Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT2375, author = {Chrisna Suryono and Irwani Irwani and Suryono Suryono and Endang Susilo and Subagiyo Subagiyo and Sugeng Widada}, title = {Karbon aktif Tempurung Kelapa untuk Peningkatan Kualitas Air Tambak}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {21}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Carbon active; coconut shell; H2S; NH3, NO2}, abstract = { The negative impact in intensive cultivation of prawn is the decreasing water quality, caused by the toxic material from food and prawn faces. One alternative to solve that problem is to use the active carbon from coconut shell as adsorbent of toxic material.The aim of these activities is to inform to teach how was adsorption toxic compound by using active carbon running well. The result showed, concentration of H 2 S in the water dramatically decrease until 0.02 ppm and NH 3 until 0.05 ppm and NO 2 0,05 ppm. That condition indicates, it was good condition for prawn to life. The conclusion of this public service activity was active carbon from coconut shell can be reduce toxic material and all participant in training very interested approximately 95% of material of training has been understood. Dampak negatif dari budidaya udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air tambak karena menumpuknya zat zat beracun yang berasal dari akumulasi sisa pakan maupun kotoran udang. Salah satu alternatif pengendalian kualitas air tambak akibat permasalahan tersebut dengan menggunakan karbon aktif dari tempurung kelapa sebagai bahan absorban. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah untuk memberikan percontohan dan pelatihan kepada petani tambak tentang pemanfaatan arang tempurung kelapa sebagai bahan absorban alami yang berguna meningkatkan kualitas air tambak. Hasil kegiatan yang telah dilakukan meliputi peyuluhan dan percontohan menunjukan 95% masyarakat memahami materi yang diberikan selama penyuluhan. Hal tersebut terlihat dari respon masyarakat dalam bentuk tanya jawab. Sedangkan hasil nyata dari penggunaan arang tempurung kelapa menunjukan kandungan H 2 S 0,02ppm, NH 3 0,05 ppm dan NO 2 0,05 ppm. Kandungan zat zat tersebut menunjukan kondisi yang baik untuk hidupnya udang. }, issn = {2528-3111}, pages = {71--74} doi = {10.14710/jkt.v21i1.2375}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/2375} }
Refworks Citation Data :
Dampak negatif dari budidaya udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air tambak karena menumpuknya zat zat beracun yang berasal dari akumulasi sisa pakan maupun kotoran udang. Salah satu alternatif pengendalian kualitas air tambak akibat permasalahan tersebut dengan menggunakan karbon aktif dari tempurung kelapa sebagai bahan absorban. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah untuk memberikan percontohan dan pelatihan kepada petani tambak tentang pemanfaatan arang tempurung kelapa sebagai bahan absorban alami yang berguna meningkatkan kualitas air tambak. Hasil kegiatan yang telah dilakukan meliputi peyuluhan dan percontohan menunjukan 95% masyarakat memahami materi yang diberikan selama penyuluhan. Hal tersebut terlihat dari respon masyarakat dalam bentuk tanya jawab. Sedangkan hasil nyata dari penggunaan arang tempurung kelapa menunjukan kandungan H2S 0,02ppm, NH3 0,05 ppm dan NO2 0,05 ppm. Kandungan zat zat tersebut menunjukan kondisi yang baik untuk hidupnya udang.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.