skip to main content

KAJIAN DINAMIKA PASANG SURUT PANTAI SELATAN PULAU JAWA DENGAN DATA ALTIMETRI

Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 8 May 2020; Published: 11 Jul 2020.

Citation Format:
Abstract

Samudra Hindia atau Samudra India adalah kumpulan air terbesar ketiga di dunia, meliputi sekitar 20% permukaan air Bumi, pantai selatan Pulau Jawa termasuk didalamnya. Perairan ini tentunya sangat penting dan berpengaruh langsung maupun tidak lansung terhadap Pulau Jawa termasuk pasang surut airnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika pasang surut dari waktu ke waktu menggunakan multitemporal satelit Altimetri dengan data Sea Level Anomaly (SLA) dari Satelit Topex/Poseidon dan data Satelit Jason-1 tahun 2002-2011. Pembentukan komponen pasang surut dari SLA dibandingkan dengan Data pengamatan pasut langsung dengan sensor yang didapat dari IOC (Intergovernmental Oceanographic Commission). Lokasi pengamatan dipilih di perairan Cilacap, Sadeng, dan Prigi. Kajian dinamika dan perbandingan komponen ditampilkan dengan grafik-grafik. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan perairan selatan Pulau Jawa tidak signifikan berubah ketinggianya dan tipe pasut dari ketiga lokasi pengamatan menunjukkan tipe yang sejenis, yaitu campuran condong harian ganda.

Kata kunci:  Pasang Surut, Samudera Hindia, Satelit Altimetri, Sea Level Anomali (SLA), Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC)                                                                                                     

Fulltext View|Download
Funding: Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. ANTARA (2015) ‘Garis pantai Indonesia terpanjang kedua di dunia - ANTARA News’, ANTARANEWS. Available at: https://www.antaranews.com/berita/487732/garis-pantai-indonesia-terpanjang-kedua-di-dunia (Accessed: 15 October 2019)
  2. Bartier, P. M. and Keller, C. P. (1996) ‘Multivariate interpolation to incorporate thematic surface data using inverse distance weighting (IDW)’, Computers and Geosciences. doi: 10.1016/0098-3004(96)00021-0
  3. DRONKERS, J. J. (1975) ‘Tidal Theory and Computations’, in CHOW, V. E. N. T. E. B. T.-A. in H. (ed.). Elsevier, pp. 145–230. doi: https://doi.org/10.1016/B978-0-12-021810-3.50007-2
  4. Egbert, G. D., Bennett, A. F. and Foreman, M. G. G. (1994) ‘TOPEX/POSEIDON tides estimated using a global inverse model’, Journal of Geophysical Research. doi: 10.1029/94jc01894
  5. Harper Douglas (2011) ‘Indian Ocean’. Online Etymology Dictionary. Retrieved 18 January 2011
  6. Hui (2010) ‘Huangming zuxun and Zheng He’s Voyages to the Western Oceans’, Journal of Chinese Studies, 51, pp. 67–85
  7. Lee-Lueng Fu (1994) ‘TOPEX/POSEIDON mission overview’, Journal of Geophysical Research. doi: 10.1029/94jc01761
  8. Lu, G. Y. and Wong, D. W. (2008) ‘An adaptive inverse-distance weighting spatial interpolation technique’, Computers and Geosciences. doi: 10.1016/j.cageo.2007.07.010
  9. Matte, P., Jay, D. A. and Zaron, E. D. (2013) ‘Adaptation of classical tidal harmonic analysis to nonstationary tides, with application to river tides’, Journal of Atmospheric and Oceanic Technology. doi: 10.1175/JTECH-D-12-00016.1
  10. Mishra, S. (2005) ‘Hybrid least-square adaptive bacterial foraging strategy for harmonic estimation’, IEE Proceedings: Generation, Transmission and Distribution. doi: 10.1049/ip-gtd:20049016
  11. Mofield, H. O. and Larsen, L. H. (1984) ‘Tides and tidal currents of the inland waters of Western Washington.’
  12. Mueller, T. G. et al. (2004) ‘Map Quality for Ordinary Kriging and Inverse Distance Weighted Interpolation’, Soil Science Society of America Journal. doi: 10.2136/sssaj2004.2042
  13. Mutere, J. (1991) A Review of the Impacts of Sea Level Rise to Coral Assemblages of the Kenyan Reefs, IOC/SAREC/KMFRI Workshop on Causes and Consequences of Sea Level Changes on the Western Indian Ocean and Island, Mombasa, Kenya, Volume 4.
  14. Nerem, R. S. et al. (2010) ‘Estimating Mean Sea Level Change from the TOPEX and Jason Altimeter Missions’, Marine Geodesy. doi: 10.1080/01490419.2010.491031
  15. Noye, J. et al. (1999) ‘Modelling Tides in the Persian Gulf using Dynamic Nesting’, in Modelling Coastal Sea Processes. doi: 10.1142/9789814350730_0003
  16. Poerbandono, D. and Djunarsjah, E. (2005) Survei Hidrografi. Refika Aditama. Bandung
  17. Pruszak, Z. (1980) ‘Currents circulation in the waters of Admiralty Bay (region of Arctowski Station on King George Island)’, Pol Polar Res
  18. Seeber, G. (2009) Satellite Geodesy, Satellite Geodesy. doi: 10.1515/9783110200089
  19. Sindhu, B. and Unnikrishnan, A. S. (2013) ‘Characteristics of Tides in the Bay of Bengal’, Marine Geodesy. doi: 10.1080/01490419.2013.781088

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.