title = {Deteksi dan Prediksi Perubahan Garis Pantai Kawasan Pesisir Kelurahan Arung Dalam Menggunakan Citra Satelit Multitemporal}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {28}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Abrasi; Akresi; Garis Pantai; Perubahan Garis Pantai}, abstract = { Arung Dalam Village is one of the sub-districts in Koba District, Central Bangka Regency, which has a coastline of 4.7 km and a beach safety building (Seawall) 1.8 km long. It is important to measure the coastline in Arung Dalam Village because the beach topography is sloping and located right on the edge of the main road and close to residential areas, resulting in problems and threats for Arung Dalam Village. This research aims to determine the condition of changes in the coastline in 2013 and 2022 before the existence of a beach safety building (Seawall) and to find predictions of changes in the coastline in 2045. The methods used in this research are the MNDWI method and the Digital Shoreline Analysis System. The results of the research show that Arung Dalam Village Beach experienced changes in addition (accretion) and reduction (abrasion). Detection results show that from 2013 to 2022, the Arung Dalam Village Beach experienced a maximum change in addition (accretion) of 8.56 m at a rate of 0.53 m/year and a maximum reduction (abrasion) of -28.53 m at a rate of -1.75 m/year. Predictions made in 2045 in Zone B using the LRR method will result in a dominant barometric change of -35.32 m with a rate of -0.917 m/year, while using the EPR method, the maximum reduction (abrasion) will be -47.72 m with a rate of -1, 03 m/year. Therefore, in zone B, efforts need to be made to anticipate changes that will occur in the future. Kelurahan Arung Dalam merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah yang memiliki panjang garis pantai sepanjang 4,7 km dan memiliki bangunan pengaman pantai (Seawall) sepanjang 1,8 km. Pentingnya melakukan pengukuran garis pantai di Kelurahan Arung Dalam karena topografi pantai yang landai dan berada tepat di pinggir jalan raya serta dekat dengan pemukiman penduduk ini mengakibatkan terjadinya permasalahan dan ancaman bagi Kelurahan Arung Dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perubahan garis pantai pada Tahun 2013 dan Tahun 2022 sebelum adanya bangunan pengaman Pantai (Seawall) serta mengetahui prediksi perubahan garis pantai pada tahun 2045. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode MNDWI dan Digital Shoreline Analysis System. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pantai Kelurahan Arung Dalam mengalami perubahan penambahan (akresi) dan pengurangan (abrasi). Hasil deteksi menunjukan bahwa 2013-2022 Pantai Kelurahan Arung Dalam mengalami perubahan penambahan (akresi) maksimum 8,56 m dengan laju 0,53 m/tahun dan pengurangan (abrasi) maksimum -28,53 m dengan laju -1,75 m/tahun. Prediksi yang dilakukan Pada tahun 2045 pada Zona B menggunanakan Metode LRR terjadi perubahan barasi yang dominan sebesar -35,32 m dengan laju -0,917 m/tahun sedangkan menggunakan metode EPR pengurangan (abrasi) maksimum sebesar -47,72 m dengan laju -1,03 m/tahun. Oleh karena itu, pada zona B perlu adanya Upaya untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang. }, issn = {2528-3111}, pages = {321--330} doi = {10.14710/jkt.v28i2.22714}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/22714} }
Refworks Citation Data :
Arung Dalam Village is one of the sub-districts in Koba District, Central Bangka Regency, which has a coastline of 4.7 km and a beach safety building (Seawall) 1.8 km long. It is important to measure the coastline in Arung Dalam Village because the beach topography is sloping and located right on the edge of the main road and close to residential areas, resulting in problems and threats for Arung Dalam Village. This research aims to determine the condition of changes in the coastline in 2013 and 2022 before the existence of a beach safety building (Seawall) and to find predictions of changes in the coastline in 2045. The methods used in this research are the MNDWI method and the Digital Shoreline Analysis System. The results of the research show that Arung Dalam Village Beach experienced changes in addition (accretion) and reduction (abrasion). Detection results show that from 2013 to 2022, the Arung Dalam Village Beach experienced a maximum change in addition (accretion) of 8.56 m at a rate of 0.53 m/year and a maximum reduction (abrasion) of -28.53 m at a rate of -1.75 m/year. Predictions made in 2045 in Zone B using the LRR method will result in a dominant barometric change of -35.32 m with a rate of -0.917 m/year, while using the EPR method, the maximum reduction (abrasion) will be -47.72 m with a rate of -1, 03 m/year. Therefore, in zone B, efforts need to be made to anticipate changes that will occur in the future.
Kelurahan Arung Dalam merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah yang memiliki panjang garis pantai sepanjang 4,7 km dan memiliki bangunan pengaman pantai (Seawall) sepanjang 1,8 km. Pentingnya melakukan pengukuran garis pantai di Kelurahan Arung Dalam karena topografi pantai yang landai dan berada tepat di pinggir jalan raya serta dekat dengan pemukiman penduduk ini mengakibatkan terjadinya permasalahan dan ancaman bagi Kelurahan Arung Dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perubahan garis pantai pada Tahun 2013 dan Tahun 2022 sebelum adanya bangunan pengaman Pantai (Seawall) serta mengetahui prediksi perubahan garis pantai pada tahun 2045. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode MNDWI dan Digital Shoreline Analysis System. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pantai Kelurahan Arung Dalam mengalami perubahan penambahan (akresi) dan pengurangan (abrasi). Hasil deteksi menunjukan bahwa 2013-2022 Pantai Kelurahan Arung Dalam mengalami perubahan penambahan (akresi) maksimum 8,56 m dengan laju 0,53 m/tahun dan pengurangan (abrasi) maksimum -28,53 m dengan laju -1,75 m/tahun. Prediksi yang dilakukan Pada tahun 2045 pada Zona B menggunanakan Metode LRR terjadi perubahan barasi yang dominan sebesar -35,32 m dengan laju -0,917 m/tahun sedangkan menggunakan metode EPR pengurangan (abrasi) maksimum sebesar -47,72 m dengan laju -1,03 m/tahun. Oleh karena itu, pada zona B perlu adanya Upaya untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.