skip to main content

Analisis Kepadatan Kawasan Terbangun Menggunakan Teknologi Lidar di Kecamatan Mataram, Kota Mataram

*Indra Jaya Kusuma  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Muahmmad Ardiansyah  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Darmawan Darmawan  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Perkembangan wilayah serta peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan standar kualitas dan kuantitas kebutuhan hidup manusia meninggi. Sehingga kebutuhan ketersediaan lahan bangunan dalam memenuhi fasilitas masyarakat semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tutupan lahan kawasan terbangun dengan skala besar sebagai peta dasar dalam rekomendasi pembuatan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Mataram. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah klasifikasi berbasis objek, klasifikasi point cloud, dan skalogram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pembangunan daerah tahun 2005 sampai 2018 di Kecamatan Mataram dibagi menjadi 3 Hirarki. Serta terdapat 4 kelurahan yang tidak mengalami kenaikan dan tetap berada di Hirarki III (rendah-rendah), sedangkan yang mengalami kenaikan menjadi Hirarki II (rendah-sedang) sebanyak 3 kelurahan dan kenaikan menjadi Hirarki I dari Hirarki II (sedang – baik) sebanyak 2 kelurahan. Dari hasil tingkat perkembangan wilayah dengan zona kepadatan kawasan terbangun di Kecamatan Mataram, Kelurahan Pagutan Barat dan Pagesangan Timur yang memiliki kepadatan yang tinggi ternyata memiliki  status Hirarki I. Hal tersebut menunjukkan fasilitas umum dan aksesibilitas yang terdapat di Kelurahan Pagutan Barat dan Pagesangan Timur telah memadai dengan banyaknya eksisting bangunan dan tingkat kepadatan yang ada. Rekomendasi untuk pola spasial terperinci di Kecamatan Mataram dapat dikelompokkan menjadi 10 zona, di mana pola spasial dengan permukiman kepadatan menengah dominan pada 36%.
Fulltext View|Download
Keywords: Klasifikasi Berbasis Objek, LiDAR, RDTR, Perkembangan Wilayah

Article Metrics:

  1. Axelsson, P. 2000. DEM Generation from Laser Scanner Data Using Adaptive TIN Models. The International Archives of the Photogrammetry and Remote Sensing, 33 (part B4/1):110–117
  2. [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Mataram. (2018). Kota Mataram Dalam Angka 2018. Mataram (ID): Badan Pusat Statistik Provinsi NTB
  3. Batudoka Z. 2005. Kota Baru dan Aspek Permukiman Mendepan. Jurnal Smartek, 3(1):27-36
  4. Direktorat Jenderal Bina Marga. 2011. Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten Kota (20/PRT/M/2011). Jakarta (ID): Kementerian Pekerjaan Umum RI
  5. Fortuna L, Murtiadi, S., & Fajrin, J. (2015). Analisis Hubungan Ketersediaan Infrastruktur dengan Tingkat Kepadatan Permukiman di Kota Mataram. Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, 1(2):15-22
  6. Habibullah H, Farda NM. 2013. Ekstraksi Tinggi Bangunan dengan Menggunakan Foto Udara Ortho dan Data Lidar. Jurnal Bumi Indonesia, 3(2):1-8
  7. Hidayat W, Rustiadi E, Kartodihardjo H. 2015. Dampak Pertambangan Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaian Peruntukan Ruang (Studi Kasus Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 26(2): 130-146
  8. Jensen JR. 1996. Introductory Digital Image Processing and Remote Sensing Perspective. 2nd Edition. New Jersey (US): Prenctice Hall
  9. Misra, R. P. 1977. Regional Development Planning: Search for Bearing. UNCRD, Nagoya
  10. Munandar A. 2010. Analisis Ekonomi Dan Potensi Pengembangan Wilayah Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. [Thesis]. Surakarta (ID): Universitas Negeri Surakarta
  11. Pemerintah Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang wilayah Naisonal. Jakarta (ID): Sekretariat Negara Indonesia
  12. Rustiadi E, Saefulhakim S, Panuju DR. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta (ID): Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  13. Rustiadi E, S Saefulhakim, DR Panuju. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Bogor (ID): Crespent Press
  14. Sitorus SRP, Leonataris C, Panuju DR. 2012. Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan dan Perkembangan Wilayah di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. 14(1):21-28
  15. Sonsang R, 2014. Detail Mapping with Topographic LiDAR, Artikel P.E.P Topographic detail with LiDAR survey in Aceh Barat. Jakarta (ID): PT Karvak Nusa Geomatika
  16. Susetyo, M. I., Rizaldy A., D. B., Hariyono, Purwono N. 2020. A Simple Yet Effective Approach of Building Footprint Extraction in Indonesia. Preprints 2020, 2020020042 (doi: 10.20944/preprints202002.0042.v1)
  17. Wahyudi, M. E., Munibah, K., & Widiatmaka, W. 2019. Perubahan Penggunaan Lahan Dan Kebutuhan Lahan Permukiman Di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Tataloka. 21(2): 267-284
  18. Yudarwati R, Sitorus SRP, Munibah K. 2016. Arahan Pengendalian Perubahan Penggunaan Lahan Menggunakan Markov-Cellular Automata di Kabupaten Cianjur. Tataloka. 18(4): 211-221

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.

slot gacor slot