Universitas Gadjah Mada, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{ELIPSOIDA4895, author = {FRANSISCA AGUSTINA}, title = {EKSTRAKSI BANGUNAN PADA ORTOFOTO MENGGUNAKAN TEKNIK KLASIFIKASI CITRA BERBASIS OBJEK}, journal = {Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika}, volume = {2}, number = {02}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Pada era masa kini, pemetaan skala besar mudah dikerjakan olah sebagian besar para surveyor dengan pemetaan foto udara. Sumber data pada pemetaan tersebut diperoleh dari pemotretan baik menggunakan wahana UAV maupun Drone. Wahana UAV dilengkapi dengan kamera, dimana kamera tersebut berjenis kamera non metrik yang dapat menghasilkan foto udara dengan resolusi kamera cukup tinggi. Resolusi kamera tersebut tergantung dengan berapa piksel yang terdapat pada kamera dan kejernihan atau ketajaman lensa kamera dalam menangkap hasil pemotretan. Pada penelitian yang sedang diteliti ini difokuskan pada pemotretan foto udara, dengan memotret objek-objek yang memuat penampakan objek bangunan dan objek non bangunan atau vegetasi. Pada objek bangunan dan non bangunan nantinya dapat secara mudah dan jelas diteliti dalam proses ekstraksi informasi bangunan. Secara umum dalam melakukan proses ektraksi bangunan ini dilakukan dengan melakukan digitasi secara langsung pada objek yang akan diektraksi nantinya. Namun, pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk melakukan ekstraksi bangunan secara semi otomatis biasa dikenal dengan metode klasifikasi citra berbasis objek (OBIA). Pada penelitian ini metode OBIA diterapkan pada hasil pengolahan foto udara berupa ortofoto. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji ekstraksi bangunan menggunakan metode klasifikasi citra berbasis objek menggunakan produk foto udara yaitu ortofoto. Area penelitian ini dilakukan pada dua jenis daerah yaitu area perkotaan dan perdesaan. Penelitian ini mengkaji ortofoto wilayah Kota Malang, pada area seluas 56 hektar. Ortofoto yang digunakan dalam proses ektraksi bangunan ini memiliki resolusi spasial sebesar 3.3 cm/pix.Proses ektraksi bangunan ini sangat berpengaruh dengan sumber data yang digunakaan. Ketajaman pada hasil pengolahan ortofoto menghasilkan hasil band Red, band green dan band blue sebagai titik fokus sumber data yang pokok berpengaruh pada ektraksi bangunan tersebut. Ektraksi bangunan ini mengalami beberapa proses agar dapat menghasilkan hasil ektraksi bangunan sesuai dengan objek yang ada pada sumber data tersebut. Pengolahan ekstraksi bangunan ini diterapkan dari proses segmentasi sampai melakukan klasifikasi berbasis objek. Pada penelitian ini proses segmentasiyang dpakai dari beberapa macam segmentasi yaitu cocok menggunakan algoritma segmentasi multiresolusion. Segmentasi multiresolusi ini akan secara otomatis mensegmen berdasarkan rona warna dan berdasarkan garis tepi sesuai dengan parameter scale ataupun beberapa parameter lainnya yang mempengaruhi proses dari segmentasi Ekstraksi bangunan ini tidak berhenti pada proses segmentasi, namun berlanjut dengan menyusun algoritma, untuk membedakan objek bangunan dan non bangunan. Pada penelitian ini dibantu dengan software ecognition dalam ekstraksi bangunan. Penyusunan ruleset pada software tersebut sangat berpengaruh dalamekstraksi informasi bangunan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan proses ekstraksi bangunan semi otomatis pada objek bangunan dan non bangunan,ditentukan pada penyusunan ruleset. Ruleset yang disusun berawal dari proses segmentasi yang sangat berpengaruh pada proses ekstraksi bangunan. Band Red Green Blue pada ortofoto sebagai titik fokus dalam penentuan ekstraksi pada objek bangunan ataupun objek non bangunan. Selain itu algoritma pendukung seperti cut ration green, algoritma tersebut yang nantinya sebagai parameter pendukung untuk dapat meklasifikasi pada objek bangunan dan non bangunan. Pada umumnya ekstraksi bangunan secara otomatis ini dilakukan pada sumber data yang mempunyai resolusi spasial tinggi yang dapat mempengaruhi hasil ekstraksi bangunan secara detail. Kata Kunci :Ortofoto, UAV, OBIA, Ecognition , Segmentasi. }, issn = {2621-9883}, pages = {45--52} doi = {10.14710/elipsoida.2019.4895}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/elipsoida/article/view/4895} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Pada era masa kini, pemetaan skala besar mudah dikerjakan olah sebagian besar para surveyor dengan pemetaan foto udara. Sumber data pada pemetaan tersebut diperoleh dari pemotretan baik menggunakan wahana UAV maupun Drone. Wahana UAV dilengkapi dengan kamera, dimana kamera tersebut berjenis kamera non metrik yang dapat menghasilkan foto udara dengan resolusi kamera cukup tinggi. Resolusi kamera tersebut tergantung dengan berapa piksel yang terdapat pada kamera dan kejernihan atau ketajaman lensa kamera dalam menangkap hasil pemotretan. Pada penelitian yang sedang diteliti ini difokuskan pada pemotretan foto udara, dengan memotret objek-objek yang memuat penampakan objek bangunan dan objek non bangunan atau vegetasi. Pada objek bangunan dan non bangunan nantinya dapat secara mudah dan jelas diteliti dalam proses ekstraksi informasi bangunan. Secara umum dalam melakukan proses ektraksi bangunan ini dilakukan dengan melakukan digitasi secara langsung pada objek yang akan diektraksi nantinya. Namun, pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk melakukan ekstraksi bangunan secara semi otomatis biasa dikenal dengan metode klasifikasi citra berbasis objek (OBIA). Pada penelitian ini metode OBIA diterapkan pada hasil pengolahan foto udara berupa ortofoto. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji ekstraksi bangunan menggunakan metode klasifikasi citra berbasis objek menggunakan produk foto udara yaitu ortofoto. Area penelitian ini dilakukan pada dua jenis daerah yaitu area perkotaan dan perdesaan.
Penelitian ini mengkaji ortofoto wilayah Kota Malang, pada area seluas 56 hektar. Ortofoto yang digunakan dalam proses ektraksi bangunan ini memiliki resolusi spasial sebesar 3.3 cm/pix.Proses ektraksi bangunan ini sangat berpengaruh dengan sumber data yang digunakaan. Ketajaman pada hasil pengolahan ortofoto menghasilkan hasil band Red, band green dan band blue sebagai titik fokus sumber data yang pokok berpengaruh pada ektraksi bangunan tersebut. Ektraksi bangunan ini mengalami beberapa proses agar dapat menghasilkan hasil ektraksi bangunan sesuai dengan objek yang ada pada sumber data tersebut. Pengolahan ekstraksi bangunan ini diterapkan dari proses segmentasi sampai melakukan klasifikasi berbasis objek. Pada penelitian ini proses segmentasiyang dpakai dari beberapa macam segmentasi yaitu cocok menggunakan algoritma segmentasi multiresolusion. Segmentasi multiresolusi ini akan secara otomatis mensegmen berdasarkan rona warna dan berdasarkan garis tepi sesuai dengan parameter scale ataupun beberapa parameter lainnya yang mempengaruhi proses dari segmentasi
Ekstraksi bangunan ini tidak berhenti pada proses segmentasi, namun berlanjut dengan menyusun algoritma, untuk membedakan objek bangunan dan non bangunan. Pada penelitian ini dibantu dengan software ecognition dalam ekstraksi bangunan. Penyusunan ruleset pada software tersebut sangat berpengaruh dalamekstraksi informasi bangunan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan proses ekstraksi bangunan semi otomatis pada objek bangunan dan non bangunan,ditentukan pada penyusunan ruleset. Ruleset yang disusun berawal dari proses segmentasi yang sangat berpengaruh pada proses ekstraksi bangunan. Band Red Green Blue pada ortofoto sebagai titik fokus dalam penentuan ekstraksi pada objek bangunan ataupun objek non bangunan. Selain itu algoritma pendukung seperti cut ration green, algoritma tersebut yang nantinya sebagai parameter pendukung untuk dapat meklasifikasi pada objek bangunan dan non bangunan. Pada umumnya ekstraksi bangunan secara otomatis ini dilakukan pada sumber data yang mempunyai resolusi spasial tinggi yang dapat mempengaruhi hasil ekstraksi bangunan secara detail.
Kata Kunci :Ortofoto, UAV, OBIA, Ecognition, Segmentasi.
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika attain the copyright for their article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. By submitting the manuscript to Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
Suppose the article was prepared jointly by more than one author. Each author submitting the manuscript warrants that all co-authors have given their permission to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf and notify co-authors of the terms of this policy. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika will not be held responsible for anything arising because of the writer's internal dispute. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that their articles (and any additional files, including data sets and analysis/computation data) will become publicly available once published. The license of published articles (and additional data) will be governed by a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
Editorial Office of Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika View statisticsThe Old Dean Building (2nd Floor) Faculty of Engineering, Diponegoro UniversityJl Prof Soedarto SH, Tembalang. Semarang, Indonesia, 50275Email : redaksi.elipsoida@ft.undip.ac.id, Telephone : 081802403435