Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Indonesia,, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{ELIPSOIDA16858, author = {Salsabilla Rizqika and Yudo Prasetyo and Muhammad Yusuf}, title = {ANALISIS AKURASI PERBANDINGAN ALGORITMA INDEKS KEBAKARAN HUTAN (NBR, BAIS2, MIRBI, dan NDVI) BERDASARKAN CITRA SENTINEL-2A (Studi Kasus :Taman Nasional Gunung Merbabu Provinsi Jawa Tengah)}, journal = {Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika}, volume = {5}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengganggu ekosistem hutan dengan merusak sejumlah besar pohon. Salah satu kawasan yang mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan hampir setiap tahun adalah Taman Nasional Gunung Merbabu yang terletak di Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Identifikasi kebakaran hutan dan lahan guna bertanggung jawab atas suksesi vegetasi hutan pasca kebakaran hutan dan lahan. Penelitian dilakukan menggunakan teknik penginderaan jauh melalui pemanfaatan indeks kebakaran hutan dan lahan. Perbedaan penggunaan indeks dalam identifikasi area terbakar akan mengakibatkan perbedaaan interpretasi kebakaran hutan dan lahan. Penelitian ini berfokus membandingan indeks kebakaran hutan dan lahan yang umum seperti Normalized Burn Ratio (NRB), Burned Area Index for Sentinel-2 (BAIS2), Mid-Infrared Burend Index (MIRBI), dan indeks vegetasi seperti Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) pada citra satelit Sentinel-2A. Perbandingan yang digunakan berdasarkan metode thresholding, indeks keterpisahan dan uji kemampuan indeks. Hasil perbandingan indeks NBR, BAIS2, MIRBI, dan NDVI dengan metode thresholding, indeks keterpisahan dan uji kemampuan indeks diperoleh pada metode thresholding uji akurasi dengan nilai terbaik didapatkan pada indeks NBR µ-2σ dengan luas data valid 565,891Ha atau 75,51% sesuai dengan data referensi kebakaran hutan dan lahan dari Taman Nasional Gunung Merbabu. Pada metode indeks keterpisahan NBR juga mendapat hasil 12,705 dimana semakin besar nilai indeks keterpisahan maka akan sebaik baik dalam deteksi area kebakaran hutan dan lahan. Pada metode uji kemampuan indeks BAIS2 mendapati nilai 4, 878 dimana nilai tersebut lebih dari 1 yang menunjukan BAIS2 memiliki kemampuan untuk mendeteksi tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan. Dari tiga metode yang telah dilakukan NBR memiliki kualitas yang lebih dari indeks BAIS2, MIRBI, dan NDVI dalam mendeteksi area kebakaran hutan dan lahan. }, issn = {2621-9883}, pages = {1--8} doi = {10.14710/elipsoida.2022.16858}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/elipsoida/article/view/16858} }
Refworks Citation Data :
Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengganggu ekosistem hutan dengan merusak sejumlah besar pohon. Salah satu kawasan yang mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan hampir setiap tahun adalah Taman Nasional Gunung Merbabu yang terletak di Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Identifikasi kebakaran hutan dan lahan guna bertanggung jawab atas suksesi vegetasi hutan pasca kebakaran hutan dan lahan. Penelitian dilakukan menggunakan teknik penginderaan jauh melalui pemanfaatan indeks kebakaran hutan dan lahan. Perbedaan penggunaan indeks dalam identifikasi area terbakar akan mengakibatkan perbedaaan interpretasi kebakaran hutan dan lahan. Penelitian ini berfokus membandingan indeks kebakaran hutan dan lahan yang umum seperti Normalized Burn Ratio (NRB), Burned Area Index for Sentinel-2 (BAIS2), Mid-Infrared Burend Index (MIRBI), dan indeks vegetasi seperti Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) pada citra satelit Sentinel-2A. Perbandingan yang digunakan berdasarkan metode thresholding, indeks keterpisahan dan uji kemampuan indeks. Hasil perbandingan indeks NBR, BAIS2, MIRBI, dan NDVI dengan metode thresholding, indeks keterpisahan dan uji kemampuan indeks diperoleh pada metode thresholding uji akurasi dengan nilai terbaik didapatkan pada indeks NBR µ-2σ dengan luas data valid 565,891Ha atau 75,51% sesuai dengan data referensi kebakaran hutan dan lahan dari Taman Nasional Gunung Merbabu. Pada metode indeks keterpisahan NBR juga mendapat hasil 12,705 dimana semakin besar nilai indeks keterpisahan maka akan sebaik baik dalam deteksi area kebakaran hutan dan lahan. Pada metode uji kemampuan indeks BAIS2 mendapati nilai 4, 878 dimana nilai tersebut lebih dari 1 yang menunjukan BAIS2 memiliki kemampuan untuk mendeteksi tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan. Dari tiga metode yang telah dilakukan NBR memiliki kualitas yang lebih dari indeks BAIS2, MIRBI, dan NDVI dalam mendeteksi area kebakaran hutan dan lahan.
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika attain the copyright for their article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. By submitting the manuscript to Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
Suppose the article was prepared jointly by more than one author. Each author submitting the manuscript warrants that all co-authors have given their permission to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf and notify co-authors of the terms of this policy. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika will not be held responsible for anything arising because of the writer's internal dispute. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that their articles (and any additional files, including data sets and analysis/computation data) will become publicly available once published. The license of published articles (and additional data) will be governed by a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
Editorial Office of Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika View statisticsThe Old Dean Building (2nd Floor) Faculty of Engineering, Diponegoro UniversityJl Prof Soedarto SH, Tembalang. Semarang, Indonesia, 50275Email : redaksi.elipsoida@ft.undip.ac.id, Telephone : 081802403435