skip to main content

Analisis Rencana Tata Ruang Wilayah Pada Pesisir Rawan Tsunami (Studi Pesisir Aceh, Banten dan Palu)

*westi utami  -  Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta|Kementerian ATR/BPN, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan pusat pengembangan perekonomian maupun permukiman berada pada wilayah pesisir memiliki ancaman cukup serius terhadap bencana banjir rob, abrasi, maupun tsunami. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kebijakan rencana tata ruang yang diterapkan pada daerah-daerah pesisir yakni sebagian Pesisir Aceh, Pesisir Palu dan Pesisir Banten yang memiliki kerawanan bencana tsunami. Metode penelitian dilakukan melalui analisis spasial terhadap kondisi eksisting penggunaan tanah dioverlaykan dengan pola ruang dan tingkat kerawanan bencana. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan tata ruang dan manajemen pengelolaan pesisir dilakukan melalui studi literatur dan studi dokumen. Pemetaan penggunaan tanah eksisting di sebagian pesisir Aceh dan Kota Palu diperoleh melalui interpretasi citra Landsat 8, dan untuk pesisir Banten dari interpretasi Foto Udara.  Hasil kajian menunjukkan bahwa revisi RTRW di Kota Banda Aceh belum sepenuhnya mempertimbangkan mitigasi bencana dimana masih terdapat pola ruang permukiman berada pada zona merah rawan tsunami. Begitupun dengan RTRW di Banten dan Kota Palu pola ruang di sekitar pesisir digunakan sebagai permukiman dan pariwisata mengakibatkan tingginya korban jiwa, kerugian dan kerusakan pada tsunami 2018. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada 3 wilayah rawan tsunami ini belum sepenuhnya zona merah dijadikan sebagai kawasan lindung/barrier alami perlindungan tsunami. Lemahnya regulasi yang disusun dalam mengendalikan dan memberikan arahan penggunaan tanah yang tepat pada daerah pesisir berdampak terhadap tingginya tingkat risiko yang diakibatkan apabila terjadi bencana. Dalam hal ini maka aspek ekonomi, ancaman bencana, kerentanan, kondisi lingkungan, sosial dan ekosistem serta kehidupan masyarakat hendaknya menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan wilayah pesisir sehingga ruang yang tersedia mampu mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan.

Fulltext View|Download
Keywords: Pengelolaan Pesisir, Perencanaan wilayah, Rawan Tsunami
Funding: Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta

Article Metrics:

  1. Alles, D. 2012. Depoliticizing Natural Disasters to Enhance Human Security in a Sovereignty –Based Context: Lessons from Aceh (2004) to Yangon (2008). Human Security: Securing East Asia’s Future, DOI 10.1007/978-94-007-1799-2_8. © Springer Science+Business Media B.V
  2. Australian Geographic 2011. The 10 most destructivetsunamis in history. australiangeographic.com.au/topics/science-environment/2011/03/the-10-most-destructive-tsunamis-in-history/
  3. Badan Penanggulangan Bencana, www.bnpb.go.id
  4. Berke, P and Smith, G. 2010. Hazard mitigation, planning and disaster resiliency: Challenges and strategic choice for the 21st century. In: Fra U(ed) Sustainable Development and Disaster Resiliency. Amsterdam, The Netherland: IOP Press: 1-23
  5. Boen, T. 2014. ‘Reconstruction in Indonesia post-2004 tsunami: lessons learnt’, Encyclopedia of Earthquake Engineering. doi 10.1007/978-3-642-36197-5_265-1. © Springer-Verlag Berlin Heidelberg
  6. Burby R.J, Deyle R.E, Godschalk D.R, Olshansky R.B. 2000. “Creating hazard resilient communities through land-use planning” Natural Hazards Review. 1: 99–106
  7. Dahlia, S, Adiputra, A, Alwin, Najiyullah, M.A, Kamzia, Rahmadiansyah, F.K. 2020. Analisis perubahan penggunaan lahan pasca kejadian tsunami tahun 2018 sebagai rekomendasi tata ruang di pesisir pantai Kecamatan Panimbang Pandeglang Banten
  8. Daoed, D , Febriansyah, M.D., Syukur, M. 2013. ‘Model fisik arah aliran gelombang tsunami di daerah Purus dan Ulak Karang Padang’. Jurnal Rekayasa Sipil, 9 (2)
  9. Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional 2019. Koordinasi Linsek Revisi RTRW Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang
  10. Fadhila, CH, Murtilaksono, K, Munibah, K. 2018, Arahan pemenuhan ruang terbuka hijau Kota banda Aceh, Tataloka, 21 (1): 180 – 191
  11. Fahmi, M.N, Wikantika, K, Harto, A.B. 2017. Pembuatan peta zonasi risiko tsunami menggunakan Sistem Informasi Geografis di Wilayah pesisir Pangandaran. Indonesia Journal of Geospatial, 6 (2)
  12. Ge, Y, Lindell K.M. 2015.‘Country plannerss’ perceptions of land-use planning tools for environtmental hazard mitigation: A Survey in the U.S. Pacific States’. Environtment and Planning B: Panning and Design. sagepub.co.uk/journalsPermissions.nav. DoI: 10.1177/0265813515594810Oslan,A.C2013
  13. Hayati, R, Bernadi, A.I, Laksono, H.B, Kahfi, A. 2019. Penilaian pengurangan risiko bencana erupsi gunung merapi berdasarkan aspek kapasitas masyarakat di Kecamatan Selo Kabaupaten Boyolali. Jurnal Geografi: 105-110, Doi 10.15294/jg.v16i2.20406
  14. Jayanti, D.S. & Mechram, S. 2015. Aplikasi SIG untuk pemetaan dan penyusunan basisdata ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan (Studi kasus: Kota Banda Aceh). Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. 19 (1)
  15. Khaerani, R, Sitorus, A.R.P., Rusdiana, O. 2018. Analisis penyimpangan penggunaan lahan berdasarkan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sumedang, Tataloka. 20 (4): 399-409
  16. Mistova, D, Esnard, A. 2012. ‘Holding back the sea: and overview of shore zone planning and management’. Journal of Planning Literature. © The Author(s): sagepub.com/journalsPermissions.nav Doi: 10.1177/0885412212456880,http://jpl.sagepub.com
  17. Muhamad, N.R., Lestari, W, Syaifudin, F. 2017. Analisa struktur regional penyebab gempa dan tsunami berdasarkan anomaly gravitasi dan dinamika lempeng. Jurnal Geosaintek. 03 (02)
  18. Oslan, A.C. 2013. ‘Using land Use Planning Tools to Mitigate Hazard: hazardous liquid and natural gas transmission pipelines’. Journal of Planning and Research. © The Author(s), pp 141-159, reprints and permissions: sagepub.com/journalsPermissions.nav DoI: 10.1177/0739456XI2472372,jpe.sagepub.com
  19. Pemerintah Kota Banda Aceh 2019. Strategi mitigasi bencana tsunami dan banjir rob: yang diperparah oleh kenaikan muka air lat akibat perubahan iklim di Banda Aceh
  20. Sarapang, HT, Rogi, OHA, Hanny, P. 2019. Analisis kerentanan bencana tsunamidi Kota Palu. Jurnal Spasial. 6 (2)
  21. Sengara, IW, Latief, H, Kusuma, S.B. 2008. Probabilistic seismic and tsunami hazard analysis for design criteriaand disaster mitigation in rehabilitation and reconstruction of a coastal area in city of Banda Aceh, SciencePressBeijingandSpringer-Verlag GmbHBerlinHeidelberg Geotechnical Engineering for Disaster Mitigation and Rehabilitation
  22. Shibayama, T dkk. 2005. The December 26, 2004 Sumatra earthquake tsunami, Tsunami field survey in Banda Aceh of Indonesia
  23. Sugianto, D, Nurjaya, I.W, Nyoman MN Natih, N.M.N, Pandoe, W. 2017. ‘Potensi rendaman tsunami di wilayah Lebak Banten’. Jurnal Kelautan Nasional. 12 (2), DOI. http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v12i1.6241
  24. Soleman, M.K., Nurcahyani, F, Munajati, Lestari, S. 2012. ‘Pemetaan multirawan bencana di Provinsi Banten’, Globe.14(1): 46 – 59
  25. Sholihuddin, T, Salim, HL, Husrin, S, Daulat, A, Purbani, D. 2020. Dampak tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten dan upaya mitigasinya. Jurnal Segara. 16 (1)
  26. Utami, W, Wibowo, YA, Afiq, M. 2019a. Analisis spasial untuk lokasi relokasi masyarakat terdampak tsunami Selat Banten Tahun 2018, Bhumi Jurnal Pertanahan dan Agraria. 5 (1), http://dx.doi.org/10.31292/jb.v5i1.323.g278
  27. ____________________. 2019b. Pemanfaatan data spasial dan data kerawanan bencana sebagai evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah. Prosisiding Seminar Nasional Unriyo. Pendekatan Multidisiplin dalam Manajemen Bencana
  28. Vitasari, M. 2015. Kerentanan ekosistem mangrove terhadap ancaman gelombang ekstrim/abrasi di kawasan konservasi pulau Dua Banten. Jurnal Bioedukasi, 6 (2)
  29. Wang, C.H. 2014. A land use allocation optimization model to mitigate potential seismic damages, Environment and Planning B: Palnning and Design, Vol. 42, Pp 730-753. Doi: 10.1068/b130152p
  30. Wijaya, I.K, Roychansyah, M.S. 2013. Evaluasi rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh berbasis mitigasi bencana tsunami, [Tesis] Program Studi Magister Perencanaan Kota dan daerah UGM
  31. Zaiyana, D, Buchori, I. 2014, Kajian Kembali terhadap risiko Tsunami Kota Banda Aceh. Jurnal Teknik PWK. 3. (4): 807-817
  32. Peraturan Perundang-undangan
  33. Peraturan Menteria Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota
  34. Peraturan Menteri Agraria dan tata Ruang/ Kepala Badan pertanahan nasional Nomor 16 tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
  35. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 5 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Bencana
  36. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009 – 2029

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.