BibTex Citation Data :
@article{Agrisocionomics1879, author = {Septaka Riyadi and Syaiful Anwar and Wiludjeng Roessali}, title = {STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STIMULANSIA SISTEM CAIR DAN GAS GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KARET DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX JAWA TENGAH}, journal = {Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian}, volume = {1}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Penghalang utama dalam pengembangan karet alam (Hevea brasiliensis) adalah tingkat produktivitas lahan karet yang masih rendah. Produktivitas tanaman sangat dipengaruhi oleh umur tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan produktivitas karet alam dengan penggunaan teknologi stimulant cair dengan stimulant gas dan menganalisis kelayakan finansial penerapan teknologi pada tanaman karet. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Kebun Kawung, Kabupaten Cilacap seluas 94,5 ha dengan penggunaan stimulansia gas dan penggunaan stimulansia cair pada kebun di Balong Kabupaten Jepara seluas 80,7 ha. Data teknis dan ekonomi merupakan data dalam kurun waktu Januari sampai dengan Desember 2016. Analisis uji beda dilakukan pada produksi dan produktivitas lahan karet dan analisis kelayakan finansial meliputi payback period, net B/C, NPV dan IRR. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas lahan dan produktivitas per penyadap sistem stimulansia gas (Latene) nyata lebih tinggi daripada sistem stimulansia cair (scrapping). Hasil analisis kelayakan finansial eksploitasi karet per ha menunjukkan nilai NPV sistem scrapping lebih rendah dibandingkan system gas, Nilai IRR sistem scrapping (42.48%) lebih tinggi dibandingkan dengan system gas (22,91%). Net B/C Ratio pada sistem scrapping menunjukkan nilai yang sama sebesar 2,39. Pengembalian dana investasi diperlukan waktu (payback period) 11 hari pada sistem scrapping lebih pendek dibandingkan sistem gas yaitu 3 bulan 9 hari. Secara finansial penggunaan teknologi stimulan gasmenghasilkan pendapatan lebih tinggi dibandingkan stimulan cair pada tingkat bunga 15%. Kata kunci: gas; finansial; karet; scrapping; stimulansia }, issn = {2621-9778}, pages = {155--165} doi = {10.14710/agrisocionomics.v1i2.1879}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics/article/view/1879} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Penghalang utama dalam pengembangan karet alam (Hevea brasiliensis) adalah tingkat produktivitas lahan karet yang masih rendah. Produktivitas tanaman sangat dipengaruhi oleh umur tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan produktivitas karet alam dengan penggunaan teknologi stimulant cair dengan stimulant gas dan menganalisis kelayakan finansial penerapan teknologi pada tanaman karet. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Kebun Kawung, Kabupaten Cilacap seluas 94,5 ha dengan penggunaan stimulansia gas dan penggunaan stimulansia cair pada kebun di Balong Kabupaten Jepara seluas 80,7 ha. Data teknis dan ekonomi merupakan data dalam kurun waktu Januari sampai dengan Desember 2016. Analisis uji beda dilakukan pada produksi dan produktivitas lahan karet dan analisis kelayakan finansial meliputi payback period, net B/C, NPV dan IRR. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas lahan dan produktivitas per penyadap sistem stimulansia gas (Latene) nyata lebih tinggi daripada sistem stimulansia cair (scrapping). Hasil analisis kelayakan finansial eksploitasi karet per ha menunjukkan nilai NPV sistem scrapping lebih rendah dibandingkan system gas, Nilai IRR sistem scrapping (42.48%) lebih tinggi dibandingkan dengan system gas (22,91%). Net B/C Ratio pada sistem scrapping menunjukkan nilai yang sama sebesar 2,39. Pengembalian dana investasi diperlukan waktu (payback period) 11 hari pada sistem scrapping lebih pendek dibandingkan sistem gas yaitu 3 bulan 9 hari. Secara finansial penggunaan teknologi stimulan gasmenghasilkan pendapatan lebih tinggi dibandingkan stimulan cair pada tingkat bunga 15%.
Kata kunci: gas; finansial; karet; scrapping; stimulansia
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the Agrisocionomics journal attain the copyright for their article. By submitting the manuscript to Agrisocionomics, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
If the article was prepared jointly by more than one author, each author submitting the manuscript warrants that they have been given permission by all co-authors to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf, and agree to notify the co-authors of the terms of this policy. Agrisocionomics will not be held responsible for anything that may arise because of the writer's internal dispute. Agrisocionomics will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that once published, their articles (and any additional files, including data sets, and analysis/computation data) will become publicly available. The license of published articles (and additional data) will be governed by the Creative Commons Attribution license as currently featured on the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Agrisocionomics allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and Agrisocionomics to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
View My Stats