skip to main content

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STIMULANSIA SISTEM CAIR DAN GAS GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KARET DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX JAWA TENGAH

*Septaka T Riyadi  -  PT. Perkebunan Nusantara Cabang Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia
Syaiful Anwar  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Wiludjeng Roessali  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2017 Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Penghalang utama dalam pengembangan karet alam (Hevea brasiliensis) adalah tingkat produktivitas lahan karet yang masih rendah. Produktivitas tanaman sangat dipengaruhi oleh umur tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan produktivitas karet alam dengan penggunaan teknologi stimulant cair dengan stimulant gas dan menganalisis kelayakan finansial penerapan teknologi pada tanaman karet.  Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Kebun Kawung, Kabupaten Cilacap seluas 94,5 ha dengan penggunaan stimulansia gas dan penggunaan stimulansia cair pada kebun di Balong Kabupaten Jepara seluas 80,7 ha. Data teknis dan ekonomi merupakan data dalam kurun waktu Januari sampai dengan Desember 2016. Analisis uji beda dilakukan pada produksi dan produktivitas lahan karet dan analisis kelayakan finansial meliputi payback period, net B/C, NPV dan IRR. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas lahan dan produktivitas per penyadap sistem stimulansia gas (Latene) nyata lebih tinggi daripada sistem stimulansia cair (scrapping). Hasil analisis kelayakan finansial eksploitasi karet per ha menunjukkan nilai NPV sistem scrapping lebih rendah dibandingkan system gas, Nilai IRR sistem scrapping (42.48%) lebih tinggi dibandingkan dengan system gas (22,91%). Net B/C Ratio pada sistem scrapping menunjukkan nilai yang sama sebesar 2,39. Pengembalian dana investasi diperlukan waktu (payback period) 11 hari pada sistem scrapping lebih pendek dibandingkan sistem gas yaitu 3 bulan 9 hari. Secara finansial penggunaan teknologi stimulan gasmenghasilkan pendapatan lebih tinggi dibandingkan stimulan cair pada tingkat bunga 15%.

Kata kunci: gas; finansial; karet; scrapping; stimulansia

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Boerhendhy, I dan K. Amypalupy. 2010. Optimalisasi produktivitas karet melalui penggunaan bahan tanam, pemeliharaan, sistem eksploitasi dan peremajaan tanaman. Jurnal Litbang Pertanian. 30(1) : 27
  2. Doungmusik, A dan S. Sdoodee. 2012. Enhancing the latex productivity of Hevea brasiliensis clone RRIM 600 using ethylene stimulation. Journal of Agricultural Technology 8(6): 20332042
  3. Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Halim. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua Salemba Empat. Jakarta
  4. Hinamo, H., Charloq, Rosmiyati dan Radite. 2015. Respon produksi lateks dalam berbagai waktu aplikasi pada beberapa klon tanaman karet terhadap pemberian berbagai sumber hormon etilen. Jurnal Agroekoteknologi, 3(2) : 542-551. Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja Grafindo Persada. Jakarta
  5. Indraty, I. S. 2002. Perubahan produktivitas dan jaringan panel sadap tanaman karet akibat penggunaan stimulan jangka panjang. Jurnal Penelitian Karet. 20 (1-3): 30-42
  6. Junaidi, J., A. Atminingsih dan T.H.S. Siregar. 2014. Penggunaan stimulan gas etilen pada tanaman karet (Hevea brasiliensis). Warta Perkaretan, 33 (22) : 79-88 Karyudi, Sumarmadji dan E. Bukit. 2006. Penggunaan stimulan gas etilen untuk meningkatkan produktivitas tanaman karet. Prosiding Lokakarya Nasional Budidaya Tanaman Karet 2006. Medan. 4- 6 September. Pusat Penelitian Karet : 198–207
  7. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor
  8. PTPN IX Jawa Tengah. 2006. Hubungan Keterkaitan Masak Fase Daun dengan Curah Hujan dan Hari Hujan. PT. Perkebunan Nasional IX Jawa Tengah
  9. PTPN IX Jawa Tengah. 2015. Perbandingan Produktivitas per Penyadap Antara Penggunakan Stimulansia Cair dan Gas. PT. Perkebunan Nasional IX Jawa Tengah
  10. Santoso, B. 1993. Peranan srimulan etefon dalam penekanan biaya produksi karet dan cara aplikasinya. Warta Perkaretan. 12(2):41-46
  11. Setiawan, D.H dan A. Andoko. 2008. Petunjuk lengkap budidaya karet. Edisi Revisi. Agromedia Pustaka. Jakarta
  12. Siregar, T. H. S. Junaidi dan Atminingsih. 2013. Alternatif penggunaan stimulan gas etilen dalam optimasi produksi.Makalah pelatihan workshop eksploitasi tanaman karet menuju produktivitas tinggi dan umur ekonomis optimal. Medan. 18 – 21 Maret. Balai Penelitian Sungei Putih. Medan
  13. Sumarmadji, Karyudi dan T.H.S Siregar. 2006. Rekomendasi Sistem Eksploitasi pada Klon Quick & Slow Starter serta Penggunaan Irisan Ganda untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet. Pros. Lok. Nas. Budidaya Tanaman Karet. Pusat Penelitian Karet. Medan, 4-6 September. Medan.hlm. 169-188
  14. Sutojo, S. 2002. Studi Kelayakan Proyek, Konsep, Teknik dan Kasus. PT Damar Mulia Pustaka. Jakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.