Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacob Rais, Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{BAF23154, author = {Sri Isdadiyanto and Azra Nursabrina and Sunarno Sunarno}, title = {Pengaruh Biopestisida Kulit Bawang Merah (Allium cepa) Terhadap Laju Respirasi Jangkrik (Gryllus bimaculatus)}, journal = {Buletin Anatomi dan Fisiologi}, volume = {9}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {jangkrik; biopestisida; kulit bawang merah; laju respirasi}, abstract = { Kulit bawang merah mengandung senyawa asetogenin berupa skuamosin yang berpotensi sebagai bahan biopestisida untuk pengendalian hama jangkrik pada tanaman pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh biopestisida dari ekstrak kulit bawang merah terhadap bobot badan dan laju respirasi, serta memperoleh dosis optimum biopestisida terhadap mortalitas jangkrik. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap faktor tunggal yang terdiri atas 5 ulangan dengan 5 perlakuan yaitu 0% (kontrol), 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara kelompok perlakuan pemberian biopestisida dengan kelompok kontrol pada bobot badan dan laju respirasi jangkrik. Hasil uji regresi antara dosis biopestisida dengan penurunan bobot badan menunjukkan hubungan yang kuat sebesar 54,3% dan pada peningkatan laju respirasi menunjukkan hubungan yang sangat kuat sebesar 75,2%. Dosis biopestisida optimum pada mortalitas jangkrik sebesar 100%. Kesimpulan penelitian ini adalah senyawa asetogenin skuamosin dalam biopestisida ekstrak kulit bawang merah dapat menaikkan laju respirasi jangkrik. Red onion peels contain the acetogenin compound in the form of squamosin which has the potential to be used as a biopesticide to control cricket pests on crops. This research aims to analyze the effect of biopesticide from red onion peels extract on body weight and respiration rate, as well as to obtain the optimum dose of biopesticide on cricket mortality. This study used a single factor completely randomized design consisting of 5 replications with 5 treatments, namely 0% (control), 25%, 50%, 75% and 100%. The results of the study showed that there were significant differences between the treatment group given biopesticide and the control group in body weight and respiration rate of crickets. The results of the regression test between biopesticide dose and reduction in body weight showed a strong relationship of 54.3% and an increase in respiration rate showed a very strong relationship of 75.2%. The optimum biopesticide dose for cricket mortality is 100%. This research concludes that the compound acetogenin squamosin in the biopesticide extract of shallot skin can increase the respiration rate of crickets. }, issn = {2541-0083}, pages = {158--163} doi = {10.14710/baf.9.2.2024.158-163}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/article/view/23154} }
Refworks Citation Data :
Kulit bawang merah mengandung senyawa asetogenin berupa skuamosin yang berpotensi sebagai bahan biopestisida untuk pengendalian hama jangkrik pada tanaman pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh biopestisida dari ekstrak kulit bawang merah terhadap bobot badan dan laju respirasi, serta memperoleh dosis optimum biopestisida terhadap mortalitas jangkrik. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap faktor tunggal yang terdiri atas 5 ulangan dengan 5 perlakuan yaitu 0% (kontrol), 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara kelompok perlakuan pemberian biopestisida dengan kelompok kontrol pada bobot badan dan laju respirasi jangkrik. Hasil uji regresi antara dosis biopestisida dengan penurunan bobot badan menunjukkan hubungan yang kuat sebesar 54,3% dan pada peningkatan laju respirasi menunjukkan hubungan yang sangat kuat sebesar 75,2%. Dosis biopestisida optimum pada mortalitas jangkrik sebesar 100%. Kesimpulan penelitian ini adalah senyawa asetogenin skuamosin dalam biopestisida ekstrak kulit bawang merah dapat menaikkan laju respirasi jangkrik.
Red onion peels contain the acetogenin compound in the form of squamosin which has the potential to be used as a biopesticide to control cricket pests on crops. This research aims to analyze the effect of biopesticide from red onion peels extract on body weight and respiration rate, as well as to obtain the optimum dose of biopesticide on cricket mortality. This study used a single factor completely randomized design consisting of 5 replications with 5 treatments, namely 0% (control), 25%, 50%, 75% and 100%. The results of the study showed that there were significant differences between the treatment group given biopesticide and the control group in body weight and respiration rate of crickets. The results of the regression test between biopesticide dose and reduction in body weight showed a strong relationship of 54.3% and an increase in respiration rate showed a very strong relationship of 75.2%. The optimum biopesticide dose for cricket mortality is 100%. This research concludes that the compound acetogenin squamosin in the biopesticide extract of shallot skin can increase the respiration rate of crickets.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Biology of Structure and Function Laboratory
Biology Department, Faculty of Mathematics and Science
Diponegoro University