1Program Studi Biologi, Fakultas Sains Teknologi dan Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Jl. Plalangan KM 02, Plosowahyu, Lamongan, Indonesia 62218, Indonesia
2Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Jl. Plalangan KM 02, Plosowahyu, Lamongan, Indonesia 62218, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{BAF15806, author = {Dwi Zulianti and Putri Savitri and Chasanah Uswatun and Filliana Andalucya and Putri Ayu Setiyowati}, title = {Efektifitas Imunomostimulant Ekstrak Etanolik Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta var. antiquorum) sebagai Peningkat Sistem Imun Melalui Uji In-Vivo}, journal = {Buletin Anatomi dan Fisiologi}, volume = {8}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Colocasia esculenta var. antiquorum; imunostimulan; total leukosit; monosit; limfosit}, abstract = { Salah satu sumber pangan fungsional yang berpotensi untuk meningkatkan sistem imun yaitu umbi talas jepang ( Colocasia esculenta var. antiquorum). Tujuan penelitian ini mengetahui efek esktrak talas jepang dengan variasi dosis tertentu terhadap peningkatan sel imun (leukosit, monosit, dan limfosit) sebagai salah satu indikator meningkatnya sistem imunitas. Metode ekstraksi menggunakan teknik maserasi. Terdapat 2 kelompok kontrol yaitu control positif (tanpa injeksi bakteri maupun ekstrak), kontrol negatif (injeksi i.p bakteri S. aureus 0,5 Mc Farland sebanyak 0,2 mL), kelompok perlakuan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: perlakuan 1,2, dan 3 (P1, P2, dan P3), dengan perlakuan injeksi sub-cutan ekstrak C. esculenta dengan dosis berturut-turut dari rendah ke tinggi yaitu 50,100, dan 200 mg/kg bb selama 2 minggu lalu dibiarkan selama 1 minggu, pada hari ke 21 diinjeksi bakteri S taphylococcus a ureus ( S. aureus ) . Pengukuran parameter sel imun dilakukan pada hari ke-7, ke-14, dan ke-21, Analisis data menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak C. esculenta var. antiquorum dapat meningkatkan jumlah leukosit, persentase monosit dan persentase limfosit secara signifikan dibanding kelompok kontrol baik sebelum maupun sesudah diinfeksi oleh bakteri S. aureus. Dosis tinggi ekstrak talas jepang terbukti memberikan efek imunostimulan paling optimal. The one of potential food to increasing immune system is Japanese taro tuber ( Colocasia esculenta var. antiquorum). In this study, determine the effect of japanese taro with variation dose to increase immune cells like leukocytes, monocytes, and lymphocytes. Extraction method using maceration technique. There were 2 control groups, namely positive control (without injection of bacteria or extract), negative control that injection by Staphylococcus aureus bacteria 0.5 Mc Farland as much as 0.2 mL, the treatment group was divided into 3 groups P1, P2, and P3, treated with sub-cutaneous injection of japanese taro extract at variation doses from low to high doses, there were 50,100, and 200 mg/kg bw for 2 weeks and then left for 1 week, on the 21st day Staphylococcus aureus (S. aureus ) was injected. Immune cell parameters were measured on the 7th, 14th, and 21st days. Data analysis was performed using ANOVA. The results showed that the extract of C. esculenta var. antiquorum can increase the number of leukocytes, the percentage of monocytes and the percentage of lymphocytes significantly compared to the control group both before and after being infected by S. aureus bacteria. The high dose of japanese taro extract was the optimal doses as imunostimulant. }, issn = {2541-0083}, pages = {20--28} doi = {10.14710/baf.8.1.2023.20-28}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/article/view/15806} }
Refworks Citation Data :
Salah satu sumber pangan fungsional yang berpotensi untuk meningkatkan sistem imun yaitu umbi talas jepang (Colocasia esculenta var. antiquorum). Tujuan penelitian ini mengetahui efek esktrak talas jepang dengan variasi dosis tertentu terhadap peningkatan sel imun (leukosit, monosit, dan limfosit) sebagai salah satu indikator meningkatnya sistem imunitas. Metode ekstraksi menggunakan teknik maserasi. Terdapat 2 kelompok kontrol yaitu control positif (tanpa injeksi bakteri maupun ekstrak), kontrol negatif (injeksi i.p bakteri S. aureus 0,5 Mc Farland sebanyak 0,2 mL), kelompok perlakuan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: perlakuan 1,2, dan 3 (P1, P2, dan P3), dengan perlakuan injeksi sub-cutan ekstrak C. esculenta dengan dosis berturut-turut dari rendah ke tinggi yaitu 50,100, dan 200 mg/kg bb selama 2 minggu lalu dibiarkan selama 1 minggu, pada hari ke 21 diinjeksi bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus). Pengukuran parameter sel imun dilakukan pada hari ke-7, ke-14, dan ke-21, Analisis data menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak C. esculenta var. antiquorum dapat meningkatkan jumlah leukosit, persentase monosit dan persentase limfosit secara signifikan dibanding kelompok kontrol baik sebelum maupun sesudah diinfeksi oleh bakteri S. aureus. Dosis tinggi ekstrak talas jepang terbukti memberikan efek imunostimulan paling optimal.
The one of potential food to increasing immune system is Japanese taro tuber (Colocasia esculenta var. antiquorum). In this study, determine the effect of japanese taro with variation dose to increase immune cells like leukocytes, monocytes, and lymphocytes. Extraction method using maceration technique. There were 2 control groups, namely positive control (without injection of bacteria or extract), negative control that injection by Staphylococcus aureus bacteria 0.5 Mc Farland as much as 0.2 mL, the treatment group was divided into 3 groups P1, P2, and P3, treated with sub-cutaneous injection of japanese taro extract at variation doses from low to high doses, there were 50,100, and 200 mg/kg bw for 2 weeks and then left for 1 week, on the 21st day Staphylococcus aureus (S. aureus) was injected. Immune cell parameters were measured on the 7th, 14th, and 21st days. Data analysis was performed using ANOVA. The results showed that the extract of C. esculenta var. antiquorum can increase the number of leukocytes, the percentage of monocytes and the percentage of lymphocytes significantly compared to the control group both before and after being infected by S. aureus bacteria. The high dose of japanese taro extract was the optimal doses as imunostimulant.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Biology of Structure and Function Laboratory
Biology Department, Faculty of Mathematics and Science
Diponegoro University