BibTex Citation Data :
@article{Agrisocionomics5287, author = {Nila Novianti and Heru Subagyo and Anisa Aprilia}, title = {PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SELADA ROMAINE PADA SISTEM TANAM HIDROPONIK (Studi Kasus di UMKM Kebun Sayur, Kota Surabaya, Jawa Timur)}, journal = {Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian}, volume = {3}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {kualitas produk; pengendalian kualitas; harapan konsumen; Statistical Quality Control (SQC); House of Quality (HoQ)}, abstract = { Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli dan menggunakan sebuah produk. Adanya peningkatan pendidikan, kemampuan daya beli serta kepedulian konsumen terhadap nilai gizi telah menggugah kesadaran konsumen akan pentingnya suatu kualitas produk. Namun pada kenyataannya produk sayuran hidroponik khususnya Selada Romaine yang diproduksi oleh UMKM Kebun Sayur Surabaya masih memiliki kualitas yang kurang baik. Permasalahan yang kerap muncul pada usaha tersebut yaitu adanya kecacatan produk. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis nilai kecacatan, faktor-faktor penyebab kecacatan dan harapan konsumen terhadap kualitas produk Selada Romaine. Penelitian dilakukan di UMKM Kebun Sayur Surabaya dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) dan House of Quality (HoQ). Pengendalian kualitas menggunakan (SQC) dilakukan dengan lima alat statistik yaitu diagram alir, lembar pemeriksaan, diagram pareto, peta kendali, dan diagram sebab akibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai kecacatan produk Selada Romaine hidroponik berada di luar batas kendali UCL (Upper Control Limit) dan LCL (Lower Control Limit), sehingga dikatakan tidak terkendali . Terdapat 3 titik berada di dalam batas kendali dan 10 titik berada di luar batas kendali (2) Faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan produk yaitu faktor mesin, faktor manusia faktor lingkungan dan faktor metode (3) Harapan konsumen terhadap kualitas produk yaitu harga produk Rp 4.000 per ons; bentuk produk yaitu utuh atau tidak terdapat daun bercak coklat, berlubang, kuning dan akar terlepas dari tanaman; kesegaran produk yaitu sangat segar atau fresh hasil panen; kebersihan produk yaitu sangat higienis melalui proses pencucian; warna produk yaitu hijau segar atau tidak terlalu tua dan muda; serta kemasan produk yaitu plastik terbuka seperti bucket bunga. }, issn = {2621-9778}, pages = {131--149} doi = {10.14710/agrisocionomics.v3i2.5287}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics/article/view/5287} }
Refworks Citation Data :
Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli dan menggunakan sebuah produk. Adanya peningkatan pendidikan, kemampuan daya beli serta kepedulian konsumen terhadap nilai gizi telah menggugah kesadaran konsumen akan pentingnya suatu kualitas produk. Namun pada kenyataannya produk sayuran hidroponik khususnya Selada Romaine yang diproduksi oleh UMKM Kebun Sayur Surabaya masih memiliki kualitas yang kurang baik. Permasalahan yang kerap muncul pada usaha tersebut yaitu adanya kecacatan produk. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis nilai kecacatan, faktor-faktor penyebab kecacatan dan harapan konsumen terhadap kualitas produk Selada Romaine. Penelitian dilakukan di UMKM Kebun Sayur Surabaya dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) dan House of Quality (HoQ). Pengendalian kualitas menggunakan (SQC) dilakukan dengan lima alat statistik yaitu diagram alir, lembar pemeriksaan, diagram pareto, peta kendali, dan diagram sebab akibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai kecacatan produk Selada Romaine hidroponik berada di luar batas kendali UCL (Upper Control Limit) dan LCL (Lower Control Limit), sehingga dikatakan tidak terkendali. Terdapat 3 titik berada di dalam batas kendali dan 10 titik berada di luar batas kendali (2) Faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan produk yaitu faktor mesin, faktor manusia faktor lingkungan dan faktor metode (3) Harapan konsumen terhadap kualitas produk yaitu harga produk Rp 4.000 per ons; bentuk produk yaitu utuh atau tidak terdapat daun bercak coklat, berlubang, kuning dan akar terlepas dari tanaman; kesegaran produk yaitu sangat segar atau fresh hasil panen; kebersihan produk yaitu sangat higienis melalui proses pencucian; warna produk yaitu hijau segar atau tidak terlalu tua dan muda; serta kemasan produk yaitu plastik terbuka seperti bucket bunga.
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the Agrisocionomics journal attain the copyright for their article. By submitting the manuscript to Agrisocionomics, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
If the article was prepared jointly by more than one author, each author submitting the manuscript warrants that they have been given permission by all co-authors to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf, and agree to notify the co-authors of the terms of this policy. Agrisocionomics will not be held responsible for anything that may arise because of the writer's internal dispute. Agrisocionomics will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that once published, their articles (and any additional files, including data sets, and analysis/computation data) will become publicly available. The license of published articles (and additional data) will be governed by the Creative Commons Attribution license as currently featured on the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Agrisocionomics allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and Agrisocionomics to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
View My Stats