skip to main content

Analisis Spasial Karakteristik Kawasan Strategis Ekonomi Koridor Barat-Timur dalam Pengembangan Wilayah Provinsi Sumatera Barat

*Siska Amelia  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Ernan Rustiadi  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Baba Barus  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Bambang Juanda  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Salah satu upaya dalam mewujudkan tujuan pembangunan adalah dengan pengembangan wilayah yang disesuaikan dengan potensi, permasalahan dan kondisi eksisting wilayah yang bersangkutan. Setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing yang membedakan wilayah tersebut dengan wilayah lainnya. Karakteristik yang berbeda pada setiap wilayah menyebabkan potensi dan permasalahan pada wilayah tersebut juga berbeda sehingga strategi pengembangan wilayah juga berbeda. Koridor barat - timur merupakan salah satu dari sebelas kawasan strategis ekonomi provinsi yang ada di Sumatera Barat. Koridor barat - timur yang melingkupi sembilan kabupaten/kota dan 65 kecamatan mempunyai karakteristik dan tipologi yang beragam, sehingga strategi pengembangan koridor barat - timur juga beragam. Dalam penelitian ini ingin melihat karagaman karakteristik dan tipologi kawasan strategis ekonomi provinsi koridor barat - timur. Metode yang digunakan adalah dengan teknik analisis Principal Component Analysis (PCA). Pengelompokkan karakteristik dan tipologi wilayah berdasarkan pada dimensi potensi ekonomi, struktur wilayah, lingkungan, dan topografi. Dimensi potensi terdiri dari 12 variabel pengamatan ekonomi menghasilkan 4 komponen utama yang dikelompokkan menjadi 1) perdagangan dan jasa wisata, 2) peternakan dan perikanan, 3) pertanian dan perkebunan, 4) wisata. Hasil dimensi potensi ekonomi adalah perdagangan dan jasa wisata 38 kecamatan, peternakan dan perikanan 15 kecamatan, pertanian dan perkebunan 7 kecamatan dan wisata 4 kecamatan. Dimensi struktur wilayah dari 11 variabel pengamatan menghasilkan 2 komponen utama yang dikelompokkan menjadi 1) perkotaan, 2) pedesaan. Hasil dimensi struktur wilayah adalah perkotaan 49 kecamatan, pedesaan 16 kecamatan. Dimensi lingkungan dikelompokkan menjadi 1) kawasan rawan bencana, 2) kawasan tidak rawan bencana. Dimensi topografi dikelompokkan menjadi 1) dataran rendah, 2) dataran tinggi.
Fulltext View|Download
Keywords: Pengembangan Wilayah, Karakteristik Wilayah, PCA

Article Metrics:

  1. Anwar, M. A. 2014. New modes of industrial manufacturing: India’s experience with special economic zones. Bulletin of Geography, 24(24), 7–25. https://doi.org/10.2478/bog-2014-0011
  2. Babkin, A., Vertakova, Y., & Plotnikov, V. (2017). Study and assessment of clusters activity effect on regional economy. SHS Web of Conferences, 35, 01063. https://doi.org/10.1051/shsconf/20173501063
  3. Babkin, A., Vertakova, Y., & Plotnikov, V. (2017). Study and assessment of clusters activity effect on regional economy. SHS Web of Conferences, 35, 01063. https://doi.org/10.1051/shsconf/20173501063
  4. [Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2010. Laporan Akhir Evaluasi Kebijakan Perencanaan Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Strategis. Jakarta (ID): Bappenas
  5. Beliakov, S., & Kapustkina, A. 2016. Analysis of Performance Indicators of Functioning of Territories with Special Economic Status in the Russian Federation. Procedia Engineering. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2016.11.874
  6. Bondaruk, K. 2013. The Role of the Concept of “Growth Poles” for. Journal of Public Administration, Finance and Law, (4), 31–42
  7. Chulaphan, W., & Barahona, J. F. 2018. Contribution of disaggregated tourism on Thailand’s economic growth. Kasetsart Journal of Social Sciences. https://doi.org/10.1016/j.kjss.2017.07.012
  8. Ezmale, S., dan Rimsane, I. 2014. Promoting the Plurilingual Awareness in Business Environment: Case of Rezekne Special Economic Zone. Procedia - Social and Behavioral Sciences. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.12.866
  9. Friedman, John dan Alloson. 2008. Regional Economic Development and Planning. Mars. MIT Press
  10. Girma, Y., Terefe, H., Pauleit, S., & Kindu, M. (2019). Urban green infrastructure planning in Ethiopia: The case of emerging towns of Oromia special zone surrounding Finfinne. Journal of Urban Management. https://doi.org/10.1016/j.jum.2018.09.004
  11. Glinskiy, V., Serga, L., & Zaykov, K. 2017. Identification Method of the Russian Federation Arctic Zone Regions Statistical Aggregate as the Object of Strategy Development and a Source of Sustainable Growth. Procedia Manufacturing. https://doi.org/10.1016/j.promfg.2017.02.039
  12. Jiang, Y., Lin, L., Chen, L., Ni, H., Ge, W., Cheng, H., Wang, H. (2018). An overview of the resources and environment conditions and major geological problems in the Yangtze River economic zone, China. China Geology, 1(3), 434–448. https://doi.org/10.31035/cg2018040
  13. Kuik, O., Branger, F., Quirion, P. 2019. Competitive advantage in the renewable energy industry: Evidence from a gravity model. Renewable Energy, 131, 472–481. https://doi.org/10.1016/j.renene.2018.07.046
  14. Krishnasamy, K., Shepherd, C. R., & Or, O. C. 2018. Observations of illegal wildlife trade in Boten, a Chinese border town within a Specific Economic Zone in northern Lao PDR. Global Ecology and Conservation, 14, e00390. https://doi.org/10.1016/j.gecco.2018.e00390
  15. Lipták, F., Klasová, S., & Kováč, V. 2015. Special Economic Zone Constitution According to Cluster Analysis. Procedia Economics and Finance. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(15)00988-0
  16. Muta’ali, L. 2015. Teknik Analisis Regional; Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
  17. Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang. Jakarta (ID): Sekretariat Negara
  18. Pribadi. D.O., Rustiadi. E., Panuju. D.R., Pravitasari. A.M. 2010. Pemodelan Perencanaan Pengembangan Wilayah; Konsep, Metode, Aplikasi dan Teknik Komputasi. Crestpent Press. IPB. Bogor
  19. Robaczewska, J., Vanhaverbeke, W., & Lorenz, A. 2019. Applying open innovation strategies in the context of a regional innovation ecosystem: The case of Janssen Pharmaceuticals. Global Transitions, 1, 120–131. https://doi.org/10.1016/j.glt.2019.05.001
  20. Rustiadi, R., Saefulhakim, S., Panuju, D,R. 2018. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.Jakarta
  21. Sosnovskikh, S. 2017. Industrial clusters in Russia: The development of special economic zones and industrial parks. Russian Journal of Economics, 3(2), 174–199. https://doi.org/10.1016/j.ruje.2017.06.004
  22. Supeno, Wahjudin. 2011. Perencanaan Desa Terpadu, Edisi Kedua, Penerbit Read. Aceh
  23. Todaro, M,P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (terjemahan). Penerbit Erlangga. Jakarta
  24. Uttama, N. P. 2014. Investment Promotion Policy in Potential Border Zone. Procedia Economics and Finance, 14(0), 615–623. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(14)00750-3
  25. Wanghe, K., Guo, X., Wang, M., Zhuang, H., Ahmad, S., Khan, T. U., Li, K. 2020. Gravity model toolbox: An automated and open-source ArcGIS tool to build and prioritize ecological corridors in urban landscapes. Global Ecology and Conservation, 22, e01012. https://doi.org/10.1016/j.gecco.2020.e01012
  26. Yujin, L., & Zhiyong, Z. 2013. Technical Methods of Comprehensive Transportation Plans in the Airport Economic Zone-taking Xiaogan Airport Economic Zone as a Case. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 96(Cictp), 182–187. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.08.024
  27. Zasada I, Weltin M, Reutter M, Verburg PH, Piorr A. 2018. EU’s rural development policy at the regional level—Are expenditures for natural capital linked with territorial needs? Land Use Policy. doi: 10.1016/j.landusepol.2018.05.053

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.