BibTex Citation Data :
@article{HNHS20585, author = {Yuni Hastuti}, title = {Gambaran Perilaku Self-Care Pasien PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat}, journal = {Holistic Nursing and Health Science}, volume = {7}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {Perawatan diri, Perilaku, PPOK}, abstract = { Pendahuluan: PPOK merupakan penyakit kronis yang memerlukan perawatan diri ( self-care ) untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien. S elf-care pada pasien PPOK yang dirawat dirumah sakit dengan derajat berat dan sangat berat mayoritas tidak memadai sebesar 85,4%. Sementara, kepatuhan pengobatan pasien PPOK di rumah sakit dengan usia lebih dari 40 tahun paling banyak pada tingkat sedang sebesar 55,4%. Pasien PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat memiliki rentang usia dan derajat PPOK yang beragam. Mereka menyatakan telah melakukan beberapa bentuk perilaku self-care , tetapi belum pernah melakukan manajemen dispnea dengan teknis pengaturan pernapasan. Penelitian ini mengidentifikasi perilaku self-care pasien PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat. Metode: Penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan metode deskriptif survei. Teknik sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 81 penderita PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat. Penilaian perilaku self-care menggunakan kuesioner COPD self-care questionnaire (COPDSC-C). Kuesioner mencakup 8 domain kegiatan perilaku self-care . Skor total dikategorikan menggunakan Cut of Point mean karena data berdistribusi normal. Data menggunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien PPOK lebih banyak yang memiliki perilaku self-care memadai (54,3%) daripada yang tidak memadai (45,7%). Sebagian besar pasien selalu minum obat untuk penyakit sesuai dengan anjuran dokter, sering meningkatkan asupan makanan bergizi seperti daging, telur, susu, ikan, dan ayam, tidak merokok, sering mempertahankan keseimbangan antara menghabiskan waktu sendirian dan menghabiskan waktu bersama orang lain, kadang-kadang beristirahat dengan cukup baik siang maupun malam. Namun, kadang-kadang tetap berada di tempat dimana ada orang yang demam, tidak pernah menjauhi orang atau sesuatu yang mengganggu jika sedang sesak napas dan tidak pernah melakukan manajemen dispnea dengan cara duduk dengan posisi condong ke depan kalau sesak napas. Kesimpulan: Pasien memiliki lebih banyak perilaku self-care memadai daripada perilaku self-care yang tidak memadai dengan persentase yang tidak jauh berbeda. Manajemen dispnea menjadi domain yang paling banyak belum dilakukan oleh pasien. Petugas kesehatan perlu mengajarkan manajemen dispnea kepada pasien untuk mengoptimalkan self-care pasien PPOK. }, issn = {2622-4321}, doi = {10.14710/hnhs.7.2.2024.%p}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs/article/view/20585} }
Refworks Citation Data :
Pendahuluan: PPOK merupakan penyakit kronis yang memerlukan perawatan diri (self-care) untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien. Self-care pada pasien PPOK yang dirawat dirumah sakit dengan derajat berat dan sangat berat mayoritas tidak memadai sebesar 85,4%. Sementara, kepatuhan pengobatan pasien PPOK di rumah sakit dengan usia lebih dari 40 tahun paling banyak pada tingkat sedang sebesar 55,4%. Pasien PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat memiliki rentang usia dan derajat PPOK yang beragam. Mereka menyatakan telah melakukan beberapa bentuk perilaku self-care, tetapi belum pernah melakukan manajemen dispnea dengan teknis pengaturan pernapasan. Penelitian ini mengidentifikasi perilaku self-care pasien PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat.
Metode: Penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan metode deskriptif survei. Teknik sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 81 penderita PPOK di Balai Kesehatan Masyarakat. Penilaian perilaku self-care menggunakan kuesioner COPD self-care questionnaire (COPDSC-C). Kuesioner mencakup 8 domain kegiatan perilaku self-care. Skor total dikategorikan menggunakan Cut of Point mean karena data berdistribusi normal. Data menggunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien PPOK lebih banyak yang memiliki perilaku self-care memadai (54,3%) daripada yang tidak memadai (45,7%). Sebagian besar pasien selalu minum obat untuk penyakit sesuai dengan anjuran dokter, sering meningkatkan asupan makanan bergizi seperti daging, telur, susu, ikan, dan ayam, tidak merokok, sering mempertahankan keseimbangan antara menghabiskan waktu sendirian dan menghabiskan waktu bersama orang lain, kadang-kadang beristirahat dengan cukup baik siang maupun malam. Namun, kadang-kadang tetap berada di tempat dimana ada orang yang demam, tidak pernah menjauhi orang atau sesuatu yang mengganggu jika sedang sesak napas dan tidak pernah melakukan manajemen dispnea dengan cara duduk dengan posisi condong ke depan kalau sesak napas.
Kesimpulan: Pasien memiliki lebih banyak perilaku self-care memadai daripada perilaku self-care yang tidak memadai dengan persentase yang tidak jauh berbeda. Manajemen dispnea menjadi domain yang paling banyak belum dilakukan oleh pasien. Petugas kesehatan perlu mengajarkan manajemen dispnea kepada pasien untuk mengoptimalkan self-care pasien PPOK.
Article Metrics:
Last update:
The Copyright Transfer Agreement Form can be downloaded by click this link Copyright Transfer Agreement Form.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Copyright on any article is retained by the author(s).2. The author grants the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.3. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.4. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.5. The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License creative commons license used.
Journal of Holistic Nursing and Health Science is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Holistic Nursing and Health Science (HNHS) (E-ISSN: 2622-4321) is published by Master of Nursing Program, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro under Creative Common Attribution-ShareAlike 4.0 International License
View My Stats