BibTex Citation Data :
@article{Agrisocionomics6080, author = {Kamila Anindita and I Gusti Agung Ayu Ambarawati and Ratna Dewi}, title = {KINERJA RANTAI PASOK DI PABRIK GULA MADUKISMO DENGAN METODE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE-ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (SCOR-AHP)}, journal = {Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian}, volume = {4}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {AHP; kinerja rantai pasok; SCOR; tebu}, abstract = { Pada industri gula, pabrik akan merencanakan pasokan tebu untuk memastikan bahwa pabrik beroperasi pada kapasitas optimal sepanjang musim giling. Pengukuran kinerja rantai pasok diperlukan untuk mengetahui kondisi pabrik dan melakukan pengendaliannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi mekanisme rantai pasok dan mengukur kinerja rantai pasok di pabrik gula Madukismo dengan metode Supply Chain Operations Reference-Analytical Hierarchy Process (SCOR-AHP). Hasil pengukuran kinerja rantai pasok di pabrik Madukismo Tahun 2018 pada anggota rantai pasok petani adalah 80,82% dan 93,32% pada pabrik. Terdapat tiga alternatif yang disusun berdasarkan kondisi pabrik yaitu peningkatan kemitraan dengan pemasok, peningkatan standar pabrik dalam kategori pemenuhan bahan baku, dan menambah pemasok tebu. }, issn = {2621-9778}, pages = {125--134} doi = {10.14710/agrisocionomics.v4i1.6080}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics/article/view/6080} }
Refworks Citation Data :
Pada industri gula, pabrik akan merencanakan pasokan tebu untuk memastikan bahwa pabrik beroperasi pada kapasitas optimal sepanjang musim giling. Pengukuran kinerja rantai pasok diperlukan untuk mengetahui kondisi pabrik dan melakukan pengendaliannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi mekanisme rantai pasok dan mengukur kinerja rantai pasok di pabrik gula Madukismo dengan metode Supply Chain Operations Reference-Analytical Hierarchy Process (SCOR-AHP). Hasil pengukuran kinerja rantai pasok di pabrik Madukismo Tahun 2018 pada anggota rantai pasok petani adalah 80,82% dan 93,32% pada pabrik. Terdapat tiga alternatif yang disusun berdasarkan kondisi pabrik yaitu peningkatan kemitraan dengan pemasok, peningkatan standar pabrik dalam kategori pemenuhan bahan baku, dan menambah pemasok tebu.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the Agrisocionomics journal attain the copyright for their article. By submitting the manuscript to Agrisocionomics, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
If the article was prepared jointly by more than one author, each author submitting the manuscript warrants that they have been given permission by all co-authors to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf, and agree to notify the co-authors of the terms of this policy. Agrisocionomics will not be held responsible for anything that may arise because of the writer's internal dispute. Agrisocionomics will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that once published, their articles (and any additional files, including data sets, and analysis/computation data) will become publicly available. The license of published articles (and additional data) will be governed by the Creative Commons Attribution license as currently featured on the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Agrisocionomics allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and Agrisocionomics to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
View My Stats