BibTex Citation Data :
@article{GK3788, author = {Probo Yakti}, title = {TNI Angkatan Laut sebagai World Class Navy pada Strategi Pertahanan Indonesia dalam Mewujudkan Poros Maritim Dunia}, journal = {Gema Keadilan}, volume = {4}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {Sea Power, Sea Control, World Class Navy, Poros Maritim Dunia, Minimum Essential Force}, abstract = { Visi pemerintahan Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, menegaskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bergeser dari landoriented menjadi sea-oriented . Pertahanan dan keamanan laut menjadi sumbu utama yang ditopang dengan keberadaan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI -AL). Jauh sebelum deklarasi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, ternyata TNI-AL lebih dahulu mengeluarkan doktrin World Class Navy. Dalam mewujudkannya, TNI-AL harus mencapai Minimum Essential Force (MEF), untuk mewujudkan tentara yang profesional dengan dilengkapi alat utama sistem pertahanan (alutsista). Hal ini menggariskan beragam permasalahan yang harus dihadapi Indonesia khususnya yang dialami TNI-AL. Meskipun anggaran pertahanan menempati porsi APBN tertinggi, namun Indonesia masih jauh dari indikator pertahanan laut yang memadai. Dalam teori strategi kemaritiman, terdapat dua tokoh pemikiran klasik: Alfred Mahan dan Julian Corbett. Keduanya menjadi acuan pencapaian Indonesia dalam strategi militer, mengingat posisi Indonesia berada di persilangan dua benua dan samudera. Indonesia dapat menerapkan sea control sebagai efektivitas penguasaan jalurjalur perdagangan yang saat ini dikuasai negara kecil seperti Singapura. Atau bisa ditilik dari segi sea power , yang mengategorikan angkatan laut berdasarkan cakupan wilayahnya: brown, green, dan blue water navy. Saat ini TNI-AL masih merupakan green water navy , dengan kapabilitas hanya sebagai alat pengaman pantai saja. Problemnya kemudian adalah kesiapan TNI-AL dalam mengiringi langkah pemerintah dalam mewujudkan poros maritim dunia. Yang terakhir memberikan saran perwujudan World Class Navy mulai dari serapan anggaran yang tinggi untuk fokus peningkatan alutsista dan pengembangan kemampuan serta peningkatan kesejahteraan prajurit AL. Mengingat berbagai aspek memang perlu diperhatikan, alih-alih untuk mewujudkan visi besar Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. }, pages = {191--210} doi = {10.14710/gk.2017.3788}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gk/article/view/3788} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. View StatisticsDiterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Gema Keadilan, Fakultas Hukum Universitas DiponegoroAlamat Redaksi:Redaksi LPM Gema Keadilan, Gedung Prof. Satjipto Rahardjo Fakultas Hukum Undip Lt. 3 Jalan Prof. Soedarto, SH,Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 50271