BibTex Citation Data :
@article{JITPI5240, author = {Andiani Saputri and Lukita Purnamayati and Apri Anggo}, title = {AKTIVITAS ANTIBAKTERI ANGGUR LAUT (Caulerpa lentillifera) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli}, journal = {Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan}, volume = {1}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {anggur laut, antibakteri, E.coli, S. aureus}, abstract = { Anggur laut ( C. lentillifera ) mengandung zat aktif yang dapat berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Senyawa bioaktif tersebut antara lain flavonoid, alkaloid, saponin, fenol, dan steroid/triterpenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan senyawa bioaktif ekstrak kasar anggur laut mengetahui pengaruh beda konsentrasi ekstrak terhadap potensi aktivitas antibakteri pada bakteri S. aureus dan E. coli , dan mengetahui konsentrasi terbaik untuk menghambat bakteri S. aureus dan E. coli . Perlakuan yang digunakan yaitu 0%, 5%, 10%, dan 15%. Amoksilin diberikan sebagai kontrol posistif. Kontrol negatif 0% ekstrak dan kontrol positif menggunakan amoksilin. Penelitian didahului dengan skrining fitokimia. Pelarut yang digunakan untuk mengekstrak yaitu metanol, karena nilai rendemen yang tinggi (7,3 ± 0,21%). Senyawa bioaktif yang terkadung antara lain flavonoid 13,24%, alkaloid 11,67%, saponin 8,33% dan fenol 0,62%. Zona hambat yang terbentuk pada perlakuan 5%, 10% dan 15% pada bakteri S.aureus berturut-turut 7,141± 0,062 mm, 8,316 ± 0,057 mm, dan 9,161 ± 0,083 mm, sedangkan pada bakteri E.coli yaitu 5,103 ± 0,047 mm, 6,148± 0,052 mm, dan 7,108 ± 0,038 mm. Masing-masing perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap bakteri uji. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak anggur laut dapat digunakan konsentrasi yang semakin tinggi akan membentuk zona hambat yang semakin besar. }, issn = {2685-3701}, pages = {15--20} doi = {10.14710/jitpi.2019.5240}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jitpi/article/view/5240} }
Refworks Citation Data :
Anggur laut (C. lentillifera) mengandung zat aktif yang dapat berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Senyawa bioaktif tersebut antara lain flavonoid, alkaloid, saponin, fenol, dan steroid/triterpenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan senyawa bioaktif ekstrak kasar anggur laut mengetahui pengaruh beda konsentrasi ekstrak terhadap potensi aktivitas antibakteri pada bakteri S. aureus dan E. coli, dan mengetahui konsentrasi terbaik untuk menghambat bakteri S. aureus dan E. coli. Perlakuan yang digunakan yaitu 0%, 5%, 10%, dan 15%. Amoksilin diberikan sebagai kontrol posistif. Kontrol negatif 0% ekstrak dan kontrol positif menggunakan amoksilin. Penelitian didahului dengan skrining fitokimia. Pelarut yang digunakan untuk mengekstrak yaitu metanol, karena nilai rendemen yang tinggi (7,3 ± 0,21%). Senyawa bioaktif yang terkadung antara lain flavonoid 13,24%, alkaloid 11,67%, saponin 8,33% dan fenol 0,62%. Zona hambat yang terbentuk pada perlakuan 5%, 10% dan 15% pada bakteri S.aureus berturut-turut 7,141± 0,062 mm, 8,316 ± 0,057 mm, dan 9,161 ± 0,083 mm, sedangkan pada bakteri E.coli yaitu 5,103 ± 0,047 mm, 6,148± 0,052 mm, dan 7,108 ± 0,038 mm. Masing-masing perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap bakteri uji. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak anggur laut dapat digunakan konsentrasi yang semakin tinggi akan membentuk zona hambat yang semakin besar.
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the JITPI journal attain the copyright for their article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. By submitting the manuscript to JITPI, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
Suppose the article was prepared jointly by more than one author. Each author submitting the manuscript warrants that all co-authors have given their permission to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf and notify co-authors of the terms of this policy. JITPI will not be held responsible for anything that may arise because of the writer's internal dispute. JITPI will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that their articles (and any additional files, including data sets, and analysis/computation data) will become publicly available once published. The license of published articles (and additional data) will be governed by a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. JITPI allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and JTSiskom to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
Indexed in:
View statistics