skip to main content

Pengaruh Pasang Surut Terhadap Sebaran Material Padatan Tersuspensi di Pantai Dasun Kabupaten Rembang

*Gentur Handoyo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Petrus Subardjo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Vemilarisa Kusumadewi  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Baskoro Rochaddi scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sugeng Widada scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Indonesia memiliki laut yang sangat luas dibandingkan dengan daratannya. Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Merupakan suatu Negara dengan luas perairan lebih besar dari pada luas daratan, maka dari itu Indonesia disebut sebagai Negara Maritim. Salah satunya dipulau jawa, tepatnya di daerah jawa tengah. Pantai Dasun terletak di wilayah Kabupaten Rembang, dimana lokasi tersebut sering dijumpai aktivitas kapal nelayan, destinasi wisata, kegiatan industri dan aliran sungai. Proses sedimen tersuspensi dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi di lautan seperti pasang surut dan arus. Pada saat pasang, akan menyebabkan konsentrasi material padat tersuspensi di pelabuhan tinggi. Begitu juga pada saat surut, konsentrasi material padat tersuspensi juga akan berubah lagi. Secara geografis titik lokasi penelitian berada pada posisi 6040’7,89”S - 6040’22,29”S dan 111026’21,34”E - 111026’34,45”E. Tujuan dilakukan penelitian ini  adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kekeruhan perairan tersebut serta dampak yang ditimbulkannya. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 dengan lokasi daerah pantai Dasun Rembang, Jawa Tengah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer yaitu Ms Excel, Er Mapper, dan Arc GIS. Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer yaitu pengamatan lokasi kekeruhan perairan, data pasang surut dan arus, sedangkan data sekundernya yaitu berupa peta rupa bumi Indonesia, data tinggi muka air laut dari satelit. Berdasarkan hasil analisis dari sampel MPT terjadi kekeruhan perairan dengan tingkat sedimenasi yang cukup tinggi. Hasil regresi linier dari data pengamatan pasang surut menunjukan kenaikan sebesar 157 mg/l – 203 mg/l. Kenaikan muka air laut menyebabkan dampak sedimentasi dimuara sungai pantai Dasun Rembang.

Fulltext View|Download
Keywords: MPT; Pasang Surut; Sedimen Tersuspensi
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Alaert, G. dan Santika, S.S. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya, 309 hlm
  2. Bakti, L.M. 2010. Kajian Potensi Sebaran Rob Kota Semarang dan Usulan Penangananna. Tesis Semarang:Undip
  3. Chester, R. and Enemy. 1990. Marine Geochemistry. Unwin Hyman Ltd, London
  4. Djaja R. 1989. Pengamatan pasang surut laut untuk pe-nentuan datum ketinggian. Pasang Surut. Penyunting:Ongkosongo OSR dan Suyarso. Lembaga Ilmu Penge-tahuan Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Jakarta. p: 149–191
  5. Dyer, K.R. 1986. Coastal and Estuarine Sediment Dynamics. John Wiley and Sons, London
  6. Fadilah, et all. 2014. Menentukan Tipe Pasang Surut dan Muka Air Rencana Perairan Laut Kabupaten Bengkulu Tengah Menggunakan Metode Admiraty. Univrsitas Diponegoro. Semarang
  7. Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
  8. Farhudin. 1999. Analisis Arus Laut Perairan Teluk Jakarta. [Tugas Akhir]. Jurusan Geofisika dan Meteorologi FMIPA. Institut Teknologi Bandung. Bandung
  9. Hadi, S. 1979. Statistik. Cetakan IV. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta
  10. Hutabarat, S dan S. M. Evans. 1984. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press. Jakarta
  11. Hutabarat, S dan S. M. Evans. 2008. Pengantar Oseanografi. Cetakan Kedua. Universitas Indonesia Press. Jakarta
  12. Ilahude G. A. 1999. Pengantar ke Oseanologi. Pusat Penelitian dan Pengembangan oseanologi LIPI. Jakarta. 240 hlm
  13. Kramadibrata, Soedjono. 1985. Perencanan Pelabuhan. Ganeca Exact. Bandung
  14. Kristanto, P.2002. Ekologi Industri. Penerbit Andi, Yogyakarta
  15. Latief, H. 2002. Oseanografi pantai. Institut Teknologi Bandung. Bandung
  16. Mcdowell, M.D. and B.A. O’Connor, (1997) Hydroulic Behaviourod Estuaries, The Memillan Press ltd, London
  17. Ningsih, Nining Sari. 2002. Oseanografi Fisis. ITB. Bandung
  18. Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan, Jakarta
  19. Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. P. T. Penerbit Djamabatan, Jakarta, 367 hlm
  20. Ongkosono. 1989. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta
  21. Pariwono, John. 1998. Kondisi Oseanografi Perairan Pesisir Lampung. NRM Secretariat: Jakarta
  22. Pethick, J. 1984. An Introduction Geomorphology. Chapman and Hall. USA
  23. Poerbondono dan E. Djunasjah. 2005. Survei Hidrografi. Refika Aditama, Bandung, 166 hlm
  24. Rahman, 2008. Efektifitas Pembelajaran Melalui Penerapan Student Center Learning Pada Mata Kuliah Hidrografi. Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan (LKPP) Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
  25. Siebold, E. And W. H. Berger. 1993. The Sea Floor. An Introduction to Marine Geology. Second Edition. Springer - Verlag Berlin. Jerman
  26. Steward, H. Robert. 2006. Introduction To Physical Oceanography. Department of Oceanography. A & M University. Texas
  27. Suryabrata, S. 1983. Metodologi Penelitian, Rajawali Press,Jakarta
  28. Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.