skip to main content

PENGARUH PENAMBAHAN NANOKALSIUM TULANG IKAN YANG BERBEDA TERHADAP KARAKTERISTIK BERAS ANALOG UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DAN RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum

*Pitaloka Dwi Anggraeni  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Yudhomenggolo Sastro Darmanto  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Akhmad Suhaeli Fahmi  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2019 Pitaloka Dwi Anggraeni, Yudhomenggolo Sastro Darmanto, Akhmad Suhaeli Fahmi

Citation Format:
Abstract

Tulang ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber kalsium dengan mengubahnya menjadi nanokalsium dengan agar penyerapan pada tubuh lebih maksimal. Penambahan nanokalsium dapat dilakukan pada beras analog sebagai salah satu pangan fungsional. Tepung umbi gembili dan rumput laut yang menjadi bahan baku diharapkan dapat menambah serat dari beras analog yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan nanokalsium jenis tulang ikan berbeda pada beras analog terhadap kandungan proksimat, kalsium, serat, dan asam amino. Materi penelitian adalah tepung umbi gembili, tepung rumput laut Eucheuma spinosum, dan nanokalsium tulang ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus), Payus (Elops hawaiensis) dan Patin (Pangasius hypohtalmus). Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dengan ulangan tiga kali. Data nonparametrik dianalisis dengan Kruskal-Wallis dan data parametrik dianalisis dengan ANOVA dan uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beras analog dengan penambahan nanokalsium berpengaruh nyata terhadap kandungan proksimat, kalsium, serat, dan asam amino. Beras analog terbaik yang dihasilkan yaitu dengan penambahan tulang ikan payus (5%) dengan nilai tertinggi pada protein 7,93±0,05%, lemak terendah 0,32±0,02%,  kalsium 1,52±0,03%, serat pangan 23,82 ±0,08%, dan nilai hedonik terbaik dengan selang kepercayaan 3,78 <μ< 4,13.

Fulltext View|Download
Keywords: beras analog, eucheuma spinosum, nanokalsium, tulangikan, umbi gembili (dioscorea esculenta)
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Abdullah, K., I. Setiawati, dan Husniati. 2017. Nilai Kesukaan dan Uji Proksimat Beras Merah Artifisial dengan Penambahan Antosianin. Majalah Teknologi Agro Industri, 9 (2): 11- 18
  2. Agusman, S. N. K. Apriani, dan Murdinah. 2014. Penggunaan Tepung Rumput Laut Eucheuma cottonii pada Pembuatan Beras Analog dari Tepung Modified Cassava Flour (MOCAF). JPB Perikanan, 9 (1): 1-10
  3. Anggraeni, N., Y. S. Darmanto, dan P. H. Riyadi. 2016. Pemanfaatan Nanokalsium Tulang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Beras Analog dari Berbagai Macam Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5 (4): 114-122
  4. Asfi, W. M., N. Harun, dan Y. Zalfiatri. 2017. Pemanfaatan Tepung Kacang Merah dan Pati Sagu pada Pembuatan Crackers. JOM Faperta UR, 4 (1): 1-12
  5. Badan Standardisasi Nasional (BSN). 1992. Standar Nasional Indonesia No. 01-2891-1992 Cara Uji Makanan dan Minuman. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta, 36 hlm
  6. _______________________________. 2006. Standar Nasional Indonesia No. 01-2354.1- 2006 Cara Uji Kimia-Bagian1: Penentuan Kadar Abu pada Produk Perikanan. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta, 4 hlm
  7. _______________________________. 2006. Standar Nasional Indonesia No. 01-2354.2- 2006 Cara Uji Kimia-Bagian 2: Penentuan Kadar Air pada Produk Perikanan. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta, 12 hlm
  8. _________.2006. Standar Nasional Indonesia No. 01-2354.3- 2006 Cara Uji Kimia-Bagian 3: Penentuan Kadar Lemak Total pada Produk Perikanan. Jakarta, Badan Standardisasi Nasional, 10 hlm
  9. Badan Standardisasi Nasional (BSN). 2006. Standar Nasional Indonesia No. 01-2354.4- 2006 Cara Uji Kimia-Bagian 4: Penentuan Kadar Protein dengan Metode Total Nitrogen pada Produk Perikanan. Jakarta, Badan Standardisasi Nasional, 12hlm
  10. Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir 2016. Badan Pusat Statistik, Jakarta, 259 hlm
  11. Cakrawati, D., dan M. A. Kusumah. 2016. Pengaruh Penambahan CMC sebagai Senyawa Penstabil terhadap Yoghurt Tepung Gembili. AGROINTEK, 10 (2): 76- 84
  12. Cucikodana, Y., A. Supriyadi, dan B. Purwanto. 2012. Pengaruh Perbedaan Suhu Perebusan dan Konsentrasi NaOH terhadap Kualitas Bubuk Tulang Ikan Gabus (Channa striata). Fishtech, 1 (1): 91-101
  13. Darmanto, Y.S., P. H. Riyadi, dan S. Susanti. 2017. Characteristic of Taro (Colocasia esculenta) and Seaweed (Eucheuma cottonii) Based Analogue Rice Fortified with Fish Bone Collagen (A Promising Anti-Diabetic Functional Food). Journal of Engineering and Applied Sciences, 12 (12): 3055-3060
  14. Doss, A., P.S. Presina, dan V. R. Mohan. 2019. Amino Acid Composition of Wild Yam (Discorea spp.). Food Research, 3 (5): 617- 621
  15. Estiasih, T., W. D. R. Putri, dan E. Waziiroh. 2017. Umbi-umbian dan Pengolahannya. UB Press, Malang
  16. Foschia, M., D. Peressini, A. Sensidoni, dan C. S. Brennan. 2013. The Effects of Dietary Fibre Addition on the Quality of Common Cereal Products. Journal Cereal Science, 58: 216- 227
  17. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2015. Kelautan dan Perikanan dalam Angka Tahun 2015. Pusat Data, Statistik, dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 308 hlm
  18. Kementerian Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Padi. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, Jakarta, 103 hlm
  19. Gisca, B.I. D. dan A. Rahayuni. 2013. Penambahan Gembili pada Flakes Jewawut Ikan Gabus sebagai Alternatif Makanan Tambahan Anak Gizi Kurang. Journal of Nutrition College, 2 (4): 505-513
  20. Hafiludin. 2015. Analisis Kandungan Gizi pada Ikan Bandeng yang Berasal dari Habitat yang Berbeda. Jurnal Kelautan, 8 (1): 37- 43
  21. Handayani, T. 2006. Protein pada Rumput Laut. Oseana, 31 (4): 23-30
  22. Hudha, M. I., R. Sepdwiyanti, dan S. D. Sari. 2012. Ekstraksi Karaginan dari Rumput Laut (Eucheuma Spinosum) dengan Variasi Suhu Pelarut dan Waktu Operasi. Berkala Ilmiah Teknik Kimia, 1 (1): 17-20
  23. Lekahena, V., D. N. Faridah, R. Syarief, dan R. Peranginangin. 2014. Karakterisasi Fisikokimia Nanokalsium Hasil Ekstraksi Tulang Ikan Nila Menggunakan Larutan Asam Basa. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 25 (1): 57-64
  24. Noviasari, S., F. Kusnandar, dan S. Budijanto. 2013. Pengembangan Beras Analog dengan Memanfaatkan Jagung Putih. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 24 (2): 194- 200
  25. Mahmud, M. K., Hermana, Zulfianto, N. A., Roanna, R., Apriyantono, Ngadiarti, I., Hartati, B., Bernadus dan Tinexcelly. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 49 hlm
  26. Malvern Instrument Ltd. 2004. Zetasizer Nano Series User Manual. Malvern Instrument Ltd, United Kingdom, 286 hlm
  27. Midayanto, D. dan S. S. Yuwono. 2014. Penentuan Atribut Mutu Tekstur Tahu untuk Direkomendasikan sebagai Syarat Tambahan dalam Standar Nasional Indonesia. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2 (4): 259-267
  28. Mishra, A., Mishra, H.N., dan Rao, P.S. 2012.Preparation of Rice Analogues using Extrusion Technology. International Journal Food Science Technology, 47: 1789-1797
  29. Mohanraj,V.J. dan Y. Chen. 2006. Nanoparticles – a Review. Tropical Journal Pharmaceutical Research, 5(1): 561-573
  30. Negara, J. K., A. K. Sio, Rifhkan, M. Arifin, A. Y. Oktaviana, R. R. S. Wihansah, dan M. Yusuf. 2016. Aspek Mikrobiologi serta Sensori (Rasa, Warna, Tekstur, Aroma) pada Dua Bentuk Penyajian Keju yang Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 4 (2): 286-290
  31. Park, H.S., Ahn, J., dan Kwak, H.S. 2007. Effect of Nanocalcium Supplemented Milk on Calcium Metabolisme in Ovariectomized Rats. Journal Animal Science, 20: 1266- 1271
  32. Prasetia, H. A. 2009. Perbaikan Mutu Beras Ubi dengan Penggunaan Ubi Jalar (Ipomea batatas I) Termodifikasi dengan Heat Moisture Treatment (HMT). Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
  33. Putra, M. R. A., R. Nopianti, dan Herpandi. 2015. Fortifikasi Tepung Tulang Ikan Gabus (Channa striata) pada Kerupuk sebagai Sumber Kalsium. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 4(2): 128-139
  34. Rodianawati, I., H. Rasulu, E. R. M.Saleh, M. Assagaf, dan Marliani. 2015. Kajian Sifat Organoleptik pada Beras Analog dengan Fortifikasi Tepung Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis. L). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Maluku, 814- 832
  35. Rohman, A., Harsojo, T. J. Raharjo, Sismindari, K. Triyana, dan P. Astuti. 2012. Analisis Makanan dan Lingkungan secara FisikaKimia. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 168 hlm
  36. Siong, T. E., K. S. Choo, dan S. M. Shahid. 1989. Determination of Calcium in Foods by the Atomic Absorption Spechtrophotometric and Titrimetric Methods. Pertanika, 12 (3): 303-311
  37. Spiraliga, R. R., Y. S. Darmanto, dan U. Amalia. 2016. Karakteristik Nasi Analog Tepung Mocaf dengan Penambahan Tepung Rumput Laut Gracilaria verrucosa dan Tiga Jenis Kolagen Tulang Ikan. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 6 (1): 1- 10
  38. Syahril, E. Soekandarsi, dan Z. Hasyim. 2016. Perbandingan Kandungan Gizi Ikan Mujair Oreochormis mossambica Danau Universitas Hasanuddin Makassar dan Ikan Danau Mawang Gowa. Jurnal Biologi Makassar, 1 (1): 1-7
  39. Trilaksani, W., E. Salamah, dan M. Nabil. 2006. Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus sp.) sebagai Sumber Kalsium dengan Metode Hidrolisis Protein. Buletin Teknologi Hasil Perikanan, 9 (2): 34-45
  40. Venkatesan, J. dan S. K. Kim 2010. Effect of Temperature on Isolation and Characterization of Hydroxyapatite from Tuna (Thunnus obesus) Bone. Material, 3 : 4761-4772
  41. Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 246 hlm

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.