BibTex Citation Data :
@article{GenRes22428, author = {Dea Fildatul Andani and Eva Annisaa' and Hardian Hardian}, title = {Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Rasionalitas Swamedikasi Batuk di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan}, journal = {Generics: Journal of Research in Pharmacy}, volume = {4}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {non-prescription medication; cough; questionnaire}, abstract = { Swamedikasi merupakan pengobatan yang dilakukan secara mandiri untuk menangani suatu penyakit yang tergolong ringan tanpa bantuan petugas medis. Batuk merupakan salah satu contoh penyakit yang dapat diobati dengan cara swamedikasi. Batuk merupakan reflek alamiah tubuh untuk mengeluarkan zat asing seperti debu, asap, kotoran, lendir, atau makanan dari dalam saluran pernapasan. Masyarakat di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan biasanya akan melakukan pengobatan secara swamedikasi jika menderita sakit batuk. Untuk dapat menggunakan obat batuk secara swamedikasi masyarakat perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang obat batuk serta cara penggunaannya yang rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan rasionalitas swamedikasi batuk pada masyarakat di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif observasional dengan teknik Purposive Sampling serta instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan sebanyak 49,2% masyarakat Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan memiliki tingkat pengetahuan batuk yang tinggi dan sebanyak 62,6% masyarakat menggunakan obat swamedikasi secara rasional. Tingkat pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan rasionalitas swamedikasi batuk. Kata kunci: batuk, kuesioner, purposive sampling , swamedikasi }, issn = {2774-9967}, pages = {113--121} doi = {10.14710/genres.v4i2.22428}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/generics/article/view/22428} }
Refworks Citation Data :
Swamedikasi merupakan pengobatan yang dilakukan secara mandiri untuk menangani suatu penyakit yang tergolong ringan tanpa bantuan petugas medis. Batuk merupakan salah satu contoh penyakit yang dapat diobati dengan cara swamedikasi. Batuk merupakan reflek alamiah tubuh untuk mengeluarkan zat asing seperti debu, asap, kotoran, lendir, atau makanan dari dalam saluran pernapasan. Masyarakat di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan biasanya akan melakukan pengobatan secara swamedikasi jika menderita sakit batuk. Untuk dapat menggunakan obat batuk secara swamedikasi masyarakat perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang obat batuk serta cara penggunaannya yang rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan rasionalitas swamedikasi batuk pada masyarakat di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif observasional dengan teknik Purposive Sampling serta instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan sebanyak 49,2% masyarakat Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan memiliki tingkat pengetahuan batuk yang tinggi dan sebanyak 62,6% masyarakat menggunakan obat swamedikasi secara rasional. Tingkat pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan rasionalitas swamedikasi batuk.
Kata kunci: batuk, kuesioner, purposive sampling, swamedikasi
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Generics is published by Pharmacy Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro Visitor