skip to main content

TEKNOLOGI GRINDER SEBAGAI UPAYA PENGOLAHAN LIMBAH GERABAH DI DESA TEGOWANUH GUNA MENUJU DESA KREATIF BERBASIS EKOBUDAYA

*R. TD. Wisnu Broto  -  Program Studi S-Tr Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia
Wilis Ari Setyati  -  Program Studi S-1 Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Nuryanto Nuryanto  -  Program Studi S-1 Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2021 Inisiatif: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Citation Format:
Abstract

Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung memiliki potensi wisata alam dan kerajinan kreatif. Permasalahanya adalah hasil belum ada penatakelolaan lanskap alam yang mendukung wisata alam dan kerajinan kreatif masih dibuat secara tradisional tanpa menggunakan alat bantu yang memadai. Penatakelolaan lanskap alam untuk mendukung pengadaan desa wisata, dan pengelolaan paguyuban kesenian. Paguyuban seni yang ada antara lain paguyuban seniman kuda lumping, rebana dan ayun-ayun. Dari segi penyajian, ketiga mitra belum mampu melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman, sehingga kesenian ini masih dikatakan sebagai kesenian yang asli kesenian tradisional. Hal ini terjadi karena masih sangat terbatas pengetahuan dan pemahaman bagi pelaku seni sendiri mengenai teknik tari dan musiknya. Akibatnya, seni yang disajikan mulai kehilangan peminat khususnya para generasi muda. Solusi 

yang diberikan adalah program yang berkaitan dengan pengembangan UMKM kerajinan dan pengembangan produksi kuliner khas yang ada di Desa tersebut. Selanjutnya program yang berkaitan dengan penatakelolaan lanskap alam agar lebih menarik dan bias dijadikan desa wisata. Dan yang terakhir yaitu program yang dilakukan di Paguyuban seni adalah (i) Penggunaan instrument music digital untuk memperkaya pementasan, (ii) Penggunaan teknik lighting untuk menciptakan tema suasana yang beragam, (iii) Workshop multimedia dalam pentas budaya, (iv) Workshop public speaking, (vi) Sosialisasi dan persiapan pembentukan desa wisata. Program-program yang telah disebutkan diatas dilakukan dengan memberdayakan masyarakat desa setempat. Selain itu diharapkan adanya kerja sama yang baik dari beberapa pihak untuk mendukung terlaksananya program diatas sehingga tujuan dari program ini bias terlaksana dengan baik. 

Kata kunci — Desa wisata, Kesenian, Kerajinan

Fulltext View|Download
  1. E. Marlia, “PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED TOURISM-CBT),” IAIN Sultan Maulana Hasnuddin Banten, 2020
  2. I. Aliyah, G. Yudana, dan A. Sugiarti, “Desa Wisata Berwawasan Ekobudaya: Kawasan Wisata Industri Lurik - Google Books,” 2020.
  3. I Wayan Mudra, “GERABAH BALI by Dr. Drs. I Wayan Mudra, M.Sn. - Books on Google Play,” 2019.
  4. A. Supriatna, “Relevansi Metode Participatory Rural Appraisal Dalam Mendukung Implementasi Undang-Undang,” J. Lingkung. Widyaiswara, no. 1, hal. 39–45, 2014
  5. S. Kurniawan dan A. Kusnayat, “Perancangan Hammer Pada Mesin Hammer Mill Menggunakan Metoda Discrete Element Modelling Untuk Meningkatkan Kehalusan Penggilingan Kulit Kopi,” J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 3, no. 04, hal. 21, 2017, doi: 10.25124/jrsi.v3i04.223

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.