skip to main content

Korelasi Antar Aspek Pembentuk Tipologi Wilayah Peri Urban Kecamatan Sungai Raya

*Nana Novita Pratiwi  -  Universitas Tanjungpura, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Dinamika fisik, sosial dan ekonomi yang saling mempengaruhi menyebabkan tingginya perkembangan Kecamatan Sungai Raya sebagai kawasan peri urban dari Kota Pontianak. Kajian ini bertujuan untuk melihat keterkaitan hubungan antara aspek fisik, sosial dan ekonomi dalam membentuk tipologi wilayah peri urban. Korelasi Rank Spearman dengan skala ordinal digunakan sebagai teknik analisis melalui hasil skoring antar variabel. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat masing-masing 4 desa atau 20% wilayah yang tergolong peri urban primer maupun peri urban sekunder. Selanjutnya, terdapat 12 desa atau 60% wilayah yang tergolong rural peri urban. Analisis korelasi menyimpulkan bahwa hubungan antara aspek fisik dengan sosial serta fisik dengan ekonomi tergolong kuat dimana nilai korelasi masing-masing sebesar 0,75 dan 0.65. Sedangkan hubungan antara aspek sosial dengan ekonomi tergolong sangat kuat, yaitu sebesar 0,82. Temuan dari penelitian ini menggambarkan bahwa luas permukiman, ketersediaan fasilitas, aksesibilitas, mata pencaharian, IKE, kepadatan dan pertumbuhan penduduk telah menunjukkan perbedaan sifat kekotaan serta kedesaan yang relevan dengan kondisi maupun karakter desa di Kecamatan Sungai Raya. Sementara pemanfaatan lahan pertanian dan angkatan kerja lulusan minimal SMP kurang mewakili antara jenis tipologi dengan karakteristik wilayahnya.

Fulltext View|Download
Keywords: Aspek Fisik Sosial Ekonomi, Tipologi Peri Urban, Kecamatan Sungai Raya

Article Metrics:

  1. Anggraeni, N., & Sunaryo, B. (2015). Hubungan Perubahan Fisik Ruang dengan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Koridor Aglomerasi Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 3(2), 79. https://doi.org/10.14710/jwl.3.2.79-94
  2. BPS. (2019). Kecamatan Sungai Raya Dalam Angka 2019. BPS Kabupaten Kubu Raya
  3. Dewi, N. K., & Rudiarto, I. (2013). Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Pinggiran di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 1(2), 175. https://doi.org/10.14710/jwl.1.2.175-188
  4. Eko, T., & Rahayu, S. (2012). Land use change and suitability for RDTR in peri-urban areas. Case Study: District Mlati. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 8(4), 330–340
  5. Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi (7th ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro
  6. Hardati, P. (2011). Transformasi Wilayah Peri Urban. Kasus Di Kabupaten Semarang. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 8(2), 108–117. https://doi.org/10.15294/jg.v8i2.1661
  7. Hardiyanti, P., Soewarni, I., & Imaduddina, A. H. (2019). Tipologi Wilayah Peri Urban Kabupaten Malang. ITN. http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/125
  8. Krismasta, V., Rogi, O. H. A., & Sonny, T. (2015). Kajian Transformasi Wilayah Peri-Urban Di Kota Manado (Studi Kasus: Kecamatan Mapanget). Spasial, 2(1), 1–9
  9. Kurnaianingsih, N. A. (2013). Klasifikasi Tipologi Zona Perwilayahan Wilayah Peri-Urban di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 1(3), 251. https://doi.org/10.14710/jwl.1.3.251-264
  10. Kurnianingsih, N. A., & Rudiarto, I. (2014). Analisis Transformasi Wilayah Peri-Urban pada Aspek Fisik dan Sosial Ekonomi (Kecamatan Kartasura). Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 10(3), 265. https://doi.org/10.14710/pwk.v10i3.7784
  11. Muhtar, G. A., Dangkua, T., & Matalaptu, I. (2019). Transformasi Wilayah Peri-Urban Kota Makassar Ghinia. Journal of Humanity & Social Justice, 1(2), 168–184. https://doi.org/10.1007/978-3-030-02006-4_186-1
  12. Nandi, & Dewiyanti, V. R. (2019). Urban Sprawl Development in Eastern Bandung Region. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 286(1), 1–8. https://doi.org/10.1088/1755-1315/286/1/012031
  13. Oroh, A., Veroniva, A. K., & Warouw, F. (2019). Analisis Karakteristik Wilayah Peri Urban Berdasarkan Aspek Fisik Di Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa. Jurnal Spasial, 6(2), 388–397. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/spasial/article/view/25335
  14. Purwanto. (2018). Anaisis Korelasi dan Regresi Linier dengan SPSS (T. Rosowulan (ed.); 1st ed., Vol. 21, Issue August). StaiaPress
  15. Raharjo, S. (2017). Tutorial Analisis Korelasi Rank Spearman dengan SPSS. Raharjo. https://www.spssindonesia.com/2017/04/analisis-korelasi-rank-spearman.html
  16. Rudiarto, I., Handayani, W., Pigawati, B., & Pangi, P. (2013). Zona Peri-Urban Semarang Metropolitan: Perkembangan Dan Tipologi Sosial Ekonomi. Jurnal Tataloka, 15(2), 116. https://doi.org/10.14710/tataloka.15.2.116-128
  17. Sari, K. D. R., & Santoso, E. B. (2017). Analisis Keterkaitan Wilayah Peri Urban di Kabupaten Gresik dengan Wilayah Desa-Kota di Sekitarnya. Jurnal Teknik ITS, 6(2), 2–7. https://doi.org/10.12962/j23373539.v6i2.24971
  18. Siyoto, S. (2015). Dasar Metodologi Penelitian (Ayup (ed.); 1st ed.). Literasi Media
  19. Widarto. (2013). Penelitian Ex Post Facto (pp. 1–8). Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-widarto-mpd/8penelitian-ex-post-facto.pdf
  20. Yunus, H. S. (2008). Dinamika Wilayah Peri Urban (Determinan Masa Depan Kota) (I). Pustaka Belajar
  21. Zulfinanda, H., Pratiwi, N. N., & Wulandari, A. (2020). Analisis tipologi wilayah peri urban berdasarkan aspek fisik di kecamatan sungai raya kabupaten kubu raya 1. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 7(3), 1–10. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26418/jelast.v7i3.42689

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.