skip to main content

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Rasionalitas Swamedikasi Batuk di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan

Dea Fildatul Andani orcid  -  Pharmacy Study Program, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Eva Annisaa' orcid  -  Pharmacy Study Program, Universitas Diponegoro, Indonesia
Hardian Hardian  -  Medical Study Program, Universitas Diponegoro, Indonesia
Received: 4 Apr 2024; Revised: 17 Sep 2024; Accepted: 20 Sep 2024; Available online: 30 Sep 2024; Published: 30 Sep 2024.
Open Access Copyright 2024 Generics: Journal of Research in Pharmacy

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Swamedikasi merupakan pengobatan yang dilakukan secara mandiri untuk menangani suatu penyakit yang tergolong ringan tanpa bantuan petugas medis. Batuk merupakan salah satu contoh penyakit yang dapat diobati dengan cara swamedikasi. Batuk merupakan reflek alamiah tubuh untuk mengeluarkan zat asing seperti debu, asap, kotoran, lendir, atau makanan dari dalam saluran pernapasan. Masyarakat di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan biasanya akan melakukan pengobatan secara swamedikasi jika menderita sakit batuk. Untuk dapat menggunakan obat batuk secara swamedikasi masyarakat perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang obat batuk serta cara penggunaannya yang rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan rasionalitas swamedikasi batuk pada masyarakat di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif observasional dengan teknik Purposive Sampling serta instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan sebanyak 49,2% masyarakat Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan memiliki tingkat pengetahuan batuk yang tinggi dan sebanyak 62,6% masyarakat menggunakan obat swamedikasi secara rasional. Tingkat pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan rasionalitas swamedikasi batuk.


Kata kunci: batuk, kuesioner, purposive sampling, swamedikasi


Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Ethical Clearance
Ethical Clearance Swamedikasi Batuk
Subject
Type Ethical Clearance
  Download (435KB)    Indexing metadata
Keywords: non-prescription medication; cough; questionnaire

Article Metrics:

  1. Agustin M, Fitrianingsih. 2020 Kajian Interaksi Obat Berdasarkan Kategori Signifikansi Klinis Terhadap Pola Peresepan Pasien Rawat Jalan Di Apotek X Jambi. Jurnal e-SEHAD. 2020; 1 (1); 1-10
  2. Arenatha, F.T. 2019. Analisis Pelayanan Kefarmasian Pengobatan Swamedikasi Diukur dari Penerapan Pendekatan Diagnosis Diferensial dan 8 Kriteria KIE Ideal. Jurnal Kesehatan. 2019; 3 (1); 1-19
  3. Asmoro, Kurnia Pungky. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Pemilihan Obat Pada Swamedikasi Batuk Di Masyarakat Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. [Skripsi]. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
  4. Aswad P.A. , dkk. 2019. Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi oleh Ibu-Ibu Di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Jurnal Integrasi & Sains (JIKS)
  5. Depkes RI. 2008. Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas
  6. Haq M.I, Efriani L, Hadi I. 2023. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Modern X Kabupaten. Borneo Journal of Pharmascientech. 2023; 7 (1)
  7. Hidayati A. 2017. Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat bebas dan Obat Bebas Terbatas Pada Masyarakat RW 08 Morobangun Jogotirto Berbah Sleman Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2017; 3 (2)
  8. Jajuli M, Sinuraya R. K. 2018. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi dan Risiko Pengobatan Swamedikasi. Jurnal Farmaka Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
  9. Lorensia A, Yudiarso A, Arrahmah Rizkia. 2018. Evaluasi Pengetahuan dan Persepi Obat Batuk Swamedikasi oleh Perokok. Jurnal MKMI Fakultas Farmasi Universitas Udayana
  10. Meilita D, Untari E.K, Yuswar M.A. 2019. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas Untuk Swamedikasi Batuk Pada Mahasiswa Non Kesehatan Universitas Tanjungpura. Jurnal Program Studi Farmasi Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat
  11. Nailufar, F. 2017. Analisis Hubungan Karakteristik Demografi Terhadap Penghasilan Tenaga Kerja Wanita Usaha Modiste di Kota Banda Aceh. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publish .2017; 4 (2): 16
  12. Nilamsari, Handayani, Nanik. 2014. Tingkat Pengetahuan Akan Mempengaruhi Tingkat Depresi Penderita Kanker. Jurnal Ilmiah Kesehatan
  13. Nugrahaeni F, Rahmawati M. 2019. Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Batuk Pada SMA Muhammadiyah 23 Jakarta. Social Clinical Pharmacy Indonesia Journal. 2019; (2); 54-65
  14. Okki Anugerah. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Batuk Pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. [Skripsi]. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
  15. Oktarlina R.Z., Deandra A.I., Rika L. 2022. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Obat Rasional. Jurnal Kesehatan dan Agromedicine. 2022; 9 (2)
  16. Rusli, dkk. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tindakan Swamedikasi Batuk Pada Konsumen Di Apotek Wijaya Kusumah Kota Makassar. [Skripsi]. Media Farmasi Vol. XIII. No. 1
  17. Sari, Yeni Kurnia. 2020. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Tentang Swamedikasi Di Rumah Tangga Di Kecamatan Pakualaman Yogyakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. [Skripsi]. Universitas Islam Indonesia
  18. Sitindaon, Laurensius Amedeo. 2020. Perilaku Swamedikasi (Self-Medicated Behavior). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Lampung : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
  19. Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
  20. Susilo A.I., Meinisasti R. 2022. Analisa Praktik Swamedikasi Di Kota Bengkulu. Journals of Nursing and Public Health. 2022; 10 (2)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.