skip to main content

Kolaborasi Pembangunan Kawasan Perdesaan Margomarem Kabupaten Wonosobo

*Ayu Annisa Annasihatul Ainaqo  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Wiwandari Handayani  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Fadjar Hari Mardiansyah  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pembangunan kawasan perdesaan adalah pembangunan beberapa desa melalui kolaborasi multi aktor dengan tahapan antara lain pembentukan, penetapan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Kawasan Perdesaan Margomarem merupakan kawasan gabungan lima desa di Kabupaten Wonosobo yang terbentuk atas inisiatif pemerintah yang kemudian disambut baik oleh masyarakat lokal. Dengan modal sosial dan kerja sama yang kuat, Kawasan Margomarem ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui SK Bupati Wonosobo Nomor 050/383/2020. Kawasan Margomarem kemudian menyusun perencanaan kawasan dan mulai melaksanakan pembangunan sejak akhir tahun 2021. Dalam setiap tahap, pembangunan Kawasan Margomarem melibatkan kolaborasi dari berbagai aktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kolaborasi pembangunan Kawasan Margomarem. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis stakeholder mapping, analisis bentuk kolaborasi, dan analisis collaborative governance. Studi ini menunjukkan bahwa aktor kunci dalam kolaborasi pembangunan Kawasan Margomarem yaitu BKAD, Pemerintah Desa, Bumdesma, Sekolah Lapang, Shirvano Consulting, dan Dinas Pariwisata & Kebudayaan. Aktor-aktor kunci tersebut saling berkolaborasi dengan aktor pendukung lainnya membentuk quadruple helix yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, swasta, dan komunitas. Kawasan Margomarem berjalan atas dasar kolaborasi, bergerak secara kolaboratif, dan dalam prosesnya mengalami dinamika kolaborasi. Kolaborasi yang terjadi dalam setiap tahap pembangunan Kawasan Margomarem telah mendorong akselerasi pembangunan wilayah berbasis perdesaan.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Collaborative Governance, Kolaborasi Pembangunan, Stakeholder Mapping, Quadruple Helix

Article Metrics:

  1. Adisasmita, R. 2011, Pembiayaan Pembangunan Daerah. Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu
  2. Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative Governance in Theory and Practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum032
  3. Artha, H. F., Akmal, D., & Nurhabibi, P. (2019). Analisis Stakeholder dalam Konflik Revitalisasi Emplasement Stasiun Kereta Api. Jurnal Kebijakan Publik, 10(2), 61. https://doi.org/10.31258/jkp.10.2.p.61-66
  4. Babbie, E. (2013). The Practice of Social Research (13th ed.). Wadsworth, Cengage Learning
  5. Balogh, S. (2011). An Integrative Framework for Collaborative Governance. Journal of Public Administration Research and Theory
  6. BPS. (2020). Persentase Penduduk Daerah Perkotaan menurut Provinsi, 2010-2035. https://www.bps.go.id/statictable/2014/02/18/1276/persentase-penduduk-daerah-perkotaanhasil-proyeksi-penduduk-menurut-provinsi-2015---2035.html
  7. Budiharsono, S. (2021). Disain Kebijakan Pembangunan Wilayah Pesisir Berkelanjutan Secara Partisipatif di Kabupaten Subang. August
  8. Chang, Y., Hu, P., Huang, Y., & Duan, Z. (2022). Effectiveness and Heterogeneity Evaluation of regional Collaborative Governance on Haze Pollution Control: Evidence from 284 prefecture-level cities in China. Sustainable Cities and Society, 86(August), 104120. https://doi.org/10.1016/j.scs.2022.104120
  9. Che, T. Q., & Hickey, G. M. (2021). Assessing the Potential for Collaborative Governance to support Cumulative Effects Assessment in the Indigenous Cree territory of Eeyou Istchee, Canada. Journal of Environmental Management, 298(August), 113444. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2021.113444
  10. Clement, J., Manjon, M., & Crutzen, N. (2022). Factors for Collaboration Amongst Smart City Stakeholders: A Local Government Perspective. Government Information Quarterly, 39(4), 101746. https://doi.org/10.1016/j.giq.2022.101746
  11. Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage Publications
  12. Denny, I. (2017). Collaborative Governance (Studi Deskriptif Proses Pemerintahan Kolaboratif Dalam Pengendalian Pencemaran Udara di Kota Surabaya). IR-Perpustakaan Universitas Airlangga, 5, 1–12
  13. Department for International Development. (2003). Stakeholder Analysis. In Tools for Development. https://doi.org/10.1080/00358537608453236
  14. Diartika, F., & Pramono, R. W. D. (2021). Program Pembangunan Kawasan Perdesaan : Strategi Pengembangan Desa Berbasis Keterkaitan Desa-Kota. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 17(4), 372–384. https://doi.org/10.14710/pwk.v17i4.34503
  15. Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). An Integrative Framework for Collaborative Governance. Journal of Public Administration Research and Theory, 22(1), 1–29. https://doi.org/10.1093/jopart/mur011
  16. Firdaus, S. (2018). Fenomena Elite Capture dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) : Studi Kasus Strategi Bekerjanya Kekuasaan Elite dalam Pengelolaan BUMDes Argosari, Desa Pulosari, Kabupaten Pemalang. Jurnal Ilmu Politik, 9, 20–37
  17. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (2016). Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan
  18. Kumar, R. (2011). Research Methodology, a Step-by-Step Guide for Beginners (3rd ed.). SAGE Publishers Ltd
  19. Leavy, P. (2017). Research Design: Quantitative, Qualitative, Mixed Methods, Arts-Based, and Community-Based Participatory Research Approaches. The Guilford Press
  20. Mutiarawati, T., & Sudarmo. (2017). Collaborative Governance dalam Penanganan Rob di Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan. Jurnal Wacana Publik, 1(2), 48–62
  21. Nordberg, K., Mariussen, Å., & Virkkala, S. (2020). Community-Driven Social Innovation and Quadruple Helix Coordination in Rural Development. Case study on LEADER group Aktion Österbotten. Journal of Rural Studies, 79(December 2019), 157–168. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2020.08.001
  22. ODA (1995c), Guidance Note on How to do a Stakeholder Analysis of Aid Projects and Programmes, ODA Social Development Department, July 1995
  23. Purwanti, N. D. (2016). Collaborative Governance (Kebijakan Publik dan Pemerintahan Kolaboratif, Isu-Isu Kontemporer),. Center for Policy & Management Studies, FISIPOL Universitas Gadjah Mada
  24. Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Grasindo
  25. Riyanto, S., & Mardiansjah, F. H. (2018). Kajian Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Pati. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 14(1), 61. https://doi.org/10.14710/pwk.v14i1.17659
  26. Rustiadi, E., et.al, 2021, Teori Perencanaan Mazhab & Praktik Perencanaan Pengembangan Wilayah. Jakarta; Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  27. Sadyohutomo, M, 2013, Tata Guna Tanah dan Penyerasian Tata Ruang. Yogyakarta; Penerbit Pustaka Pelajar
  28. Schütz, F., Heidingsfelder, M. L., & Schraudner, M. (2019). Co-shaping the Future in Quadruple Helix Innovation Systems: Uncovering Public Preferences toward Participatory Research and Innovation. She Ji, 5(2), 128–146. https://doi.org/10.1016/j.sheji.2019.04.002
  29. Pemerintah Kabupaten Wonosobo. (2018). Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 61 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan
  30. Pemerintah Kabupaten Wonosobo. (2020). Surat Keputusan Bupati Wonosobo Nomor 050/383/2020 tentang Penetapan Lokasi Pengembangan Kawasan Perdesaan Margomarem
  31. Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
  32. Tacoli, C. (1998). Rural-Urban Interactions: a Guide to the Literature. Environment and urbanization, 10(1), 147-166
  33. UN DESA. (2019). World Urbanization Prospects: The 2018 Revision (ST/ESA/SER.A/420)
  34. World Bank. (2015). East Asia’s Changing Urban Landscape: Measuring a Decade of Spatial Growth. World Bank
  35. Zhu, J., Zhu, M., & Xiao, Y. (2019). Urbanization for rural development : Spatial paradigm shifts toward inclusive urban-rural integrated development in China. Journal of Rural Studies, 71(February), 94–103. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2019.08.009

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.