skip to main content

Formulasi Sediaan Spray Gel SMEDDS Ekstrak Etanol 96% Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus

*Nuraini Ekawati orcid  -  Pharmaceutical Department, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Pratika Nuraeni  -  Pharmaceutical Department, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Isworo Rukmi  -  Pharmaceutical Department, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Received: 27 Sep 2023; Revised: 20 Jun 2023; Accepted: 28 Sep 2023; Available online: 1 Oct 2024; Published: 30 Sep 2024.
Open Access Copyright 2024 Generics: Journal of Research in Pharmacy

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Staphylococcus aureus merupakan bakteri penyebab infeksi kulit dan pada ulkus diabetikum, sehingga dibutuhkan antibakteri untuk mencegahnya. Daun jambu biji (Psidium guajava L.)  mengandung antimikroba. Spray gel mencegah infeksi silang, praktis, dan meningkatkan penetrasi obat. Kombinasi Na CMC dan kopovidon menghasilkan spray gel yang stabil dan membentuk lapisan film elastis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi Na CMC dan kopovidon sebagai gelling agent terhadap karakteristik fisik spray gel SMEDDS ekstrak etanol 96% daun jambu biji dan aktivitas antibakterinya. Simplisia daun jambu biji dimaserasi dengan etanol 96%, kemudian dibuat SMEDDS, dan diformulasikan dalam spray gel dengan memvariasikan Na CMC dan kopovidon 1:1 (F1=0,1%, F2=0,2%, F3=0,3%). Uji KHM terhadap Staphylococcus aureus dilakukan pada ekstrak. Karakterisasi fisik dilakukan terhadap spray gel. Aktivitas antibakteri spray gel dilakukan dengan metode Kirby Bauer. Hasil yang didapat, yaitu KHM ekstrak sebesar 0,5%. Konsentrasi Na CMC dan kopovidon tidak berpengaruh terhadap karakteristik fisik spray gel. F2 dan F3 memenuhi semua peryaratan karakteristik fisik, sedangkan F1 tidak memenuhi persyaratan viskositas. Spray gel F1, F2, dan F3 memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus berturut turut sebesar 28,10; 22,35; dan 22,09 mm, tetapi berbeda tidak bermakna dengan kontrol negatif.

Fulltext View|Download
Keywords: CMC-Na, kopovidon, ulkus diabetikum, gelling agent

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.