Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKT1739, author = {Sri Redjeki and Mas’ad Arif and Retno Hartati and Laras Pinandita}, title = {Kepadatan Dan Persebaran Kepiting (Brachyura) Di Ekosistem Hutan Mangrove Segara Anakan Cilacap}, journal = {Jurnal Kelautan Tropis}, volume = {20}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Crab; Mangrove; Abundance; Distribution; Structure of Community; Kepiting; Kepadatan; Persebaran; Struktur Komunitas}, abstract = { Segara Anakan area is a lagoon surrounded by mangrove forests and muddy land. Mangrove forests have an ecological function such as spawning ground, nursery ground, and feeding ground for various biota. The destruction of mangrove forests caused by human activities is quite alarming and affects the survival of living biota in it, one of them is crabs. Changes in the structure and composition of the crabs in mangrove ecosystems caused by habitat changes can be used as an indicator for water quality by biological index approach through population monitoring, community composition, or even the ecosystem function. So that, by the study of abundance and distribution of crabs on mangrove vegetation, the results can be used as monitoring of environmental conditions of mangrove ecosystems in Segara Anakan Area. This research was conducted to determine about the composition, abundance, diversity index, uniformity index, dominance index, and pattern of distribution of crabs on mangrove ecosystems in Segara Anakan, Cilacap. The sampling was conducted in July, 2016 in 3 locations namely Panikel, Bondan, and Kalibuntu. To determine the sampling location using random method of stratification. Crab sampling using 5m x 5m transect method in 3 stations with 3 repetitions at each station. The results of this research found 12 species consisting of 3 families of crabs. Ocypodidae Family is the most commonly crabs found in 3 location. The highest abundance of crab is in Kalibuntu (1,56 ind/m 2 ) an the lowest abundance is in Panikel (1,27 ind/m 2 ). There are two pattern of distribution of crabs in this research, namely random and clumped. The diversity index values are in the medium category, whereas the uniformity index value is in the high category. In this research there is no dominance in all research location. Kawasan Segara Anakan merupakan laguna yang dikelilingi oleh hutan-rawa mangrove yang luas dan daratan berlumpur. Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis antara lain sebagai tempat pemijahan, pembesaran, dan mencari makan bagi berbagai biota didalamnya. Kerusakan hutan mangrove yang terjadi karena adanya aktivitas manusia cukup mengkhawatirkan dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup biota yang hidup didalamnya, salah satunya adalah kepiting. Perubahan struktur dan komposisi kepiting pada ekosistem mangrove yang diakibatkan oleh adanya perubahan habitat dapat dijadikan indikator kualitas perairan dengan pendekatan indeks biologi melalui monitoring jumlah populasi, komposisi komunitas maupun fungsi ekosistemnya. Sehingga dengan dilakukannya kajian tentang Kepadatan dan Persebaran kepiting pada vegetasi mangrove hasilnya dapat digunakan sebagai monitoring kondisi lingkungan ekosistem mangrove di Kawasan Segara Anakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi, kepadatan, indeks keanekaragaman, keseragaman, dominansi, dan pola sebaran kepiting pada ekosistem mangrove di Segara Anakan Cilacap. Pengambilan sampel dilaksanakan pada bulan Juli 2016 di 3 lokasi yakni Desa Panikel, Bondan, dan Kalibuntu. Penentuan lokasi sampling dengan metode acak berstratifikasi Pengambilan sampel kepiting menggunakan metode transek 5m x 5m dengan jumlah stasiun sebanyak 3 dan 3 kali pengulangan pada setiap stasiunnya. Hasil penelitian ditemukan 12 jenis spesies yang terdiri dari 3 famili kepiting. Famili Ocypodidae paling banyak ditemukan pada 3 lokasi penelitian. Kepadatan kepiting tertinggi terdapat pada Lokasi Kalibuntu (1,56 ind./m2) dan terendah di Lokasi Panikel (1,27 ind/ m2). Terdapat dua pola sebaran kepiting di lokasi penelitian, yaitu acak dan mengelompok. Nilai Indeks Keanekaragaman masuk dalam kategori sedang, sedangkan nilai indeks keseragaman dalam kategori tinggi. Dalam penelitian ini tidak terdapat dominansi pada seluruh stasiun penelitian. }, issn = {2528-3111}, pages = {131--139} doi = {10.14710/jkt.v20i2.1739}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/1739} }
Refworks Citation Data :
Segara Anakan area is a lagoon surrounded by mangrove forests and muddy land. Mangrove forests have an ecological function such as spawning ground, nursery ground, and feeding ground for various biota. The destruction of mangrove forests caused by human activities is quite alarming and affects the survival of living biota in it, one of them is crabs. Changes in the structure and composition of the crabs in mangrove ecosystems caused by habitat changes can be used as an indicator for water quality by biological index approach through population monitoring, community composition, or even the ecosystem function. So that, by the study of abundance and distribution of crabs on mangrove vegetation, the results can be used as monitoring of environmental conditions of mangrove ecosystems in Segara Anakan Area. This research was conducted to determine about the composition, abundance, diversity index, uniformity index, dominance index, and pattern of distribution of crabs on mangrove ecosystems in Segara Anakan, Cilacap. The sampling was conducted in July, 2016 in 3 locations namely Panikel, Bondan, and Kalibuntu. To determine the sampling location using random method of stratification. Crab sampling using 5m x 5m transect method in 3 stations with 3 repetitions at each station. The results of this research found 12 species consisting of 3 families of crabs. Ocypodidae Family is the most commonly crabs found in 3 location. The highest abundance of crab is in Kalibuntu (1,56 ind/m2) an the lowest abundance is in Panikel (1,27 ind/m2). There are two pattern of distribution of crabs in this research, namely random and clumped. The diversity index values are in the medium category, whereas the uniformity index value is in the high category. In this research there is no dominance in all research location.
Kawasan Segara Anakan merupakan laguna yang dikelilingi oleh hutan-rawa mangrove yang luas dan daratan berlumpur. Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis antara lain sebagai tempat pemijahan, pembesaran, dan mencari makan bagi berbagai biota didalamnya. Kerusakan hutan mangrove yang terjadi karena adanya aktivitas manusia cukup mengkhawatirkan dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup biota yang hidup didalamnya, salah satunya adalah kepiting. Perubahan struktur dan komposisi kepiting pada ekosistem mangrove yang diakibatkan oleh adanya perubahan habitat dapat dijadikan indikator kualitas perairan dengan pendekatan indeks biologi melalui monitoring jumlah populasi, komposisi komunitas maupun fungsi ekosistemnya. Sehingga dengan dilakukannya kajian tentang Kepadatan dan Persebaran kepiting pada vegetasi mangrove hasilnya dapat digunakan sebagai monitoring kondisi lingkungan ekosistem mangrove di Kawasan Segara Anakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi, kepadatan, indeks keanekaragaman, keseragaman, dominansi, dan pola sebaran kepiting pada ekosistem mangrove di Segara Anakan Cilacap. Pengambilan sampel dilaksanakan pada bulan Juli 2016 di 3 lokasi yakni Desa Panikel, Bondan, dan Kalibuntu. Penentuan lokasi sampling dengan metode acak berstratifikasi Pengambilan sampel kepiting menggunakan metode transek 5m x 5m dengan jumlah stasiun sebanyak 3 dan 3 kali pengulangan pada setiap stasiunnya. Hasil penelitian ditemukan 12 jenis spesies yang terdiri dari 3 famili kepiting. Famili Ocypodidae paling banyak ditemukan pada 3 lokasi penelitian. Kepadatan kepiting tertinggi terdapat pada Lokasi Kalibuntu (1,56 ind./m2) dan terendah di Lokasi Panikel (1,27 ind/ m2). Terdapat dua pola sebaran kepiting di lokasi penelitian, yaitu acak dan mengelompok. Nilai Indeks Keanekaragaman masuk dalam kategori sedang, sedangkan nilai indeks keseragaman dalam kategori tinggi. Dalam penelitian ini tidak terdapat dominansi pada seluruh stasiun penelitian.
Article Metrics:
Last update:
Upon acceptance for publication, authors agree to transfer the copyright of their article to Jurnal Kelautan Tropis, while retaining the right to reuse their work under the terms of the open license applied.
From the date of publication, the copyright for each article is held by Jurnal Kelautan Tropis. This transfer allows the journal to manage, disseminate, and preserve scholarly content in accordance with international standards and open access best practices.
Although copyright is held by the journal, all published articles are made available under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0). Under this license, anyone may:
Copy and redistribute the material in any medium or format
Remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially
provided that:
Appropriate credit is given to the original author(s) and the source
Indications are made of any changes that were made
Derivative works are distributed under the same license (CC BY-SA 4.0)
While copyright is held by the journal, authors retain important reuse rights. Authors may:
Reuse the published version of their article in future works, including books, compilations, and lectures
Deposit the published version in institutional or subject repositories
Share the article freely, including on personal websites or academic networks
as long as the original publication in Jurnal Kelautan Tropis is cited and the CC BY-SA 4.0 license terms are respected.
Authors must ensure that any third-party content included in the article (e.g., figures, images, datasets) is either original, in the public domain, or licensed for reuse under compatible terms. If specific permissions are required, authors must obtain them prior to submission.
For questions regarding copyright or licensing, please contact the editorial office at: j.kelautantropis@gmail.com
View My Stats
Jurnal Kelautan Tropis is published by Departement of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.