skip to main content

Pengaruh Pemberian Infusa Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah pada Mencit Putih Jantan (Mus Musculus Galur Swiss-Webster) yang Diinduksi Glukosa

Dheya Utami Wahyuni orcid  -  Program Studi Farmasi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
*Henna Rya Sunoko  -  Program Studi Farmasi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Received: 12 Apr 2022; Revised: 22 Apr 2022; Accepted: 6 May 2022; Available online: 17 May 2022; Published: 18 May 2022.
Open Access Copyright 2022 Generics: Journal of Research in Pharmacy

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita. Ekstrak kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) diketahui menjadi salah satu tanaman yang berpotensi sebagai alternatif untuk penyakit diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa kelopak bunga Rosella terhadap penurunan kadar glukosa darah. Desain penelitian ini adalah True Experiment dengan menggunakan rancangan Pre and Post Randomized Controlled Group Design. Sebanyak 25 ekor mencit jantan galur Swiss-Webster diinduksi glukosa secara oral lalu dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif diberi aquades, kontrol positif (KP) diberi Glibenklamid 0,65 mg/kgBB, kelompok perlakuan diberi infusa bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) pada dosis 350 mg/kgBB, 700 mg/kgBB dan 1050 mg/kgBB secara oral. Pengukuran kadar glukosa mencit menggunakan Easy Touch® pada menit ke 30, 60 dan 90 setelah perlakuan. Hasil diuji menggunakan Shapiro-Wilk dan uji One Way ANOVA. Diketahui seluruh kelompok perlakuan memiliki penurunan kadar glukosa darah yang bermakna dengan nilai p < 0,05. Pada semua kelompok dosis infusa bunga Rosella memiliki kemampuan yang lebih baik daripada aquades namun masih kurang efektif penurunannya bila dibandingkan dengan Glibenklamid sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa kelopak bunga Rosella diketahui dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit jantan yang telah diinduksi glukosa.

Fulltext View|Download
Keywords: Diabetes, true experiment, shapiro-wilk

Article Metrics:

  1. Candra S. (2018) ‘Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Blimbi L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Yang Diinduksi Aloksan’, J. Kedokteran Diponegoro.;7(4):1744–54. doi: 10.14710/dmj.v7i4.22287
  2. Dianasari, D dan Fajrin F.A. (2015) ‘Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosella ( Hibiscus Sabdariffa L.) Pada Tikus Dengan Metode Induksi Aloksan’, J Farm Sains Dan Terap. 2(1):54–8
  3. Dinayanti T. (2010) ‘Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Kering Bunga Rosella ( Hibiscus Sabdariffa) Terhadap Kadar Kolesterol Ldl Serum Tikus Sprague-Dawley Hiperkolesterolemik’, Biochemistry.;1–23. International Diabetes Federation. (2017) Idf Diabetes Atlas, 8th Edn [Internet]. Brussels, Belgium. Available From: Http://Www.Diabetesatlas.Org
  4. Mardiah M, Hasibuan S, Ashadi R, Rahayu A. (2009) Budidaya Dan Pengolahan Rosela Si Merah Segudang Manfaat. Jakarta : Agromedia Pustaka
  5. Mun’in A, Hanani E. (2011) Fitoterapi Dasar. Jakarta: Pt. Dian Rakyat
  6. Mutschler E. (1986) Dinamika Obat. V. Bandung: ITB
  7. Oktaviani T, dan Megantara S. (2018) Review: Aktivitas Farmakologi Ekstrak Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.). Jurnal Farmaka 16:345–51. doi : 10.24198/jf.v16i1.17500
  8. World Health Organization. (2015) Diabetes Melitus Fakta Dan Angka Di Indonesia
  9. Rambiritch V, Naidoo P, Pillai G. (2016) ‘Glibenclamide Population Pharmacokinetic/ Pharmacodynamic Modeling In South African Type 2 Diabetic Subjects’, Clin Pharmacol Adv Appl.;8:141–53. doi : 10.2147/CPAA.S102674
  10. Santosa, M dan Zaini N.C. (2002) Prospek Tantangan Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Untuk Terapi Diabetes
  11. Suyono S. (2015) Patofisiologi Diabetes Melitus. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu Edisi Kedua
  12. Tjokroprawiro A. (2001) Diabetes Mellitus Klasifikasi, Diagnosis Dan Terapi. III. Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama: 10.2147/CPAA.S102674
  13. Santosa, M dan Zaini N.C. (2002) Prospek Tantangan Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Untuk Terapi Diabetes
  14. Suyono S. (2015) Patofisiologi Diabetes Melitus. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu Edisi Kedua
  15. Tjokroprawiro A. (2001) Diabetes Mellitus Klasifikasi, Diagnosis Dan Terapi. III. Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.